BAB 17

Grizzla terus meluncur melaju di jalanan dan tak lama kemudian, Zeiro masuk ke perkarangan Villanya lalu memarkirkan motornya di halaman rumah.

Grizzla tampak bingung, hanya saja Zeiro mengatakan jika dia miskin, kenapa ia berhenti di depan Villa mewah, akan tetapi ia pun masuk ke perkarangan Villa itu.

Zeiro mendekati mobil Grizzla. Perlahan-lahan kaca jendela Grizzla terbuka dan melihat ke arah Zeiro.

"Kenapa kita ke sini?" tanya Grizzla mengerutkan dahinya.

"Tapi kamu bilang mau ke rumah ku, ya inilah rumahku," jawab Zeiro. Grizzla menekuk alisnya.

"Tapi kamu bilang kamu orang miskin, kamu bohong ya?" tanya Grizzla mengintrogasinya.

"Enggak, aku nggak bohong, aku memang orang susah dulunya, tapi sekarang nggak lagi," jawab Zeiro tersenyum. Grizzla mengangguk-angguk berusaha untuk percaya.

"Ya udah, ayo masuk," ajak Zeiro. Grizzla pun turun dari mobilnya dan mengikuti Zeiro dari belakang.

Zeiro membuka pintu rumahnya dengan sidik jarinya dan rumah itu pun terbuka Perlahan-lahan.

"Rumah kamu kerena banget bahkan sudah menggunakan teknologi canggih," ucap Grizzla terkagum-kagum.

"He-he-he, ayo masuk, kamu istirahatlah di dalam. Hm … itu, di rumahku nggak ada apa-apa, jadi aku pergi keluar dulu ya cari minuman dan cemilan, nggak apa-apa kan aku tinggal sendiri di rumah?" tanya Zeiro.

"Enggak apa-apa." angguk Grizzla tersenyum. Zeiro menggeser kan tubuhnya ke samping dan mempersilakan Grizzla masuk ke dalam.

Grizzla masuk ke dalam dan Zeiro pun kembali ke motornya dan pergi mencari warung.

Grizzla sangat terpukau melihat isi rumah Zeiro yang serba keemasan, bahkan Villa Zeiro lebih mewah dan elegan dari rumahnya dan Villa yang ia miliki.

Di dinding juga ada lukisan yang selebar 2x2 meter persegi, gambarnya simpel dan corak warna yang seperti hilang timbul.

"Jangan-jangan dia adalah Tuan muda yang tersembunyi kali ya, sifatnya sangat polos dan lugu," ucap Grizzla melihat lukisan itu dan menyentuhnya.

Suara motor Zeiro terdengar datang mendekat, Grizzla kembali duduk di sofa yang empuk itu.

Zeiro membawa sekantong plastik, ia sungguh tidak tau apa yang di sukai Grizzla, jadi ia membeli makanan ringan apa saja yang ada di warung.

Zeiro masuk ke dalam dan meletakkan kantong plastik itu di atas meja, ia menutup pintu agar angin malam tidak masuk.

"Ayo di makan cemilannya," ucap Zeiro. Zeiro memegang remot dan ia pun menghidupkan tv dengan suara rendah. Sebelumnya ia tak pernah punya tv, kalau mau nonton pun berdiri di depan rumah orang, kadang ia di usir dan pindah ke rumah lain untuk menonton lagi.

"Kamu sendirian di sini?" tanya Grizzla.

"Iya." angguk Zeiro sambil melihat tv.

"Nggak ada pembantu?"

"Hm … enggak, kamu?"

"Punya sih," jawab Grizzla.

"Ya, wajar aja, mana mungkin anak orang kaya seperti kamu apa-apa sendiri. Oh ya, pria itu tadi siapa?" tanya Zeiro penasaran.

Grizzla melihat ke bawah. "Papa aku sana dia itu rekan bisnis, jadi mau jodohkan aku sama anak laki-lakinya itu, namanya Yudi. Dia sudah kuliah semester 6, jadi saat aku tamat SMA dia tamat kuliah, dan kami akan di nikahkan, aku nggak mau seperti itu. Papa pengen aku nikah sama dia biar perusahaan mereka tambah berkembang, tapi kan nggak mesti anak di jodohkan seperti ini," ucap Grizzla sedih.

Terpopuler

Comments

Harman LokeST

Harman LokeST

nice nice nice nice nice nice nice nice

2023-06-12

3

Elok Fauziah

Elok Fauziah

Next Author semangat ya

2023-03-11

2

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Up...up...up...

2023-03-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!