Menginap

Jam lima sore, Bayu tiba di rumah. Dia mendengar tawa ayu dari dalam rumah.

" Apa ada tamu?" Kata Bayu mempercepat langkah kakinya menuju arah suara.

" Kamu sudah pulang?" Tanya ayu menghentikan tawanya melihat kedatangan Bayu. Bayu hanya dia menatap laki-laki yang sudah membuat ia menikah dengan ayu.

Ayu mendekat ke arah Bayu dan mengambil tas Bayu dan menyuruh Bayu duduk, ikut bergabung dengan mereka. " Bay, bolehkah kakak Tama menginap disini?" Tanya ayu melihat Bayu..

" Berapa lama?" Tanya Bayu, tanpa menyapa Tama terlebih dahulu. Jujur saja ia sedikit jengkel dengan laki-laki yang bernama Tama ini, entah apa yang di pikirkan laki-laki di depannya ini sampai bersih keras menikahkan dirinya dan ayu.

" satu Minggu, Apa boleh aku menginap disini?" Tanya Tama. tidak tahu malu bukan, sungguh memalukan.

" Iya" ucap Bayu datar, dan dia pergi meninggalkan kedua Kakak beradik ini.

" aku akan bicara dengannya dulu kakak" ucap ayu dan pergi menyusul Bayu. Sesampainya di kamar Bayu langsung membersihkan dirinya dan tak lama ia keluar dari kamar hanya mengunakan handuk, dia terus berjalan menuju lemari walaupun ayu risih melihat dirinya yang sedang bertelanjang dada.

" Ada apa?" Tanya Bayu setelah memakai bajunya dengan lengkap..

" Apa kamu tidak mengijinkan kakak Tama menginap?"

" Aku mengijinkannya"

" Lalu kenapa kamu pergi begitu saja tadi, tanpa menyapa nya terlebih dahulu"

Bayu menghela nafasnya " Aku masih kesal dengan dia, Karena dia aku harus menikah dengan mu!"

deg

Ayu terdiam mendengar apa yang di katakan Bayu, apa itu artinya Bayu keberatan menikahinya, tapi dia juga merasakan keberatan menikah dengan Bayu.

****

Tama di izinkan tinggal di rumah ini, selama satu Minggu seperti yang di ucapkan tadi sore. Malam ini mereka makan dengan tenang, Tama, ayu dan Bayu fokus pada makanan.

" Masakan mu memang selalu enak" tama menuju masakan ayu..

" maka dari itu kakak harus cari istri yang bisa masak, biar Kaka bisa makan-makanan enak setiap harinya. "

" Kamu bener, Suamimu sangat beruntung mendapatkan mu" Tama melirik Bayu, yang tidak merespon apa-apa. Bayu terus memakan-makanannya tanpa berniat menyambut ucapan Tama.

Ayu melirik Bayu, tidak ada respon sama sekali, membuat ia teringat dengan ucapan Bayu tadi sore. " kakak bisa aja" ayu melihat Tama.

" aku sudah selesai" Bayu beranjak dari duduknya dan pergi, ke ruang kerjanya.

Tama dan ayu melihat Bayu pergi, Mereka tidak mencegah Bayu. " Apa dia tidak suka aku disini?" Tanya Tama melihat ke arah ayu.

" Tidak Kakak, mungkin dia hanya kecapean jadi ia irit bicara. habiskan makanan malam Kakak" Keduanya kembali memakan-makanannya. Selesai makan malam, Tami pamit ke kamar, sedang ayu membatu mbak Ijah membereskan peralatan makan itu ayu kembali ke dalam kamar.

Sedang Bayu di ruang kerja hanya terdiam, dia sama sekali tidak mengerjakan apa pun, dia hanya terdiam, entah apa yang dia pikirkan.

" Apa dia kesini untuk mengawasi ku, Apa tujuannya datang kesini?" Muncul di benaknya, tentang Tama yang datang tiba-tiba ke sini. Mungkin dia bisa menyimpulkan kalau Tama kangen sama adiknya, tapi ini hari kedua mereka pergi meninggalkan kota XXX, apa bener Tama hanya kangen, atau ada tujuan lain.

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya, " Siapa?" Tanya Bayu dari dalam.

" Aku" Jawab Tama, ya Tama dia yang mengetuk pintu tersebut. Bayu menghela napas sebelum membuka pintu itu.

" Ada apa ?" tanya Bayu melihat Tama datar.

" Aku ingin bicara"

" Masuklah"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!