Sarapan

Pagi hari..

Ayu menyiapkan sarapan dibantu beberapa pelayan di sini.

" nak kamu yang masak?" Titin kagum pada menantunya ini, Karena dia saja tidak bisa memasak.

" Iya mah, semoga mama suka" Jawab ayu gugup.

" pasti mama suka sayang, kamu hebat. "

" mama bisa saja, masakan mama lebih enak dari aku"

" Tapi sayang mama tidak bisa masak " kata Titin sedih.

" Maaf mah, aku tidak tahu" Ayu merasa bersalah.

" Tidak apa-apa nak, tapi kamu mau kan ngajari mama masak?"

" iya mama"

" Baiklah, sekarang Panggil suamimu untuk sarapan "

" Baik mah"

Ayu meninggalkan Titin di meja makan, dia pergi ke kamar untuk memanggil Bayu untuk sarapan. sesampainya di kamar ayu langsung membuka pintu kamar, sepi tidak ada siapa-siapa.

ckelek

Ayu menoleh ke sumber suara.

aaaaaahkk

Dengan cepat ayu menutup pintu kamar itu, dengan napas yang memburu, seperti orang yang habis lari maraton. Sedang di dalam kamar, Bayu terkejut melihat ayu ada di ambang pintu. Melihat ayu langsung menutup pintu itu, Bayu langsung ke arah lemari dan memakai bajunya. setelah itu ia mendekat dan membukakan pintu.

" Ada apa?" Tanya Bayu mengejutkan ayu kembali.

" iiiituuu mama sudah menunggu di meja makan" kata ayu gugup tidak berani melihat ke arah Bayu, ia terus menundukkan kepalanya.

" Tunggu sebentar" Bayu masuk kembali ke kamar dan kembali lagi. " Ayok, kita turun bersama "

" I-iya"

" kenapa kamu begitu gugup?" Goda Bayu.

" Tidak, aku tidak gugup." ayu mengangkat kepalanya melihat ke arah Bayu " mama sudah menunggu" Ayu berjalan mendahului Bayu, tapi belum selangkah ayu melangkahkan kakinya, Bayu meraih tangan ayu.

" Tunggu aku"

***

Titin tersenyum melihat anak dan menantunya, mendekat kearahnya. Yang membuat ia tersenyum melihat sang putra mengandeng tangan menantunya. Seperti Semalam telah terjadi sesuatu, pikir titin.

" selamat pagi mama" Sapa Bayu dengan senyum bahagia.

" Pagi juga sayang" Titin melirik Bayu dan melihat ke arah gandeng tangan nya. Bayu mengikuti ke arah pandangan sang mama, Bayu langsung melepas gandengannya.

" Mama ngerti kok sayang, kalian akan pengantin baru" Ucap Titin tersenyum. " ayok kita sarapan"

Sedangkan ayu, melihat Bayu yang menggandeng tangannya membuat jantungnya berdetak kencang dan mendengar apa yang di katakan sang mertuanya tadi, membuat wajah nya merah seperti kepiting rebus.

" Kenapa nak?" Tanya Titin melihat Bayu.

" Kok Rasanya beda ya dari biasa ya?" Tanya Bayu terus mencoba memakan-makanannya.

" Beda gimana nak?" Titin melihat ke arah ayu tersenyum, sedangkan ayu gugup, apa masakannya tidak seenak buatan pelayan di rumah ini.

" Ini lebih enak mah, tidak seperti biasanya. apa mama ada pelayan baru?" Ayu lega mendengar Bayu memuji makanannya enak.

" Tidak ada pelayan baru nak, yang masak itu istrimu" Bayu melihat ke arah ayu. " really?"

" Hai, kenapa kamu meragukan istri mu, istrimu ini yang memasak semuanya, Mulai besok harus belajar masak sama istri mu ini"

" Iya, mama harus belajar masak sama ayu, masakan mu bener-bener enak" ucapan Bayu membuat ayu salah tingkah, dulu mendengar apa saja yang keluar dari mulut Bayu membuatnya kesel, dan sekarang ucap Bayu sang membuatnya sangat malu, dan bahagia.

" Nak lihat, wajah istri mu, seperti kepiting rebus" Goda Titin.

" Hai, kanapa muka mu merah seperti itu" tambah Bayu. Titin tertawa melihat wajah menantunya.

" aku seperti orang ketiga di antara kalian berdua, tapi aku sangat menikmati pemandangan ku di pagi hari ini"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!