BAB 6

"What?? Kamu diajak ke rumah pak Adelio dan dikenalkan pada bunda nya? Bahkan pak Adelio memperkenalkan kamu sebagai kekasih dan calon istri nya? Ih, yang benar saja??" tanya Caca teman sekaligus sahabat dekat Celestine. Caca ini juga teman satu kost. Letak kamarnya di sebelah kamar Celestia.

"Caca, aku mohon cerita ini jangan disebarluaskan yah. Ini hanya pura-pura saja dan tidak beneran kok. Pak Adelio hanya ingin membungkam bunda nya supaya tidak terus menerus bertanya lagi soal kekasih pak Adelio. Selain itu pak Adelio melakukan ini semua supaya bunda nya tidak menjodohkan nya pada wanita lain putri dari sahabat bunda nya dulu," jelas Celestia.

"Iya, walaupun hanya pura-pura saja. Kalau aku menjadi kamu, aku sudah sangat senang. Kamu bisa lebih dekat dengan dosen muda dan tampan itu. Selain itu kamu bisa lebih memahami kehidupan pak Adelio di keluarganya," sahut Caca.

"Benar! Ternyata pak Adelio sudah tidak memiliki ayah. Kini tinggal bunda Jelita. Selain itu pak Adelio adalah anak satu-satu nya bunda Jelita. Kamu tahu, Caca?! Saat pak Adelio berpenampilan santai seperti selayaknya anak muda jaman sekarang, dia terlihat ganteng banget. Sosok dosen killer yang selama ini melekat pada nya seperti hilang saat pak Adelio berpenampilan santai seperti itu," kata Celestia dengan tersenyum senyum sendiri saat menceritakan tentang dosen muda nya itu.

"Hayo, Hati-hati loh jangan sampai kamu jatuh cinta dengan pak Adelio. Kamu bisa patah hati jika cinta itu bertepuk sebelah tangan. Kita tidak tahu tipe wanita yang akan menjadi calon istri pak Adelio seperti apa," kata Caca.

"Aku rasa calon istri pak Adelio seperti bu Anggun, dosen kita itu. Bu Anggun kan masih muda seperti pak Adelio. Bu Anggun sangat pintar. Selain itu beliau sangat cantik dan berwibawa. Kenapa mereka tidak jadian saja yah?" sahut Celestia.

"Benar yah?! Bagaimana kalau kita dekatkan mereka berdua saja yuk!?" kata Caca.

"Bagaimana caranya? Ah kayak kita tidak ada kerjaan saja. Sudahlah, lebih baik kita fokus kuliah. Toh jodoh sudah ditangan Tuhan. Lagipula mereka berdua hampir setiap hari bertemu. Jika mereka berjodoh, Tuhan akan membuat cerita untuk mereka sampai mereka bisa bersatu menjadi pasangan kekasih lalu menikah deh," kata Celestia.

"Hahaha, aku tiba-tiba jadi berpikir kalau suatu saat nanti kamu akan berjodoh dengan pak Adelio. Setelah kamu bicara soal jodoh ditangan Tuhan, aku rasa ada rahasia Tuhan dibalik semua ini. Mungkin saja ini awal untuk hubungan kamu dengan pak Adelio," sahut Caca.

"Eh? Pak Adelio hanya menganggap ku sebagai salah satu mahasiswa nya, anak didik nya kok. Dan artinya aku dengan pak Adelio itu berhubungan karena asas manfaat. Aku butuh nilai yang bagus sesuai janjinya dan pak Adelio butuh aku membantu dirinya. Itu saja," terang Celestia.

"Awalnya seperti itu!? Kita tidak tahu ke depannya karena kalian bakal lebih sering bertemu dan dekat karena kalian sudah membohongi bunda nya Pak Adelio," sahut Caca.

"Eh??" Celestia menggaruk kepalanya yang tidak gatal mendengar analisa dari Caca.

*****

Di kampus, saat mengikuti mata kuliah linguistik yang diajar oleh dosen cantik bu Anggun. Sudah lebih satu jam, dosen muda dan cantik itu di depan mahasiswa nya menerangkan materi soal linguistik. Semua mahasiswa yang mengikuti mata kuliah itu menyimak dengan serius. Setelah itu ada sesi tanya jawab seputar materi yang sudah diajarkan.

Sampai di penghujung mata kuliah linguistik siang itu, bu Anggun memberikan tugas pada mahasiswa itu dan akan dikumpulkan dua minggu setelah hari itu. Setelah bu Anggun menutup kuliah siang hari dikelas itu semua anak-anak mahasiswa menghambur keluar ruangan. Namun Celestia masih duduk di kursinya bersama dengan Caca. Sampai akhirnya bu Anggun memanggil Celestia.

"Saya bu!! Siap menjalankan tugas bu! Ada apa bu?" tanya Celestia seraya mendekati bu Anggun yang masih duduk di depan ruangan itu sambil membereskan buku-buku dan juga laptopnya.

"Celestia!? Bisa ke ruangan ibu?" kata bu Anggun.

"Ada apa yah, bu? Apa saya punya kesalahan?!" sahut Celestia.

"Tidak ada! Hanya perlu sedikit dengan kamu saja, Celestia! Ada sedikit pertanyaan untuk kamu. Tapi jika kamu merasa keberatan, ibu meminta waktu kamu sebentar, lebih baik tidak usah," ucap bu Anggun.

"Eh tidak tidak kok bu! Mari bu sekarang juga kita ke ruang bu Anggun," sahut Celestia sambil membantu membawakan barang bawaan dosen muda dan cantik itu. Caca yang masih duduk memperhatikan Celestia dan bu Anggun hanya diam namun berusaha membaca body language pada Celestia dan juga bu Anggun itu.

*****

"Aku lihat, akhir-akhir ini kamu sangat dekat dengan pak Adelio yah?" tanya bu Anggun tiba-tiba. Mereka saat ini sudah di ruangan bu Anggun dan saling duduk berhadapan. Sukses pertanyaan bu Anggun membuat Celestia terkejut bukan main.

"Dekat dalam artian seperti apa, bu? Saya dengan pak Adelio tidak ada kepentingan lain selain hubungan dosen dengan mahasiswa nya saja. Tidak lebih dari itu. Maksud bu Anggun sendiri seperti apa, bu? Saya tidak mengerti," sahut Celestia yang seperti sedang diinterogasi.

"Kalem dong Celestia!? Jangan sewot seperti itu. Aku hanya ingin bertanya suatu hal dengan kamu saja kok. Anggap saja kalau sudah berdua seperti ini, kita adalah teman dan bukan lagi dosen dan mahasiswa," kata bu Anggun.

"Maaf, bu?! Kaget saja, saya bu!? Ini ingin bertanya soal apa, bu?! Jika saya bisa menjawabnya, mungkin saya bisa menjelaskan nya secara detail," ucap Celestia.

"Hem, apakah kemarin lusa kamu ada kencan bersama dengan pak Adelio?" tanya bu Anggun. Pertanyaan itu sukses membuat bu Celestia kembali terkejut. Kenapa bu Anggun mengetahuinya. Itulah yang ada dalam pikiran Celestia.

"Kenapa bu Anggun mengetahui bahwa aku ada kencan dengan pak Adelio. Apakah Caca membocorkan rahasia ini?" batin Celestia. Sesaat Celestia diam dan belum menjawab pertanyaan dari bu Anggun.

"Aku melihat sendiri kalian di kafe," sambung bu Anggun. Celestia menyipitkan bola matanya.

"Em bu Anggun melihat kami?" sahut Celestia.

"Iya benar! Makanya aku ingin bertanya soal ini dengan kamu. Benar itu kamu kan?" kata bu Anggun.

"Kalau itu memang benar saya bu. Tapi antara saya dengan pak Adelio tidak ada hubungan spesial seperti yang bu Anggun pikirkan," jelas Celestia.

"Syukur lah! Kalau seperti itu, aku menjadi lega. Jujur sudah lama aku menyukai pak Adelio. Dan asal kamu tahu, Celestia! Sebenarnya aku dan pak Adelio itu dahulunya menjalin hubungan spesial. Namun setelah aku dikenalkan pada bunda nya dan bunda nya tidak menyukai ku, akhirnya pak Adelio memutuskan aku. Padahal aku sudah sangat cocok dengan pak Adelio. Aku pikir pak Adelio pun masih menyukai aku," cerita bu Anggun.

Sukses cerita bu Anggun itu membuat Celestia sangat terkejut untuk kesekian kalinya.

"Aku pikir saat kamu membacakan puisi cinta untuk pak Adelio, aku rasa itu atas perintah pak Adelio sendiri. Tujuan nya apa? Jelas itu semua ingin membuat aku cemburu," sambung bu Anggun dengan tersenyum sinis.

"Eh?? Astaga!? Jadi, aku dimanfaatkan oleh pak Adelio?" batin Celestia.

"Jangan khawatir, bu Anggun! Saya dengan pak Adelio tidak ada hubungan spesial. Jadi jika bu Anggun masih menyukai pak Adelio, bu Anggun harus memperjuangkan nya. Oke? Atau ibu benar-benar akan kehilangan pak Adelio," ucap Celestia tanpa rasa takut.

"Baiklah!? Aku pegang ucapan kamu, Celestia! Jika kamu dan pak Adelio terbukti sudah menjalin hubungan spesial lebih dari hubungan seorang dosen dengan mahasiswa nya, aku tidak akan segan-segan memberikan nilai linguistik pada mu dengan nilai buruk?!" kata bu Anggun.

"Hah?? Bu Anggun!? Kenapa jadi bu Anggun mengancam saya? Kenapa jadi urusan pribadi dicampur adukkan dengan urusan akademik?" protes Celestia.

"Kenapa tidak? Saya akan memberikan nilai sempurna untuk kamu, jika kamu membantu aku kembali mendekatkan pak Adelio pada ku," kata bu Anggun.

"Hem, jadi ini yang bu Anggun minta?? Hehehe, baiklah!?" ucap Celestia dengan tersenyum lebar.

"Edyan, aku bukan mahasiswa bodoh atau malas. Bahkan selama ini nilai ku selalu di atas rata-rata. Kenapa seolah-olah aku dipermainkan oleh para dosen muda ini sih? Pak Adelio dan juga bu Anggun. Haduh?!" batin Celestia seraya meninggalkan ruangan bu Anggun setelah menyepakati semua permintaan bu Anggun.

Terpopuler

Comments

salamah@dede

salamah@dede

calestia, dari pada terlibat masalah pribadi antara pa adelio dan bu anggun lebih baik pindah kampus...

2023-03-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!