Membuka Hati.

Gwiyomi terkejut bukan kepalang saat Hazel mencium bibirnya, ia ingin menolak tapi Hazel malah memperdalam ciuman mereka berdua. Pria itu jelas pemain handal yang tidak memberi kesempatan pada Gwiyomi untuk bernafas, mungkin hanya sebentar lalu kembali menciumnya dengan panas.

Gwiyomi memejamkan matanya, ia mulai larut dalam permainan yang Hazel ciptakan. Tubuhnya seolah terhipnotis untuk membalas ciuman penuh hasrat itu. Hazel sendiri seperti tidak bisa mengontrol dirinya, ia membalikkan tubuhnya hingga Gwiyomi berada dibawahnya, ia berhati-hati agar tidak menyakiti bayi dalam kandungan Gwiyomi.

"Hazel ... stop." Gwiyomi mencoba menyadarkan Hazel dari godaan memabukkan ini, ia sungguh tidak siap jika harus melakukan hal itu dengan Hazel.

Hazel tidak mempedulikannya, ia malah menurunkan ciumannya ke leher jenjang Gwiyomi dan membuat tanda cinta disana.

"Hazel, jangan kayak gini," lirih Gwiyomi mendorong wajah Hazel dengan cukup keras agar pria itu menjauh.

"Kenapa? Kita sudah menikah 'kan? Kenapa tidak boleh?" ucap Hazel dengan nafas yang sudah memburu, terlihat sekali ia sudah dikuasai nafsu.

"Aku belum bisa," ucap Gwiyomi menggeleng pelan, ia tidak tega sebenarnya, tapi ia tidak bisa melakukan hal itu karena masih sangat takut.

"Kenapa?" Hazel menatap Gwiyomi penuh kekecewaan, ia pikir Gwiyomi akan menerimanya setelah mereka menikah.

"Aku takut, aku ... " Gwiyomi menutup wajahnya dengan kedua tangan seraya menangis lirih.

Bayangan malam menyakitkan itu langsung memenuhi otaknya, seseorang mengambil miliknya dengan paksa dan tanpa sepengetahuannya. Jika mengingat itu semua, hari Gwiyomi rasanya seperti disayat-sayat.

Hazel menghela nafas panjang, ia mengusap wajahnya kasar. "Maafkan aku Gwi, aku salah, seharusnya aku tidak egois, maafkan aku," ucap Hazel meraih Gwiyomi ke dalam pelukan hangatnya.

Gwiyomi tidak menolak, ia menangis dalam pelukan pria itu, sungguh Gwiyomi tidak berbohong jika saat ini nyaman dengan Hazel. Tapi ... jika untuk menerima pria itu sebagai suaminya seutuhnya, Gwiyomi masih belum bisa.

"Jangan nangis lagi Gwi, aku nggak akan ngelakuin hal itu lagi kalau kamu belum siap. Sekarang kau sebaiknya istirahat, capek 'kan?" ucap Hazel mengusap air mata Gwiyomi perlahan lalu mengendong wanita itu masuk kedalam kamar.

"Beri aku waktu, aku pasti bisa menerimamu," ucap Gwiyomi menatap Hazel sendu.

"Jangan dipaksa, buat kamu nyaman aja dulu," ucap Hazel tersenyum tipis, ia merebahkan Gwiyomi di kasur lalu mencium keningnya seperti biasa.

Gwiyomi tidak menyahut, ia memperhatikan Hazel yang begitu sabar padanya. Sepertinya ia benar-benar harus segera membuka hatinya untuk pria ini.

"Hazel, temani saja aku disini," ucap Gwiyomi menahan tangan Hazel saat pria itu akan pergi.

"Menemanimu?" Hazel mengangkat alisnya, apakah ia tidak salah dengar?

Gwiyomi mengangguk, ia menggeser tubuhnya lalu meminta Hazel untuk tidur disampingnya. Hazel sempat ragu, tapi melihat tatapan Gwiyomi ia memberanikan dirinya untuk merebahkan dirinya disamping wanita itu.

