BAB 3

"Hm ... kalau begitu ambil … ambil saja kembaliannya," ucap Zeiro dengan terpaksa meskipun ia tak rela.

"Wah, terima kasih banyak, semoga rezekinya lancar terus ya, jangan lupa terus berlangganan di sini," ucap penjual itu dengan senang hati menerima uang dari Zeiro.

"Hehehe, iya sama-sama," jawab Zeiro tersenyum sambil meletakkan tangan di atas telinga. Ia pun pergi dengan langkah berat, meskipun 10 ribu, tapi baginya cukup berharga karena ia mengumpulkan dari receh 1 perak hingga 2 perak.

[Ding]

[Uang Anda di kurang 100.000]

[Sisa uang Anda 400.000]

"Tapi sekarang aku mau pergi ke mana?" tanya Zeiro binggung.

[Ding]

[Misi baru]

[Melewati bahaya]

[Status misi: Sedang berlangsung]

"Ha bahaya? Maksudnya siapa yang melewati bahaya?" tanya Zeiro mengaduk kepalanya.

Tin! Tin! Tin!

Sebuah mobil tiba-tiba mengarah padanya melaju dengan kecepatan tinggi di tambah rem blong dan jalan licin membuat mobil itu tak bisa di kendalikan.

Zeiro menggulingkan tubuhnya ke tepi jalan untuk menghindari dari tabrakan mobil tersebut.

Ckiiitt!

Duarrrrr!

Sebuah mobil menabrak pembatas jalan dan membuat mobil itu hancur.

"Astaga! Aku selamat, aku selamat," ucap Zeiro memegang dadanya sambil gemetaran. Jika sedikit saja dan Zeiro tidak menghindar, nyawanya benar-benar akan melayang.

[Ding]

[Misi selesai]

[Selamat Anda mendapatkan sebuah tempat tinggal ukuran 7x7 meter]

[Selamat Anda mendapatkan hadiah sebesar Rp 1.000.000]

Kekuatan [1]

Perisai [1]

Pertahanan [1]

Kelincahan [1]

Poin [5]

[Uang 1.400.000]

"Wah, beneran deng, aku dapat hadiah, mana duitnya banyak banget, aku beneran kaya. Ehem ... tapi lupakan itu dulu, lihat orang yang ada di dalam mobil dulu." Zeiro mendekati mobil itu dan melihat orang di dalam mobil, apa dia terluka atau bisa di selamatkan.

Di dalam mobil ada 2 orang, mereka sepasang suami istri, jika di lihat mereka sedang pingsan, si pria terlihat luka di kepala dan berdarah.

Zeiro segera membuka pintu mobil dengan paksa karena ia tak pernah naik mobil dan tidak pernah tahu apa-apa tentang mobil.

Zeiro mengeluarkan suaminya yang terluka itu, baru ia mengeluarkan sang istri. Jika di lihat, luka suami lebih parah, istrinya cuma memar saja. Zeiro membaringkan kedua suami istri itu di samping jalan.

"Haishh … bagaimana ini? Tidak ada yang lewat kah untuk minta tolong." Zeiro berdiri di pinggir jalan dan memandang jauh berharap ada kendaraan yang lewat.

Tak lama kemudian, ada satu motor yang lewat. Zeiro segera berlari ke tengah jalan agar bisa memberhetikan pemotor itu sambil membuka dan menyilang tangannya.

Motor itu pun berhenti.

"Ada apa?" tanya pria yang mengendarai motor matic itu.

"Itu ada orang kecelakaan, tolong bawa ke rumah sakit," ucap Zeiro menunjuk ke arah 2 orang yang terbaring.

"Maaf, aku sedang buru-buru," ucap pria itu yang langsung melajukan motornya membuat Zeiro harus menghindar dari pada ia di tabrak.

"Haishh … aku doakan moga kau kecelakaan terus nggak ada yang nolong!" teriak Zeiro dengan lantang. Tapi pemotor itu terus melaju tanpa mempedulikan ucapan Zeiro.

"Bagaimana ini? Di sini sangat jarang ada kendaraan yang lewat, aku juga nggak punya ponsel buat telpon ambulan. Juga tidak tahu cara menggunakannya." Zeiro menggaruk-garuk kepalanya.

Tak lama kemudian, ada mobil dari kejauhan, Zeiro segera berdiri di tengah jalan dan melambai-lambaikan tangannya.

Mobil itu berhenti dan menongolkan kepalanya.

"Hey! Apa yang kau lakukan berdiri tengah jalan! Kau ingin cari mati ya!" teriak pengendara mobil itu. Zeiro menghampiri orang itu.

"Pak tolong bantu, ada orang kecelakaan itu dan pingsan, tolong bawa ke rumah sakit," pinta Zeiro.

"Di mana?" tanya pria yang mengemudi mobil itu.

"Di sana." Zeiro menunjuk ke arah mobil yang yang terparkir rusak di pinggir jalan. Pengemudi mobil itu keluar dan mereka bersama-sama menuju tempat kedua orang yang sedang pingsan itu.

Terlihat istrinya itu membuka mata dan berusaha duduk.

"Jangan bergerak dulu Kak, Kakak baru saja mengalami kecelakaan," ucap Zeiro segera menopang bahu wanita itu.

"Apa yang terjadi?" tanya wanita itu melihat ke arah samping dan ia sangat terkejut melihat darah di kepala suaminya.

"Mas! Mas! Kamu kenapa!" teriak wanita itu panik.

"Tenang Kak, kita bawa ke rumah sakit dulu ya," ucap pria itu mengangkat suaminya masuk ke dalam mobilnya.

Mereka bersama-sama masuk ke dalam mobil, tapi Zeiro tidak ikut masuk, ia lebih baik mencari tempat berteduh saja dulu, memikirkan hidupnya saja sungguh sulit.

Mobil itu pun melaju di jalanan di antara aspal yang basah di guyur hujan tadi.

Zeiro pun balik badan dan menyusuri jalan menikmati hidupnya.

Zeiro mengklik layar lebarnya di depannya, ia mencari alamat di mana ia mendapatkan rumah tersebut untuk ia tinggal.

Keluar peta digital yang menunjukkan arahnya.

Terpopuler

Comments

pecahan_misteri

pecahan_misteri

g usah pake ukuran kalo dapet rumah sebut aja rumah di jalan apa ke atau villa

2024-04-26

1

JEBBB.

JEBBB.

rame wkwkwk

2024-04-11

1

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

biar mudike tapi asyik.

2024-01-27

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!