" Aku harus kembali lagi ke kantor" Bayu mendekat ke arah ayu.
" Terus?"
" Antar aku sampai depan!!"
" Hah?" Bayu menggandeng tangan ayu, dan membawanya ke depan rumah.
" Aku pergi dulu, kamu jangan kangen ya" ucap Bayu mengelus kepala ayu.
" Gak panas, normal" Ucap ayu menaruh tangannya di kening Bayu.
" suami mu ini sehat, Jangan khawatir. Aku berangkat dulu" Bayu mengecup kening ayu dan berjalan kearah mobil, lagi-lagi ia tersenyum melihat respon ayu yang menurutnya sangat lucu.
" Ada apa dengannya, kenapa dia suka sekali mencium kening tanpa izin ku" ucap ayu kesel melihat kepergian bayu. sedang Bayu di dalam mobilnya tersenyum bahagia.
Baru saja ia memasuki kamarnya, deringan di telpon terdengar. Tertera di sana Kak Tama.
" Assalamualaikum kak"
" Waalaikumsalam, Bagaimana kabar mu?"
" Aku baik kak, kak Tama sendiri gimana? papa mama bagaimana?"
" Kami Baik disini. " Tama terdiam, ia tidak melanjutkan perkataannya. " Dek, Maafin kakak" Ucap Tama, ini adalah hari pertama mereka mengobrol, Bukan tapi ini kali ke-dua, semenjak kejadian itu. Yang pertama itu ketika di bandara. Bukannya ayu yang tidak mau bicara, tapi tama lah yang selalu menghindar dari ayu.
" Aku sudah memaafkan Kakak sebelum Kakak minta maaf " ucap ayu, dia sangat merindukan Kakaknya, di selalu mendapatkan penolakan ketika dia mengajaknya untuk berbicara setelah kejadian itu.
" Terimakasih dek, Kakak sangat merindukan mu"
" Aku juga kakak" terdengar suara isakan tangisan di sebarang sana, dan membuat ayu meneteskan air mata.
" Kakak ada di kota XXX, bisakah kamu mengirim alamat rumah mu" pinta Tama setelah lama terdiam.
" Kakak ada disini, iya kakak, aku akan mengirimkan alamat rumahku" Ucap ayu bahagia.
***
Taksi berwarna biru itu berhenti di depan gerbang itu. Tama turun dari taksi itu, dan mengeluarkan kopernya.
" Maaf pak, Ada yang bisa saya bantu?" Ucap pak Asep.
" apa ini bener rumah ayu lestari?" tanya Tama.
" Iya pak benar. Maaf anda siapa ya?"
" saya Tama, Kakak kandung Ayu"
" Oo saya minta maaf pak, saya tidak tahu. Mari masuk pak" pak Asep berniat membawakan koper Tama tapi tama menolaknya..
" Biar saya saja pak, terimakasih."
Tama melihat rumah ini, luas dan sangat bersih. ia terus mengikuti pak Asep dan di depan sana ayu sudah menunggu ke datang ya.
" Kakak Tama" Ayu langsung memeluk Tama, ia sangat merindukan Kakaknya ini.
" Hai, jangan nangis lagi. Kakak sudah ada di hadapan mu"
" Aku kangen sama kakak, Biarkan aku memelukmu"
" apa kamu tidak malu, bapak itu melihat kita" Ucap Tama memberitahu ayu, kalau disini bukan hanya mereka berdua saja.
" Saya permisi dulu buk pak" Ucap pak Asep salah tingkah. Pak Asep meninggal kakak beradik yang sedang melepas kerinduan.
" Ayok masuk kakak" Ajak ayu, menggandeng tangan Tama. Sesampainya di ruangan tengah, ayu pergi meninggalkan Tama, dan kembali membawa nampan yang berisi minuman dan cemilan.
" ini kakak, minumannya. Kak Tama udah makan?"
" Udah, sebelum kakak kesini, tadi sempet mampir dulu ke warung makan. Apa Suami memperlakukanmu dengan baik?"
" Iya kakak, dia memperlakukan dengan baik. " Ayu menjawab tanpa ada keraguan. memang bener adanya, suaminya memperlakukan dirinya dengan baik.
" Alhamdulillah kakak lega mendengar ya. dimana dia sekarang? kerja?"
" Iya, dia sedang berada di kantor. mungkin jam lima baru pulang"
" Apa kamu Sudah mengurus kepindahan mu?"
" Sudah kakak, semuanya sudah di urus sama mama Titin, hari ini aku sudah masuk ke kampus. "
" Oo iya, kakak tidak salah menikahkan mu dengan dia, jika mamanya saja sangat baik padamu pasti dia juga baik untuk mu" ayu tersenyum mendengar apa yang dikatakan Tama, ayu membenarkan semua itu. Tapi ayu sendiri, masih belum mencintai suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
Alexa IP purwanti
semngt lnjut thoorrr
2023-03-08
1