"Kau tidak ingin memelukku?" ucap Gwiyomi melirik Hazel yang begitu kaku.

Hazel sedikit kaget mendengar ucapan itu, tapi ia segera saja mengambil kesempatan itu. Jarang-jarang bukan Gwiyomi minta dipeluk olehnya?

"Sudah, aku sudah memelukmu. Kau bisa tidur sekarang," ucap Hazel mengusap-usap rambut Gwiyomi dengan lembut.

Gwiyomi mengangguk, ia membenamkan wajahnya di dada Hazel. Mendengarkan irama detak jantung Hazel yang membuatnya tenang hingga dengan mudah jatuh ke alam mimpinya.

Hazel masih terus mengelus rambut Gwiyomi sampai wanita itu tertidur, ia lalu memperhatikan wajah Gwiyomi yang begitu cantik dalam tidurnya.

Maafkan aku Gwi, seharusnya aku bisa menjagamu waktu itu agar kau tidak seperti ini.

*****

Beberapa hari kemudian Gwiyomi dan Hazel menjadi semakin dekat. Meski Gwiyomi belum mencintai pria itu, tapi ia sudah mau menerima Hazel sebagai suaminya. Setiap hari keduanya pun tidak luput dari sentuhan manis namun tidak sampai melakukan.

"Morning kiss."

Gwiyomi tersentak saat ia bangun tidur ada sesuatu yang dingin menyentuh bibirnya. Ia membuka matanya dan melihat Hazel yang tersenyum manis dengan rambut yang masih menetes habis mandi.

"Astaga Hazel, dingin tau," gerutu Gwiyomi menyingkirkan Hazel dari atas dirinya.

"Ayo bangun putri tidur, hari ini mataharinya sangat cerah sekali, mau ikut aku jalan-jalan nggak?" ucap Hazel mengacak-acak gemas rambut Gwiyomi.

"Jalan kemana?" Gwiyomi bertanya seraya mengernyit heran.

"Kemana aja, Ibu hamil nggak boleh males, kita jalan-jalan deket sini aja sambil nyari sarapan," ucap Hazel.

"Baiklah, tapi aku mandi dulu." Gwiyomi mengangguk menyetujui keinginan suami brondongnya itu.

Gwiyomi lalu turun dari ranjang, ia mengernyit saat melihat Hazel masih tersenyum-senyum seraya menatap dirinya.

"Ada apa denganmu?" Gwiyomi mengangkat alisnya heran.

"Tidak, aku hanya ingin tersenyum saja," jawab Hazel santai.

Gwiyomi menyipitkan matanya curiga, mengabaikan Hazel yang tersenyum-senyum tidak jelas, ia langsung saja masuk ke kamar mandi. Namun, begitu ia menatap pantulan dirinya di cermin, matanya terbelalak lebar dan terkejut bukan kepalang.

"HAZEL!!!!!!" Gwiyomi berteriak keras, ia kesal setengah mati saat melihat tanda merah di seluruh lehernya.

Hazel yang berada di luar terkikik geli, puas sekali dia sudah membuat Gwiyomi kesal. Setelah ini wanita itu pasti akan mengomelinya habis-habisan.

Dan tebakannya itu sepenuhnya benar, begitu selesai mandi, Gwiyomi tidak henti memarahi Hazel karena sangking kesalnya.

"Maksud lu apa ngelakuin ini? Sengaja mau buat gue malu?" cetus Gwiyomi memukul lengan Hazel dengan keras.

"Malu kenapa Sayang? Itu malah bagus, biar semua orang tahu kalau hubungan kita sangat baik," kata Hazel sekenanya saja.

"Memangnya harus banget orang tahu?" Gwiyomi mengernyit heran.

"Harus! Mereka memang harus tahu," sahut Hazel.

"Ada-ada saja kau ini, sudah ayo kita jalan-jalan, aku udah laper," ucap Gwiyomi memegang perutnya yang mulai keroncongan. Memang semenjak hamil ini, ia rasa nafsu makannya bertambah, tapi ia tidak bisa gemuk karena jika malam hari Gwiyomi sering muntah.

Pagi itu Hazel mengajaknya jalan-jalan di taman kota, mengajaknya mencoba kuliner yang berjajar sangat banyak di pinggir jalan. Makanan pertama yang Gwiyomi coba adalah bubur ayam, ia sudah begitu ngiler hanya dengan mencium baunya dari kejauhan.

"Kayaknya enak banget, aku nggak sabar," ucap Gwiyomi menelan ludahnya.

"Pasti kebagian, tenang aja Sayang. Kamu duduk aja sini." Hazel mengambilkan kursi untuk Gwiyomi agar tidak terlalu lelah menunggu antrian bubur yang panjang.

"Makasih ya my berondong," ucap Gwiyomi menggoda suaminya.

"Aku bukan berondong Nona, tapi aku sudah dewasa," gerutu Hazel paling tidak suka jika Gwiyomi menyebutnya brondong, ia ingin dianggap dewasa oleh wanita itu.

"Masa sih udah dewasa? Waktu aku SD aja kamu masih ingusan loh," seloroh Gwiyomi mengulas senyum mengejek.

"Itu sudah jaman purba, sekarang aku udah gede, apa perlu aku tunjukan biar kamu percaya?" kata Hazel melirik Gwiyomi dengan tatapan kesalnya.

"Ini aku udah tahu, sudah kau kecil saja Hazel, masih imut-imut." Gwiyomi semakin meledek Hazel, ia mencubit gemas pipi pria itu membuat Hazel benar-benar kesal.

"Sekali lagi kalau mengatakan aku kecil, aku akan menciummu disini," sergah Hazel menatap Gwiyomi tajam.

"Heh! Kau memang masih kecil, umurmu saja baru dua-"

Cup

Hazel langsung membungkam mulut Gwiyomi dengan kecupan singkatnya. Meskipun singkat tapi membuat Gwiyomi tercengang karena saat ini berada di depan umum.

"Bagaimana? Masih mau bilang aku kecil lagi Nona?" Hazel menarik sudut bibirnya.

"Kau memang tidak tahu malu, ish." Gwiyomi mencubit lengan Hazel dengan gemas, ia langsung saja menenggelamkan wajahnya di dada Hazel karena saat ini tengah menjadi pusat perhatian.

Sedangkan Hazel tersenyum santai, ia malah memeluk Gwiyomi tanpa canggung sama sekali. Namun, sedetik kemudian senyuman itu berubah tatkala ada seorang wanita yang tiba-tiba menghampiri Hazel.

"Hazel! Ternyata begini ya kelakukan mu di belakangku!"

Happy Reading.

TBC.

Terpopuler

Comments

Wicih Rasmita

Wicih Rasmita

wow..mantan pacar Hazel kah dateng marah"😳😳

2023-03-06

2

Nona Muda❤️

Nona Muda❤️

Wah, siapa tuh cewekkkk

2023-03-06

2

Anygirl Any

Anygirl Any

wah-wah ada hubungan dimasa lalu yg belum terselesaikan nih🤭 mga gk mempengaruhi hubungan Hazel & Gwiyomi y

2023-03-05

5

lihat semua
Episodes
1 Kabar Terburuk.
2 Hancur Bersama.
3 Pernikahan Penuh Air Mata.
4 Sekarang Aku Ayahnya.
5 Hubungan Kita.
6 Berdamai Dengan Takdir.
7 Tempat Magang.
8 Anggap Aku Temanmu.
9 Membuka Hati.
10 Sebuah Keikhlasan.
11 Perasaan Yang Ditutupi.
12 Buku Catatan Rain.
13 Masa Lalu Kelam.
14 Kisah Seorang Anak.
15 Malam Yang Manis.
16 Little Baby.
17 Home Sweet Home.
18 Nongki Anak Muda.
19 Marah Tanpa Alasan.
20 Rencana Masa Depan.
21 Ketakutan Terbesar.
22 Kerja Sampingan.
23 Peluk Aku, Gwi.
24 Meminta Bantuan.
25 Tangisan Seorang Ibu.
26 Kondisi Tiara.
27 Membayar Taruhan.
28 Rasa Kecewa Yang Mendalam.
29 Emergency.
30 Kelahiran Sang Pewaris.
31 Baby Blues.
32 Mati Memang Jalan Terbaik.
33 Kembali Pulang.
34 Kabur.
35 Terus Melangkah.
36 Hujan.
37 Pria Yang Baik.
38 Perasaan Itu.
39 Masih Mencari.
40 Ayo Pulang.
41 Perjuangkan Aku, Rain.
42 Mengambil Milikku Kembali.
43 Firasat Ibu.
44 Cinta Seorang Ayah.
45 Jangan Memaksakan Dirimu.
46 Tunggu Aku, Gwi.
47 Menemukan Mu.
48 Cinta Dan Obsesi.
49 Bertahanlah.
50 Aku Akan Marah Padamu.
51 Terimakasih, Rain.
52 Jangan Macam-macam.
53 Sidang Perceraian.
54 Pengumuman Novel Baru.
55 Segenggam Harapan Yang Hilang.
56 Kebakaran.
57 Terlalu Mencintai.
58 Promo Novel Baru ( Sekretaris Kesayangan Tuan Gamma )
59 Umpan Yang Dimakan.
60 Perseteruan Dua Sahabat.
61 Sidang Hak Asuh.
62 Cinta Setelah Luka.
63 Lamaran Resmi.
64 Dunia Terus Berputar.
65 Fitting Baju Pengantin.
66 Datang Ke Rumah Kakak.
67 Selamat Malam Kakak Ipar.
68 Keikhlasan Hati.
69 Hari H.
70 Pernikahan Batal?
71 Pergilah, Aku Tidak Akan Melarangmu.
72 Menuntaskan Masalah.
73 Bersiaplah Ke Neraka, Rain!
74 Sial! Aku Terjebak.
75 Menunggu.
76 Pelukan Kerinduan.
77 Gagal Lagi?
78 Kehangatan Keluarga.
79 Persahabatan Telah Usai.
80 Pahlawan Keluarga Telah Tumbang.
81 Benar-benar Mencintaimu.
82 Kebahagiaan Keluarga Kecil.
83 Perjuanganku Telah Selesai.
84 Peristirahatan Terakhir.
85 It's All Right, Gwi.
86 Penuh Cinta.
87 One Day With You.
88 Suami Menyebalkan.
89 Rasa Cinta Yang Meluap-luap.
90 Ayahmu Sakit.
91 Arti Namaku.
92 Tamu Tak Disangka-sangka.
93 Aku Dan Kau.
94 Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
95 Luka Yang Belum Sembuh.
96 Tidak Ingin Membahasnya.
97 Kejadian Di Pagi Hari.
98 Kedatangan Amelia.
99 Tangis Penyesalan Ayah.
100 Aku Tidak Tahan Dengan Baumu.
101 Me Time.
102 Bab 102.
103 Bab 103.
104 Bab 104.
105 Bab 105.
106 Bab 106.
107 Bab 107.
108 Rencana Licik Amelia.
109 Bab 109.
110 Bab 110.
111 Bab 111.
112 Mencari Archie.
113 Bab 113.
114 Promo Novel Baru.
115 Bab 115.
116 Ternoda Sebelum Menikah End.
117 INFO NOVEL BARU ( Persimpangan Cinta Rajendra )
118 Promo Novel Baru.
Episodes

