lihat aku

Ayu membantu mbak Ijah memasak untuk makan malam. ayu sedang menggoreng ikan, tapi bukannya mengorek dengan benar ini malah melamun, sampai mbak Ijah mencium bau gosong.

" buk imannya gosong" katanya sedikit berteriak, dan langsung mematikan kompor itu. ayu tersadar mendengar ucapan mbak Ijah.

" Astaga, maaf aku tidak fokus" Ucap ayu merasa bersalah. " apa yang membuat mu seperti ini, astaga"

" buk, kalau ibu kurang sehat istirahat lah, biar saya yang memasak" ucap mbak Ijah.

" Tidak mbak, saya hanya banyak pikiran" Ucap ayu, dan melanjutkan memasaknya. mbak Ijah yang melihat majikan tersenyum kaku dan bersyukur. Dia beruntung mendapatkan majikan seperti ayu dan Bayu, walaupun mereka masih muda, mereka tidak sombong, memerintah sesuka hati mereka. Mereka sangat sopan pada dirinya dan suami, walaupun dia hanya seorang pembantu di rumah ini.

" Kalau ibu banyak pikiran, istirahat lah. saya tidak mau ibu sakit"

" Terimakasih mbak atas perhatiannya, tapi saya baik-baik saja. "

***

Makan malam tiba, Ayu seperti biasa melayani suaminya, mengambil makanan. Setelah mengambil Bayu makan, ia juga mengambilkan tama makanan.

" terimakasih dek" Ucap Tama tersenyum. " Ooo Iya, besok kakak akan pulang" ucap Tama tiba-tiba.

" hah? bukannya satu Minggu kakak Tama di sini?"

" iya kak, kenapa pulang lebih awal?"

Tama tersenyum melihat adik iparnya dan juga adiknya. " Rencana awal memang satu Minggu, tapi karena ada urusan yang sangat mendesak yang harus segera di selesaikan, jadi mau tidak mau besok kakak harus pulang "

" Yah, kak Tama " ucap ayu lesu.

" Tidak usah seperti anak kecil, malu sama suami sendiri!" Ayu cemberut mendengar apa yang di katakan kakak, huu baru sehari bersama sang kakak, dan sekarang kakaknya akan pulang.

Selsai makan malam, ayu Tama dan Bayu menghabiskan waktu untuk mengobrol di ruang tengah. Jam menunjukkan pukul sepuluh malam, baru mereka mengakhirinya, dan mereka kembali ke kamar masing-masing.

" Tidak perlu menggunakan jilbab, buka saja jilbab mu" kata Bayu ketika ayu mengambil jilbab yang biasa ia pakaian untuk tidak. " Aku suami mu lho, masa pakai jilbab?"

" Tapi aku malu" Ucap ayu terbatas, dan jantung berdetak kencang. Bayu mendekat dan membuat ayu tambah gugup. " Kenapa harus malu, kamu cantik Ketika tidak mengunakan jilbab, aku suamimu " ucap Bayu lembut dan ingin membuka jilbab ayu. " Aku buka ya" Ayu dengan ragu mengangguk kepalanya..

Bayu berhasil membuka jilbab ayu, dia membelai rambut halu sang istri dan tangannya membelai wajah ayu, tangga Bayu berhenti di bibir itu. ia menyentuh bibir itu dengan jempol nya, membuat ayu ketakutan, apa yang akan terjadi selanjutnya.

cup

Bayu mengecup bibir ayu, ia melihat ke arah ayu dengan tatapan mesra. " lihat aku" Ucap Bayu melihat ayu yang dari tadi menundukkan kepalanya. Ayu perlahan mengangkat kepalanya, tatapan mereka bertemu dan ayu melihat tatapan Bayu begitu mesra. Tapi tiba-tiba ayu mengingat jas Bayu yang ada lipstik wanita.

" bay-" Bayu mencium bibir ayu dengan sang lembut, ayu tidak membalasnya. ia terdiam. Menyadari ciuman nya tidak terbalas Bayu menghentikan aktivitasnya, dan kembali menatap sang istri.

" Balas ciuman ku" pinta Bayu, dan kembali mencium ayu, tapi dengan cepat ayu mendorong Bayu agar menjauh darinya. " Kita tidak seharusnya melakukan ini" ucap ayu dan memakai jilbab nya kembali, ia langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Bayu melihat ayu merasa bersalah, kenapa dia tidak meminta persetujuan terlebih dahulu, kenapa dia mencium istrinya tanpa izin sang istri.

" Maaf kan aku" Ucap Bayu ikut merebahkan tubuhnya. " Yu, maaf kan aku, seharusnya aku tidak melakukan itu" Bayu benar-benar merasa bersalah.

" Yu " Bayu mencoba memanggil ayu, tapi tidak ada sahutan Bayu melihat punggung sang istri dengan rasa bersalah. " Maaf, aku tidak akan mengulanginya lagi, tanpa izin mu"

Sementara ayu yang mendengar ucapan sang Suami, ia meneteskan air mata.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***