BAB 4

"Bagaimana mengunakan benda ini? Aku sama sekali tidak tahu cara mengetahuinya," ucap Zeiro binggung.

[Anda hanya perlu mengikuti garis merah itu saja, nanti Anda akan sampai ke alamat tempat tinggal Anda]

Zeiro mengangguk-angguk dan ia pun berjalan mengikuti arah dari yang di tunjuk system.

Tak lama kemudian, ia pun sampai di sebuah rumah kecil.

"Ini rumahku?" tanya Zeiro mendekati rumah itu dan memegang pintu rumah itu. Ia membuka pintu dan melihat isi dalamnya. Memang tidak ada apa-apa, tapi rumah itu tampak rapi dengan tempat tidur yang lebar dan empuk.

Zeiro merebahkan tubuhnya di atas kasur. "Oh Tuhan, seperti ini kah tempat tidur yang empuk itu? Seumur hidupku tidak pernah merasakan tempat tidur yang benar-benar nyaman." Zeiro sangat bahagia, karena selama ini ia hanya tidur di kolong jembatan di alaskan kardus.

Dulunya orang tuanya punya gubuk reyot, tapi masih bisa di tempati meskipun banyak di tempel-tempel dengan baleho bekas orang mencalonkan diri.

Sayangnya tempat itu di gusur karena tanah yang di bangun itu bukanlah milik mereka, akhir mereka hidup di bawah jembatan. Penyebab kematian orang tuanya saat itu mereka pulang habis mengemis dan saat melintasi jalan dan saat itu hujan lebat membuat pandangan pengendara mobil kabur dan mobil itu menabraknya, dan mereka pun mati di tempat, sedangkan pengendara mobil itu sangat panik dan ia pun pergi meninggalkan kedua orang tuanya begitu saja dan tidak bertanggung jawab.

Saat itu ia berumur 10 tahun, akhirnya orang yang teman sesama pengemis itu menguburkannya di bawah jembatan karena memang tidak ada tanah lagi untuk bisa menguburkan jasad mereka.

Tapi seiringannya waktu, jembatan itu di robohkan dan di timbunh dengan tanah untuk di jadikan lahan. Ia yang tak punya kuasa apa-apa hanya bisa melihat kuburan ayah dan ibunya itu di tumbuk dengan tanah. Ia pun pindah ke suatu jembatan lain lagi dan tinggal di sana.

"Ibu ... Ayah ... lihatlah aku punya rumah baru, aku tau kalian pasti sedang melihatku kan? Mari tidur bersama ku." Zeiro memejamkan matanya dan membayangkan jika ia tidur di atas kasur itu bersama ayah dan ibunya, membayangkan jika dirinya sedang di pelukan oleh mereka. Tanpa di sadari, ia malah tertidur.

Saat bangun, rupanya sudah malam, perutnya terasa pedih karena terlalu lama tidur dan tidak makan.

"Ah, perutku lapar, tapi aku tidak tahu di daerah mana ini, bagaimana jika aku sesat nanti," ucap Zeiro duduk di sisi ranjangnya.

[Tuan tidak perlu khawatir, Anda memiliki peta digital sebagai panduan Anda kemana pun Anda bisa pergi tanpa perlu takut untuk tersesat]

"Baiklah, tapi aku mandi dululah, biar tidak terlalu bau, aku juga harus mencari baju ganti," ucap Zeiro masuk ke dalam kamar mandinya, ia pun segera mandi.

Setelah mandi, ia kembali memakai bajunya kembali, ia pun bersiap-siap ingin pergi keluar dari rumahnya. Tapi sebelumnya ia melihat kembali ranjang empuk itu, ia merebahkan tubuhnya kembali di kasur itu sebelum ia pergi.

"Selamat tinggal kasurku yang empuk, sampai ketemu nanti." Zeiro menepuk-nepuk kasur ya dan ia pun luar dari rumahnya.

Zeiro mengklik layarnya untuk melihat jalan yang ingin ia tuju, di sana sudah ada gambar-gambar toko apa saja di sepanjang jalan untuk mempermudahkan perjalanannya agar tidak sesat.

"Uangku lumayan banyak nih, aku juga harus cari makan yang enak," ucap Zeiro tersenyum menyusuri jalan di tempat khusus pejalan kaki.

Sampailah ia di sebuah pasar, di sepanjang jalan yang ramai sangat ramai, berjejer toko-toko yang berjualan berbagai macam. Ada jualan kue, kaca mata, toko baju, rumah makan dan lain-lain.

"Hm … aku ke tempat jual baju dulu deh." Zeiro berjalan menuju toko baju.

"Hey! Hey! pengemis di larang masuk! Sana, sana pergi!" usir pemilik toko.

"Saya memang pengemis, tapi aku punya uang buat beli baju kok," ucap Zeiro sambil tersenyum.

"Lalu di mana uangmu jika kau punya uang?" tanya bapak itu.

Zeiro mengklik layarnya.

[Tuan, Anda jangan gunakan system di saat sedang orang banyak, jika Anda ingin mengambil uang maka gunakan tempat yang tidak ada orang, seperti di toilet]

"Oh begitu ya." Zeiro mengangguk mengerti, ia pun meninggalkan toko itu dan mencari tempat yang tidak ada atau toilet umum.

"Lihatlah, dia benar-benar seorang pengemis jalanan yang datang untuk mencuri," ucap penjual toko itu kesal.

Zeiro menemukan sebuah tempat di sebuah pojokan yang di batasi dinding-dinding beton yang tinggi.

Baunya sangat menyengat, biasanya pada malam hari tempat itu di gunakan untuk anak-anak muda ngelem.

Zeiro meng-kilk layarnya lalu mengambil uangnya, dan ia pun pergi dari tempat itu.

Zeiro kembali berjalan, dan lebih baik mencari toko yang lain saja. Zeiro pun masuk ke dalam sebuah toko baju kembali dan baru saja sampai di sana ia kembali di usir.

"Pengemis di larang masuk, jika ingin cari uang maka jangan di sini ya, cari saja di jalanan!" ucap pemilik toko ketus.

"Orang-orang pada kenapa sih? Aku kan datang untuk beli baju," ucap Zeiro kembali berjalan mencari toko baju yang lain.

Sampai ia di toko baju yang di ujung, Ia pun masuk.

"Adek mau apa di sini?" tanya pemilik toko.

"Aku mau beli baju," jawab Zeiro. Penjual baju itu melihat keadaan baju yang Zeiro pakai dan sendal jepit yang di ikat dengan tali, jika di lihat bagaimana pun dia adalah seorang pengemis.

"Punya uang?" tanya penjual itu.

"Punya." angguk Zeiro memperlihatkan uangnya yang ia ambil ada kisaran 500 ribu.

"Kami mencuri uang siapa?" tanya penjual itu.

"Aku tidak mencurinya, ini uang ku," jawab Zeiro mengangkat alisnya.

"Mana mungkin pengemis punya uang sebanyak ini, cepat kamu kembalikan uang ini pada pemiliknya!" ucap penjual itu melototi Zeiro.

"Tidak, ini uangku, aku tidak mencurinya," jawab Zeiro menyembunyikan uangnya di belakang.

"Kamu ya, kecil-kecil udah pandai mencuri, kembalikan uangnya, biar aku sendiri yang mengembalikan uangnya." penjual itu berusaha mengambil uang itu dari tangan Zeiro.

Terpopuler

Comments

Mohd Harmizi

Mohd Harmizi

mengalir air mataku dengan ayat ini

2024-01-07

6

Gabutdramon

Gabutdramon

napa gak pecahan seribuan lecek biar realistis

2023-12-22

2

Sang M

Sang M

dancok kau thor... crita yg benar. tokoh crita kau rendahkan.jadi pengemis.. apa kau mau jadi pengemis..?? jelas gak mau khan....?. ayo rubah crita sampah jadi Dominasi..

2023-09-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!