eps 15

"saya engk setuju" suara bantahan buk jum terdengar jelas, membuat mereka menepi untuk memberi jarak agar terlihat jelas buk jum dan indah yg berada di belakangnya.

kevin menatap sinis dengn wajah yg sangat tak suka tpi wajah itu langsung berubah menjadi seorng yg pandai dlm mengambil keputusan.

"buk... knp engk setuju, jelas masalah seperti ini gk bisa di biarkan, klau masalah ini di biarkan akan membuat si pencuri ngelunjak"

"knp tatapan itu seolah aku lah pelakunya.... ada yg gk beres"batin indah yg merasa aneh apalagi tatapan kevin yg Seolah-olah dirinya lah pencuri nya.

" iya ibuk tau, tpi kita harus konfirmasi dengn tuan putra dulu, apa kalian mau dia pulang kepala kalian jadi sasaran nya gara² seenak jidat kalian saja membongkar mansion nya"jelas buk jum panjang lebar.

"ayolah buk... tuan putra engk ada di mansion, klau pun dia tau dia pasti gk marah!... kita hanya memerika kamar yg bekerja di mansion ini aja bukan di area pribadi tuan putra"

"lagian tuan putra pergi dia tak akan tau selagi engk ada yg bocorkan" jelas kevin yg ikut panjang lebar.

"udah semua gk usah debat, aku paham kok maksud buk jum gimn!.., " dengn senyuman terpaksa seolah-olah dia sedangn tidak masalah.

"tpi aku hanya berharap mama gk marah sama aku karna ngilangin kalung nya.. hiks.. tpi aku ikhlas kok klau kalung itu gk ketemu!.."

"wah jago juga lina ekting.... keren sayang"kevin cukup tercengang melihat kelakuan lina yg seperti benar-benar sensara namun pura-pura kuat di lihat orng lain, membuat siapa saja yg melihat pasti merasa iba.

" buk jum.. apa ibuk tega!.. "

"ibuk kok gk punya perasaan buk.. "

"iya kesian loh lina buk"

"bener bngt, walaupun dia sombong dan sok berkuasa tpi kami masih punya hati buk, pasti mamanya yg di atas sedih"

lina mendelik kesel dengn ucapan seorng pembantu yg terakhir,tpi engkpp yg penting rencana dia berhasil.

buk jum frustasi melihat mereka yg sama sekali tak mendengarkan dia, di keadaan binggung nya buk jum mendapatkan sebuah elusan di punggungnya.

"istighfar buk, ibuk pikirkan baik² lagi"

buk jum mengikuti apa yg di katakan indah padanya, setelah itu menatap mereka semua.

"baiklah saya setuju,tpi..." buk jum menghentikan ucapan nya lalu menatap mereka semua tajam.

"tpi bila tuan marah jangan bawa nama saya, saya tak kan ikut campur karna itu urusan kalian"

"bener buk.. hua... maksih buk" lina yg tiba-tiba saja memeluk buk jum membuatnya sedikit kaget.

"hm.. " bls buk jum singkat karna merasa risih di peluk oleh lina, karna dia tau selama ini gimn kelakuan lina.

lina yg melihat dari gerak ekspresi tak suka buk jum hanya bisa memakinya dalm hati.

"cih.. jangan geer ya lo nenek bau tanah, gue meluk lu buat nambah suasana seru aja, klau engk.. cih amit-amit meluk orng kyk lu"

"baik lah kami engk akan bawa nama ibuk" setuju kevin dan di anggukin mereka semua.

"oh ya, sebagian boleh ikut nyari dan sebagian lgi kerjakan tugas masing-masing, ingat sebelum siang kalian harus menemukannya karna tuan bakal pulang siang ini"

setelah mendengar penjelasan itu mereka pun bubar dengn sebagian kembali ke pekerjaan masing-masing dan sebagian mencari kalung itu, tentu setiap kamar yg di priksa harus ada pemiliknya di sana.

.

"iibuk khwatir?.. "

"iya nak, takut aden marah" dengn keadaan gusar.

"ibuk tenang aja, pasti tuan putra maklumin kok"

"mungkin! "lanjut indah dlm hati yg sedikit ragu, tpi yg terpenting dia harus meyakinkan wanita paruh baya yg berada di depannya dulu.

" buk masak yuk!... lagian pemeriksaan kamar kita masih lama, sari juga mau buat kue kek nya enak deh"

"awas air liur nya jatuh"canda buk ju.

" ck.. mana ada ya? "

buk jum semakin ketawa melihat indah yg seperti sedang merajuk, seandainya tidak tertutup wajahnya pasti lucu pikir buk jum.

.

"knp?.. "

"dia buat ulah,.. "

"apa?.. "

"membongkar satu persatu kamar pekerjaan hanya untuk mendapatkan sebuah kalung pemberian mamanya"

"cih.. sebenarnya tujuannya itu kesini untuk nyari informasi atau hanya untuk membongkar mansion ku, dasar jal*ng"

"seperti dia melupakan misinya kesini!..tpi itu lebih bagus kan tuan, kita langsung bantai aja "

"masalah itu biar aku yg urus, kau hanya perhatikan dari jauh"

tut..

"baik..., hah... kebiasaan"

setelah percakapan kecil itu, wanita ini hanya memperhatikan kevin dan lina dengn tatapan mengintai di balik tembok.

"cih, buat apa mereka kesini klau hanya berbuat tidak guna, hanya mengantarkan nyawa saja"

dengn asik bergumam tak jelas dengn mata yg berfokus pada kerumunan yg sedang sibuk membongkar kamar hanya untuk sebuah kalung yg katanya berharga.

"risa!.. "

"ha!!.... hammm,. "

"suttt.. ini aku cici "dengn tangan yg masih mendekap kawannya.

" ck.. lepas"menatap tajam wanita yg lebih muda dari nya itu.

"hehe maaf"

"diam lah" dingin risa yg tak menghiraukan ucapan cici.

"dasar wanita dingin" sebel cici.

"risa aku ngerasa bukan mereka saja musuh dlm mansion ini, pasti ada penghianat berkeliaran di sini"

"aku tau" dengn pandangan enggak lepas dari kerumunan itu.

"knp tuan engk langsung bantai aja sih... set.. seet... kan beres, gitu aja susah, ini malah kita jadi pembantu yg sopan santun dan pura² lemah, apaan ini.. aku maunya ngelawan orng, dengn jeritan kesakitan yg nikmat..itu lebih enak" gerutu cici tpi di akhir ucapan nya yg membayangkan betapa serunya itu.

cetak...

"awww... apa sih" dengn bola mata yg mau keluar sambil mengusap keningnya yg kena sentil.

"kau berisik, jaga tatapan mu, kalau engk aku keluar kan dari tempatnya.." ucapan risa sontak membuat cici tak melotot.

"menyebalkan " lalu pergi meninggalkan risa yg kini menuju kerumunan itu, untuk mendapatkan informasi yg jelas, anggap aja dia ikut² tan kyk mereka.

Terpopuler

Comments

Tika Rotika

Tika Rotika

wah WAh ternyata ada dua kubu keren 😘😘😘😘👍

2023-09-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!