Updated 118 Episodes

1
Kabar Terburuk.
2
Hancur Bersama.
3
Pernikahan Penuh Air Mata.
4
Sekarang Aku Ayahnya.
5
Hubungan Kita.
6
Berdamai Dengan Takdir.
7
Tempat Magang.
8
Anggap Aku Temanmu.
9
Membuka Hati.
10
Sebuah Keikhlasan.
11
Perasaan Yang Ditutupi.
12
Buku Catatan Rain.
13
Masa Lalu Kelam.
14
Kisah Seorang Anak.
15
Malam Yang Manis.
16
Little Baby.
17
Home Sweet Home.
18
Nongki Anak Muda.
19
Marah Tanpa Alasan.
20
Rencana Masa Depan.
21
Ketakutan Terbesar.
22
Kerja Sampingan.
23
Peluk Aku, Gwi.
24
Meminta Bantuan.
25
Tangisan Seorang Ibu.
26
Kondisi Tiara.
27
Membayar Taruhan.
28
Rasa Kecewa Yang Mendalam.
29
Emergency.
30
Kelahiran Sang Pewaris.
31
Baby Blues.
32
Mati Memang Jalan Terbaik.
33
Kembali Pulang.
34
Kabur.
35
Terus Melangkah.
36
Hujan.
37
Pria Yang Baik.
38
Perasaan Itu.
39
Masih Mencari.
40
Ayo Pulang.
41
Perjuangkan Aku, Rain.
42
Mengambil Milikku Kembali.
43
Firasat Ibu.
44
Cinta Seorang Ayah.
45
Jangan Memaksakan Dirimu.
46
Tunggu Aku, Gwi.
47
Menemukan Mu.
48
Cinta Dan Obsesi.
49
Bertahanlah.
50
Aku Akan Marah Padamu.
51
Terimakasih, Rain.
52
Jangan Macam-macam.
53
Sidang Perceraian.
54
Pengumuman Novel Baru.
55
Segenggam Harapan Yang Hilang.
56
Kebakaran.
57
Terlalu Mencintai.
58
Promo Novel Baru ( Sekretaris Kesayangan Tuan Gamma )
59
Umpan Yang Dimakan.
60
Perseteruan Dua Sahabat.
61
Sidang Hak Asuh.
62
Cinta Setelah Luka.
63
Lamaran Resmi.
64
Dunia Terus Berputar.
65
Fitting Baju Pengantin.
66
Datang Ke Rumah Kakak.
67
Selamat Malam Kakak Ipar.
68
Keikhlasan Hati.
69
Hari H.
70
Pernikahan Batal?
71
Pergilah, Aku Tidak Akan Melarangmu.
72
Menuntaskan Masalah.
73
Bersiaplah Ke Neraka, Rain!
74
Sial! Aku Terjebak.
75
Menunggu.
76
Pelukan Kerinduan.
77
Gagal Lagi?
78
Kehangatan Keluarga.
79
Persahabatan Telah Usai.
80
Pahlawan Keluarga Telah Tumbang.
81
Benar-benar Mencintaimu.
82
Kebahagiaan Keluarga Kecil.
83
Perjuanganku Telah Selesai.
84
Peristirahatan Terakhir.
85
It's All Right, Gwi.
86
Penuh Cinta.
87
One Day With You.
88
Suami Menyebalkan.
89
Rasa Cinta Yang Meluap-luap.
90
Ayahmu Sakit.
91
Arti Namaku.
92
Tamu Tak Disangka-sangka.
93
Aku Dan Kau.
94
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H.
95
Luka Yang Belum Sembuh.
96
Tidak Ingin Membahasnya.
97
Kejadian Di Pagi Hari.
98
Kedatangan Amelia.
99
Tangis Penyesalan Ayah.
100
Aku Tidak Tahan Dengan Baumu.
101
Me Time.
102
Bab 102.
103
Bab 103.
104
Bab 104.
105
Bab 105.
106
Bab 106.
107
Bab 107.
108
Rencana Licik Amelia.
109
Bab 109.
110
Bab 110.
111
Bab 111.
112
Mencari Archie.
113
Bab 113.
114
Promo Novel Baru.
115
Bab 115.
116
Ternoda Sebelum Menikah End.
117
INFO NOVEL BARU ( Persimpangan Cinta Rajendra )
118
Promo Novel Baru.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!