BAB 18

Zeiro terdiam mendengar ucapan Grizzla, ia juga tak bisa berbuat apa-apa karena itu adalah permintaan dari orang tua Grizzla.

"Kamu … ikuti kata hatimu saja, karena kau lebih tau hatimu di banding orang tua kamu, karena rasanya sayang banget masa remaja mu malah untuk bertunangan, terus tamat sekolah kamu nikah dan jadi orang tua," ucap Zeiro.

"Iya, kamu benar, aku tidak mau hidupku terkekang, percuma juga kaya tapi hatiku malah kesepian, suatu saat nanti aku pasti iri sama remaja lainnya nanti, aku nggak mau hidupku tanpa warna, karena aku sudah melukisnya aku juga yang harus mewarnainya," ucap Grizzla.

"Tapi kamu tetap harus baik kepada mereka, karena mau bagaimana pun mereka adalah orang tua kamu, mereka pasti ingin yang terbaik untuk kamu, hanya saja mereka tidak tahu yang terbaik menurut kamu itu apa. Kamu yang sabar ya. Ayo makan cemilannya," ucap Zeiro mengambil satu bungkus kerupuk dan membukanya lalu memberikan kepada Grizzla.

"Ah, terima kasih," ucap Grizzla menerimanya.

Grizzla pun melahap kerupuknya dan begitu juga Zeiro melahap kerupuknya sambil menonton tv.

Tak terasa, jam sudah menunjukkan pukul 23:00 menit, yang menandakan waktu sudah hampir memasuki tengah malam.

"Hm … itu, kamu tidur di sini saja, soalnya jika jam segini kamu pulang pasti akan sangat bahaya, atau … aku antarkan kamu pulang," saran Zeiro.

"Aku tidur di sini saja, aku tidak mood buat pulang ke rumah," ucap Grizzla.

"Oh, baiklah, kalau begitu masukkan mobilmu di bagasi," ucap Zeiro.

Grizzla keluar dari di temani Zeiro, ia pergi membuka bagasi yang ada di samping Villanya. Grizzla memasukkan mobilnya dalam bagasi dan begitu juga Zeiro, ia memasukkan motornya ke dalam.

Mereka kembali masuk ke dalam rumah dan Zeiro mengunci pintu rumahnya.

"Kamu udah ngantuk? Mau istirahat?" tanya Zeiro.

"Hm … iya." angguk Grizzla.

"Ayo aku antarkan kamu ke kamar," ajak Zeiro. Zeiro berjalan terlebih dahulu, di Villanya itu banyak sekali kamar, hanya tinggal pilih mana saja yang di sukai.

"Kamu mau kamar yang mana?" tanya Zeiro.

"Aku … aku mau kamar di samping kamar kamu saja, biar kalo ada apa-apa aku bisa panggil kamu," ucap Grizzla.

"Oh gitu, ya udah, kamu kamar sebelah kiri, aku kamar sebelah kanan," ucap Zeiro menunjuk ke arah pintu kamar yang tertutup.

"Baiklah." angguk Grizzla. Mereka bersama-sama membuka pintu.

"Zei," panggil Grizzla memegang gagang pintu melihat ke arah Zeiro.

"Hm?"

"Selamat Malam," ucap Grizzla tersenyum manis.

"Eh, anu … hm … selamat malam," Jawa Zeiro kikuk, ia menggaruk-garuk kepalanya, benar-benar membuat hatinya berdebar saja.

Mereka pun bersama-sama masuk ke dalam kamar. Zeiro merebahkan tubuhnya ke atas kasur. Kamar itu adalah kamar tamu sedangkan kamar utama ada di lantai atas.

"Dia benar-benar baik," ucap Grizzla tersenyum.

Mereka pun memejamkan matanya untuk segera tidur.

***

Tririt! Tririt Tririt!

Alarm ponsel milik Grizzla berbunyi, dengan mata terpejam Grizzla mengambil ponselnya, rasanya tidur malam itu masih kurang. Ia melihat jam di ponselnya menunjukkan pukul 06:00 pagi.

"Ughhhh … Bi! Bibi, mana baju ku?" tanya Grizzla bangun dari tempat tidurnya dengan mengucek-kucekkan matanya. Ia berusaha membuka matanya yang masih berat untuk di buka.

Cklek!

Terpopuler

Comments

Dhewa Shaied

Dhewa Shaied

garasi Thor bukan bagasi

2024-03-29

2

Mochamad Syarifudin

Mochamad Syarifudin

garasi gak si?

2024-03-01

0

Babang Rama

Babang Rama

bukannya tempat parkir mobil dirimh itu bukan bagasi ya tapi sanitasi ya

2024-02-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!