"Celestia, aku serius. Aku tidak sedang bercanda, Tia! Selama ini aku menaruh hati dengan kamu. Sebenarnya aku tidak ingin mengatakan semua ini kepada mu. Aku takut jika kamu nanti jadi menjauhi aku. Bahkan jadi membenci ku. Tapi sekarang kamu sudah mengetahuinya. Apakah kamu mau jika aku ajak berpacaran?" kata Raja.
"Hahaha, Raja, Raja!! Kamu suka sekali bercanda loh. Ini gak lucu, Raja! Sudahlah kamu cerita saja yang jujur, sebenarnya siapa cewek yang kamu sukai itu. Dia pasti cantik, pintar kan? Kamu tidak mungkin mengagumi seorang cewek tanpa ada kriteria itu, cantik dan juga cerdas," ucap Celestia sambil terus cekikikan menggoda Raja.
Raja dengan nekat meraih pergelangan tangan Celestia. Sukses Celestia melebar bola matanya dengan sempurna. Apalagi Raja dengan serius berujar lagi untuk menyakinkan pada Celestia bahwa dirinya benar-benar naksir berat dengan Celestia.
"Celestia, kita jadian yah?? Kita pacaran yuk!? Kamu mau kan menjadi pacarku? Lagipula kamu kan belum punya pacar? Mulai hari ini aku akan semakin memberikan perhatian pada kamu. Celestia, aku ingin kamu menerima aku sebagai pacarmu! Mau yah??" desak Raja.
"Eh, em?? Raja?? Aku, aku..." sahut Celestia bingung dan tiba-tiba menjadi gugup.
"Pokok nya aku tidak mau tau! Mulai hari ini kita jadian. Mulai malam ini kita berpacaran," kata Raja.
"Tetapi, Raja!! Aku aku... " kembali Celestia serba salah saat Raja begitu memaksa nya untuk jadian dan mengajaknya berpacaran. Celestia menarik tangannya yang digenggam oleh Raja.
"Mau yah, Tia!? Please!!?" desak Raja.
"Eh? Em? Bagaimana yah?" Celestia binggung.
"Pokoknya kita jadian!! Oke??" kata Raja dengan tersenyum lebar.
*****
Setelah malam itu, Raja semakin sering mengunjungi Celestia di kost nya setiap malam minggu. Bahkan setiap hari ketika jam kuliah, Raja mencari duduk di dekat Celestia. Teman-teman mahasiswa satu angkatan dengan mereka kini menjadi tahu kalau keduanya antara Celestia dan Raja kini telah berpacaran atau jadian. Beberapa dosen ada yang mengetahui bahwa Raja dan Celestia kini telah berpacaran termasuk bu Anggun.
Saat ini bu Anggun sengaja di ruangan Pak Adelio di jam kosong ketika keduanya tidak ada jadwal mengajar. Pak Adelio yang tiba-tiba didatangi bu Anggun seketika menutup laptopnya yang sejak tadi berkutat di depan laptopnya.
"Bu Anggun?! Ada yang bisa saya bantu bu?" tanya pak Adelio ramah.
"Jangan serius Adelio. Aku hanya ingin bicara sebentar saja dengan kamu," sahut bu Anggun dengan bahasa yang tidak formal. Bu Anggun tetap memanggil Adelio tanpa embel-embel pak. Pak Adelio mengerutkan keningnya.
"Ada apa ya, bu?" sahut pak Adelio tetap menghormati bu Anggun dengan memanggilnya bu.
"Celestia sekarang sudah berpacaran dengan Raja. Aku pikir Celestia ini menyukai kamu, Adelio. Ternyata aku salah berprasangka," ucap bu Anggun.
Sukses kalimat itu membuat pak Adelio terkejut. Pak Adelio memang belum mengetahui kalau Celestia dan Raja telah berpacaran. Namun sebisa mungkin ekspresi keterkejutan pak Adelio, ia sembunyikan dari bu Anggun.
"Lalu?" sahut pak Adelio berpura-pura tidak perduli dan cuek dengan kabar berita yang ia dengar dari bu Anggun.
"Lalu, bagaimana kalau kita kembali berpacaran saja seperti mereka, Adelio!? Kita kan sudah tahu alasannya apa, dan kenapa bunda kamu tidak menyetujui hubungan kita. Itu lantaran bunda ada masalah dengan papa mama ku. Ternyata mama papa ku dulunya adalah teman sekolah bunda kamu. Aku pikir itu bukan masalah serius karena masalah orang tua kita itu terjadi saat mereka masih sama-sama sekolah. Jadi aku pikir, itu bukan masalah besar bukan?" ucap bu Anggun.
"Tapi aku sudah tidak minat lagi untuk berpacaran. Aku ingin segera menikah. Tapi satu hal yang perlu kamu ingat, bu Anggun! Aku tidak ingin menikah dengan kamu!" ucap Pak Adelio.
Ucapan pak Adelio sukses membuat bu Anggun seperti ditikam dengan seribu belati tepat di jantung nya. Bu Anggun seketika lemas dan lunglai. Dia benar-benar sangat sedih dan kecewa. Rasanya seperti ingin berteriak dan menangis di tempat itu. Namun bu Anggun seketika bangkit dengan menyembunyikan raut sedihnya. Pak Adelio tentu saja melihat wajah terkejut, sedih dan kedua mata berkaca-kaca pada muka bu Anggun.
"Maaf, bu Anggun!! Saya tidak menyukai bu Anggun. Saya sudah memiliki seseorang yang saya sukai," ucap Pak Adelio akhirnya. Bu Anggun yang mendengar pengakuan dari pak Adelio tentu saja terkejut.
"Siapa?? Siapa wanita yang disukai oleh pak Adelio?? Siapa wanita beruntung itu?" batin bu Anggun yang kini segera pergi meninggalkan ruangan pak Adelio. Dia tidak ingin menunjukkan wajah sedih dan kecewa nya lantaran ditolak cinta nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments