BAB 10

Zeiro pun menghabiskan makanannya.

[Ding]

[Misi baru]

[Menyelamatkan seorang anak sekolah SMA dari kecelakaan mobil]

[Status misi: Sedang berlangsung]

"Hm … di mana kecelakaan itu ya?" tanya Zeiro. Zeiro mengeluarkan uang 100 ribu dari kantong celananya dan hanya tersisa itu saja, ia belum sempat mengambil uang dari Systemnya.

"Berapa Buk?" tanya Zeiro.

"20 ribu," jawab pemilik kantin. Zeiro mengulurkan uangnya kepala pemilik kantin, pemilik kantin mengambilnya dan mengembalikan uang kembalian kepada Zeiro.

"Terima kasih ya," ucap pemilik kantin.

"Sama-sama Buk." angguk Zeiro, ia segera menaiki motornya dan mencari lokasi tempat kejadian misi.

[Ding]

[Uang Anda di potong 20.000]

[Sisa uang Anda 4.080.000]

Zeiro melihat lokasi itu ada lokasi pusat kota. Zero pun melajukan mobilnya menuju lokasi itu.

Sesampainya di sana, kendaraan sangat padat akan tetapi ada beberapa mobil yang sedang ugal-ugalan. Zeiro pun memberhentikan motornya dan memarkirnya di depan sebuah toko.

Ckit!

Brak!

Kecelakaan pun terjadi dan tak bisa di hindarkan. Zeiro pun berlari ke arah mobil yang bertabrakan itu ia segera membuka pintu mobil secara paksa lalu menyelamatkan orang yang ada di dalam mobil secepatnya.

Do mobil hitam ada anak sekolah SMA yang masih mengunakan seragam sekolah, sepertinya ia buru-buru ingin berangkat ke sekolah, dan yang mobil putih itu seorang ibu kantoran yang juga buru-buru ke kantornya. Zeiro pun menyelamatkan kedua orang itu dan membawanya ke depan toko tempat ia memarkirkan motornya.

Duaaaarrrrrrrrr!

Sebuah keadaan terjadi, kedua motor itu meledak di jalanan, orang yang tadi berlalu lalang berhenti dan mereka segera putar arah.

Dentuman itu sangat kuat, untung saja Zeiro bisa menyelamatkan mereka, jika tidak pemilik kedua mobil itu bisa hangus terbakar.

"Syukurlah kalian selamat," ucap Zeiro. Anak SMA itu melihat ke arah Zeiro yang sedang melihat mobil yang meledak itu.

"Itu … terima kasih banyak ya sudah menyelamatkan ku," ucap anak SMA itu pelan.

"Sama-sama, kamu tidak apa-apa kan?" tanya Zeiro berjongkok di samping anak SMA itu.

"Iya, aku baik-baik saja." anggunnya. Zeiro pun mendekati ibu yang satunya lagi.

"Ibu apa ada yang terluka?" tanya Zeiro.

"Cuma lecet sedikit saja ini, tapi tidak masalah. Terima kasih ya Dek udah bantu Saya, jika tidak, tidak tahu bagaimana hidup Saya ini," ucap ibu itu.

"Ya Buk, masalah mobil mati bisa di ganti, keselamatan lebih penting," ucap Zeiro mengangguk-angguk.

Tuuut! Tuuut! Tuuut!

"Halo Pa, aku mengalami kecelakaan, mobil aku meledak," ucap anak SMA itu menelpon Papanya.

"Kamu di mana sekarang?" tanya papanya panik.

"Aku sekarang ada di jalan raya simpang menara 4," jawab anak itu.

"Baiklah, Papa ke sana sekarang," ucap papanya itu langsung memutuskan panggilannya dan secepat mungkin masuk ke dalam mobil.

Ibu itu pun juga menelpon orang yang di kenalnya, sedangkan warga yang lain menelpon polisi dan pemadam kebakaran.

Anak SMA itu melihat ke arah Zeiro. "Kamu … siapa namamu?" tanya anak SMA itu ragu-ragu.

"Oh, nama ku Zeiro, nama kamu siapa?" tanya Zeiro.

"Aku Grizzla, kamu masih sekolah?" tanyanya lagi.

"Aku … aku tak pernah sekolah," jawab Zeiro menggelengkan kepalanya dengan polosnya.

"Kenapa kamu nggak sekolah?" tanya Grizzla penasaran dan penuh rasa prihatin.