"Caca, aku benar-benar stress dan pusing dengan semua ini. Aku bingung harus bersikap seperti apa? Kanan kiri aku sudah diposisi yang sulit. Jika aku tidak membantu bu Anggun untuk mendekatkan kembali pada pak Adelio, aku terancam mendapatkan nilai buruk mata kuliah linguistik. Jika aku terbukti menjalin hubungan dengan pak Adelio, aku bakal mengulang kembali mata kuliah linguistik. Sedangkan pak Adelio pun juga meminta aku memerankan menjadi kekasih atau calon istrinya pada bunda nya. Apalagi bunda Jelita sudah menyukai dan menyetujui aku sebagai calon mantunya. Ini artinya hubungan ku dengan pak Adelio semakin panjang dan berkelanjutan. Kenapa nasibku begitu buruk sekali, Caca!? Kenapa tidak kamu saja yang menggantikan posisi ku?" keluh Celestia panjang lebar.
"Hahaha, itu derita lo Celestia!?" sahut Caca seraya tertawa terbahak-bahak.
"Ternyata bu Anggun dulunya adalah orang dekat pak Adelio dan pernah dikenalkan pada bunda nya. Namun katanya setelah bundanya tidak menyukai bu Anggun, tidak lama kemudian pak Adelio memutuskan hubungan secara sepihak dengan bu Anggun. Padahal bu Anggun masih menyukai dan benar-benar jatuh hati pada pak Adelio," cerita Celestia.
"Dan kamu tahu, Caca? Sebenarnya saat pak Adelio menyuruh ku membacakan puisi cinta untuk pak Adelio, itu bertujuan supaya bu Anggun cemburu dengan pak Adelio," kata Celestia.
"Siapa yang bilang seperti itu?" sahut Caca.
"Bu Anggun!?" jawab Celestia.
"Aku pikir bu Anggun hanya bawa perasaan dan gede rasa saja. Pak Adelio memang dia suka jail dan suka mengerjai mahasiswa nya. Bukan karena ingin membuat cemburu bu Anggun," ucap Caca.
"Aku merasa di posisi jika mundur kena dan ketika ke depan juga kena. Aku bingung, Caca. Kenapa jadi berurusan dengan dua dosen muda itu yang dulunya pernah menjalin hubungan asmara," kata Celestia.
"Sudahlah, tenang saja! Lebih baik kamu cerita saja pada pak Adelio. Supaya pak Adelio bisa membantu kamu dalam menyelesaikan masalah ini. Intinya kan pak Adelio yang bisa membantu kamu menyelesaikan solusi ini," sahut Caca.
"Baiklah! Nanti jika ada kesempatan aku akan bicara dengan pak Adelio supaya aku tidak terancam harus mengulang mata kuliah linguistik," sahut Celestia.
*****
Celestia kini mempertemukan antara pak Adelio dengan bu Anggun di sebuah kafe. Di sana Celestia berencana supaya keduanya kembali dekat dan bicara dari hati ke hati. Benar saja, tanpa mereka sadari kedua nya kini berjumpa di kafe itu dan akhirnya bersama duduk di meja kafe yang sama.
"Bagaimana kabar kamu, Adelio?" tanya bu Anggun seraya meraih tangan pak Adelio dengan berani. Pak Adelio seperti hendak menarik tangannya tapi dia berusaha menahannya.
"Baik!? Bagaimana dengan kamu, bu Anggun?!" sahut pak Adelio.
"Setelah kamu memutuskan hubungan dengan ku, aku merasakan buruk. Tidakkah kita kembali seperti dulu, Adelio?! Aku masih mencintai kamu, Adelio. Aku belum bisa melupakan kamu, aku tidak bisa move on, Adelio!?" ucap bu Anggun seperti terkesan merengek.
"Tapi bunda tidak menyukai kamu. Dan tidak menyetujui hubungan kita. Aku takut jika hubungan ini kita lanjutkan, akan berdampak lebih buruk lagi," sahut pak Adelio.
"Kenapa? Bukankah kita yang akan menjalani biduk rumah tangga kita nanti? Bukan bunda kamu, Adelio!? Kenapa harus ribet seperti ini sih? Lagipula bunda kamu tidak memberikan alasan kenapa tidak menyukai aku dan tidak menyetujui hubungan kamu dengan aku?" kata bu Anggun.
"Sudahlah, bu Anggun!? Bagi ku bunda ku adalah segala-galanya. Aku juga butuh restu dan doa dari bunda ku. Bunda yang telah melahirkan dan membesarkan aku," ucap pak Adelio.
"Tapi Adelio?! Sebenarnya apakah sejatinya hati mu mencintai ku atau tidak?" tanya bu Anggun.
"Entahlah, bu Anggun!?" sahut pak Adelio.
"Ih, kamu benar-benar nyebelin sekali!" ucap bu Anggun.
"Maaf, bu Anggun!? Setelah kita putus hubungan. Aku tidak ingin memupuk perasaan ku ini terhadap kamu, bu Anggun! Maaf!?" ucap pak Adelio.
"Tapi Adelio, aku masih menyukai kamu Adelio!?" kata bu Anggun.
"Maaf bu Anggun!? Antara kita sudah tidak ada hubungan lagi. Maaf!?" sahut pak Adelio.
"Tapi kenapa? Apakah pak Adelio menyukai Celestia?" tuduh bu Anggun. Sesaat pak Adelio terdiam.
"Jika itu benar! Celestia akan terancam mendapatkan nilai linguistik buruk dan harus mengulang kembali semester depan," ancam bu Anggun.
"Hah? Kenapa seperti itu bu Anggun?! Tolong bedakan masalah pribadi dengan akademik, bu??" sahut pak Adelio.
"Bukankah, kamu juga sudah mengancam Celestia supaya bisa membantu kamu, Adelio!? Kamu menyuruh Celestia supaya mengaku pada bunda kamu sebagai kekasih kamu kan? Dan anehnya kenapa bunda kamu dengan mudahnya mempercayai nya dan bahkan menyetujui hubungan kamu dengan Celestia yang bohongan itu," ucap bu Anggun.
"Eh??" pak Adelio terkejut mendengar semua yang dikatakan oleh bu Anggun. Kenapa bu Anggun bisa mengetahui akan semua nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments