"Raja? Ngapain kamu malam-malam begini ke kost ku?" tanya Celestia. Raja menggaruk kepalanya yang tidak gatal lalu menyodorkan puisi hasil karyanya pada Celestia.
"Cobalah kamu bacakan puisi ku sekali saja. Paling tidak aku bisa sedikit mengetahui bagaimana cara membaca puisi yang penuh penghayatan dan menjiwai," kata Raja seraya tersenyum tanpa dosa.
"Ayolah Raja! Kamu pasti bisa. Dosen muda itu saja yang kurang jeli mata nya saat melihat kamu tampil maju ke depan membaca puisi kamu. Pak Adelio itu kadang-kadang memang aneh gitu," ucap Celestia.
"Hahaha, tidak tidak! Ayolah, Celestia! Baca saja dan tidak perlu membahas pak Adelio. Memang kenyataannya aku kurang pandai dalam membaca puisi," desak Raja.
"Hem, oke baiklah! Sebentar, aku baca dulu apa maksud isi puisi ini. Atau kamu bisa menjelaskan kamu nulis puisi ini tujuan dan maksud nya apa?" kata Celestia.
"Coba kamu baca dulu, Tia! Nanti kalau kamu sudah baca bisa kamu utarakan kepada ku apa isi puisi karyaku itu," ucap Raja.
"Baiklah!" sahut Celestia lalu mulai membaca dalam hati kata perkata dari puisi karya Raja sendiri.
Raja memperhatikan Celestia mulai serius membaca hasil puisi nya. Akhirnya tidak berapa lama Celestia berkata pada Raja.
"Ih keren sekali loh puisi kamu ini? Bahkan aku mungkin tidak akan bisa membuat puisi sekeren ini. Apakah ini semuanya curahan perasaan kamu? Kamu diam-diam menyukai dan mengagumi seorang wanita namun kamu tidak berani menunjukkan rasa suka kamu terhadapnya? Kenapa? Hayo cerita dong padaku, Raja!?" kata Celestia.
"Kamu malah ingin tahu soal itu sih!? Sekarang bacakan dulu puisi itu, nanti setelah itu aku janji akan menceritakan semua nya padamu. Oke?" ucap Raja.
"Baiklah kalau begitu! Dengar saat pelafalan ku ketika membaca puisi harus jelas yah. Terus ekspresi nya juga harus disesuaikan dengan isi puisi. Kalau puisi nya sedih kita ikut membacanya penuh penjiwaan dan penghayatan seperti menangis atau meratapi nya. Pakai hati kamu saat membacakan atau menyampaikan puisi ini," jelas Celestia.
Lalu Celestia mulai membaca puisi hasil karya Raja itu dengan sepenuh hati dan kemampuan nya secara totalitas. Di teras depan kost Celestia itu, Celestia membaca puisi dan Raja benar-benar menyimak dan memperhatikan Celestia saat menyampaikan setiap kalimat dan bait dalam puisi itu.
Setelah Celestia selesai membacakan puisi itu, tanpa sadar Raja ikut hanyut dalam kesedihan itu. Celestia benar-benar sangat menjiwai saat menyampaikan puisi itu. Bahkan seolah-olah Celestia lah yang merasakan atau mengalami nya.
Raja menunjukkan dua jempol nya pada Celestia seraya tersenyum pada Celestia.
"Benar-benar keren kamu membacakan puisi itu. Makanya kenapa Pak Adelio sampai benar-benar mengatakan kalau kamu menguasai setiap jiwa dari penulis, pencipta baik dari puisi ataupun karya sastra," puji Raja.
"Jangan memuji aku. Sekarang coba kamu praktekan seperti yang aku contohkan tadi. Oke?" kata Celestia.
"Hem, baiklah! Minimal sedikit mendekati seperti kamu yah! Kalau belum sempurna jangan diketawain yah!" ucap Raja.
"Tidak! Ayo kamu coba baca puisinya! Anggap saja aku seseorang yang kamu cintai dalam diam-diam itu!" kata Celestia.
Raja menyipitkan bola matanya. Benar! Mungkin saja dengan cara itu Raja akan berhasil menjiwai dan menghayati puisi nya saat ia baca.
Celestia mulai menyimak dengan serius saat Raja mulai membacakan puisi nya. Sorot mata Raja seperti menyambar hati nya yang paling dalam. Raja tiba-tiba seperti menyatakan perasaan yang paling dalam dan sejujurnya pada Celestia.
"Jika waktu memberikan kesempatan itu. Aku akan mengatakan. Jika aku, sulit untuk menepis bayangan wajahmu," ucap Raja di akhir puisinya.
"Wah keren banget, Raja! Seandainya saja aku dikasih puisi seperti itu, pasti bakal klepek-klepek deh!? kata Celestia.
"Hahaha, Celestia!?" gumam Raja akhirnya.
"Sekarang, cerita padaku semuanya! Siapa wanita yang diam-diam kamu sukai dan kagumi. Siapa tahu, aku bisa membantu kamu supaya kamu bisa berani mengungkapkan perasaan kamu yang sebenarnya. Lebih baik kamu ungkapin semuanya saja, Raja. Daripada kamu pendam selama ini dan itu tidak membuat wanita yang kamu cinta itu mengetahui nya kan?" ucap Celestia panjang lebar.
Kini tiba-tiba saja Raja serius wajahnya. Raja menatap lekat wajah Celestia tanpa berkedip. Cukup lama memandang wajah polos dan sendu Celestia hingga Celestia menepuk baju Raja dengan keras.
"Raja!? Kok kamu malah lihatin aku sih? Hayo katakan saja. Siapa tahu ini akan membuat kamu lega," kata Celestia.
"Sebenarnya aku sangat takut jika mengatakan ini semuanya. Takut jika nanti setelah aku menyatakan perasaan ku yang sesungguhnya, wanita itu menjadi menjauh dariku bahkan membenciku," ucap Raja.
"Ih kamu penakut Raja!?" sahut Celestia. Raja akhirnya berucap setelah cukup lama diam memandangi Celestia.
"Wanita yang aku sukai adalah kamu, Celestia!?" ucap Raja. Celestia yang mendengar nya menyipitkan bola matanya tidak percaya dengan lelucon yang dikatakan oleh Raja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments