Pagi hari ini ada mata kuliah Pengkajian Puisi. Kebetulan dosen yang mengajar adalah pak Adelio. Dan saat ini satu kelas angkatan Celestia mengambil mata kuliah Pengkajian Puisi. Selain itu ada dua puluhan kakak kelas ikut mengulang juga mata kuliah Pengkajian puisi dengan dosen yang dikenal killer oleh para mahasiswa yaitu pak Adelio.
Menurut ceritanya dua puluhan kakak kelas yang mendapatkan nilai buruk hingga mengharuskan mereka mengulang mata kuliah itu karena mereka dinilai tidak bisa membuat puisi dan mendeklarasikan puisi dengan penuh penghayatan. Walaupun mereka sangat ahli dalam membedah atau mengkaji puisi dari buah karya sastrawan Indonesia.
Kini satu-satu mahasiswa yang mengikuti mata kuliah pak Adelio sedang membacakan puisi karyanya. Sampai giliran Celestia dipanggil namanya untuk tampil serta membacakan puisi hasil karyanya, semuanya menjadi hening. Demikian juga pak Adelio yang duduk di depan para mahasiswa-mahasiswa yang mengikuti mata kuliahnya.
"Celestia?!" gumam Raja yang melihat Celestia sampai melongo.
"Siapa nama nya? Keren penampilan nya. Percaya dirinya sangat tinggi. Sekian cantik, senyuman nya juga manis," gumam salah satu kakak tingkat di atas Celestia.
Hingga Celestia sudah selesai membacakan puisi nya, riuh suara tepukan tangan teman-teman mahasiswa dan juga kakak tingkat yang mengikuti mata kuliah Pengkajian puisi itu menggema. Pak Adelio tersenyum tanpa ia sadari nya.
Pak Adelio kini berdiri lalu mulai menyampaikan beberapa kalimat untuk menutup mata kuliah nya.
"Baiklah, itu tadi salah satu teman kalian yang membacakan puisi dengan penuh penghayatan. Sekarang, ada sepuluh nama akan saya sebutan dan sepuluh mahasiswa ini harus membacakan ulang karya puisi nya di hari saat mata kuliah Pengkajian puisi di minggu depan," kata pak Adelio.
"Astaga!? Harus mengulang lagi untuk membacakan puisi?? Sudah gemetaran dan dingin tangan ini karena demam panggung, harus mengulang kembali. Yang benar saja," omel Raja. Beberapa mahasiswa yang lain yang merasa kurang dalam menampilkan puisi nya menjadi gelisah menantikan pak Adelio hendak menyebutkan nama-nama mahasiswa yang minggu depan akan mengulang lagi untuk tampil ke depan.
"Raja, Juli, Arma, Taufik, Fafa, Vini, Gery, Sinta, Dina dan King. Nama-nama yang sudah saya sebutkan tadi mohon minggu depan tampil lagi untuk membacakan puisi karya nya. Silahkan ini kesempatan yang terakhir buat kalian untuk memperbaiki nilai. Jangan sampai kalian bilang kalau saya dosen yang kejam dan killer yang selalu kasih nilai buruk pada mahasiswa nya. Sedangkan kalian sendiri sudah bisa menilai kawan-kawan kalian saat tampil bukan? Mana penampilan teman-teman kalian yang paling bagus, keren itu yang selalu menghayati semua yang dibaca dan diperankan," jelas Pak Adelio.
"Siap pak!?" sahut semua mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Pengkajian puisi itu.
"Baik, sampai disini mata kuliah Pengkajian puisi hari ini. Kita jumpa lagi minggu depan," kata pak Adelio seraya bergegas meninggalkan ruangan itu.
Setelah pak Adelio keluar dari ruangan itu, kini Celestia dikerumuni beberapa mahasiswa yang tadi disebut namanya untuk kembali mengulang membacakan puisi karya nya minggu depan.
"Ada apa dengan kalian semuanya? Raja? Kakak-kakak semua nya," ucap Celestia yang bengong saat melihat hampir semua laki-laki mahasiswa itu mendekati nya.
"Celestia, aku minta diajari bagaimana membaca puisi yang bagus dan keren yah," kata Raja dengan memohon.
"Iya, Celestia!! Please, kami. harus mendapatkan nilai yang baik di mata kuliah Pengkajian puisi. Jika tidak pak Adelio pasti memberikan nilai buruk pada kami dan kami. tidak mau harus mengulang di semester tahun depan," kata salah satu kakak kelas angkatan Celestia yang bernama King.
"Hah? Kenapa aku sih??" gumam Celestia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments