bola mata indah itu membesar dengn mulut yg menganga di balik cadar tak lupa tangan kanannya menutup mulutnya.
"gila"satu kata terucap dlm benak indah saat melihat sesuatu yg sangat2 membuat nya takjub.
" aku tau mansion ku besar, tak sebanding dengan rumah mu itu "
takjub indah seketika hilang mendengar suara sombong dan terang²ngan membandingkan rumah nya dengn dirinya.
indah hanya memutarkan bola matanya dengn mls tak menyahut omongan mahluk satu ini, dia mengikuti bastian yg masuk ke mansion yg menurut indah memang sangat lah besar tpi terkesan tidak memiliki kehidupan, gelap dan suram.
mereka masuk dengn seluruh pelayan berbaris di depan pintu dengn hormat.
"selamat datang tuan! " serempak mereka semua.
lagi² indah menganga tak percaya, sekaya apa bosnya ini bahkan pelayan saja puluhan, tpi kalau di pikir² lgi memang pantes lah karna mansion segede ini mana bisa membersihkan hanya beberapa orng saja.
"hm" jawab bastian dingin trus berjalan tegap dan indah yg berada di belakang nya.
"ternyata tidak hanya di kantor dia dingin tpi juga di rumah sendiri, "indah merasa mengedik ngeri.
" buk jum!!,.."teriak bastian
indah yg di belakang tersentak kaget dengn cepat mengelus dadanya, sedangkan pekerjaan lain yg sudah biasa pun kadang ikut kaget juga.
"saya den! " seseorang wanita paruh baya berlari dari arah entah mana indah pun tak tau tpi dia hanya bisa menyaksikan saja.
"dia!.. pembantu disini, jelaskan semua pekerjaannya pada nya, klau tak bisa di atur cabuk saja badannya" perintah bastian tegas tak menghilang sedikit aura kejamnya.
"baik den"patuh buk jum itu, yang memang sudah tau betul peraturan disini.
" apa cabuk!.. emng gila ni orng, klau aku mati di sini gimana"batin indah yg tak Terima, tak tau aja dia memang sudah bnyk yg mati di mansion ini hanya karna masalah spele.
" karna kau pertama kerja di sini, aku mau kau membersihkan kolam renangku "ucapan bastian membuat indah membelalak tak percaya begitu juga dengn buk jum.
" tpi... "
ucapan itu berhenti saat melihat tatapan seakan bisa membunuh nya.
"kalian bubar " setelah mengatakan itu bastian pergi dan menghilang di balik lift.
mereka semua bubar setelah mendengar perintah dari tuannya, tpi pikiran mereka masih ke sosok yg menurut mereka aneh dengn pakaian sangat tertutup.
ada yg merasa kasian dengn indah karna ini sudah malam tpi malah di suruh kerja, tpi ada juga yg merasa itu pantes buat indah karna berani sekali dia ingin membantah ucapan tuan mereka, mungkin klau mereka yg membantah mungkin kepala mereka sudah tak di tempat.
kini tinggal lah indah dan buk jum di sana.
"ayok non biar buk jum yg anter ke kamar" ucap wanita itu ramah.
"baik buk, oh ya jangan panggil nona, panggil sari aja" dengn senyuman tulus di balik cadar nya.
"baiklah nak sari"
buk jum menuntun indah masuk di kamar yg sebelahan dengn dirinya.
"terimakasih buk"
"sama² nak sari"
"buk?.. "panggil indah pada buk jum yg ingin masuk ke kamar nya pun kembali.
" knp? "
"bisakah ibu tunjukan di mana kolam renang nya" tutur indah sebenarnya segen karena ini sudah mlm tpi apalah daya indah yg memang sudah terkait kontrak, mau tak mau dia mengikuti perintah bosnya.
"astaghfirullah ibu lupa " sambil menepuk keningnya sendiri.
indah Menyerngitkan dahi nya mendengar ucapan istighfar itu.
"ibuk islam?.. " tanya indah penasaran.
"iya, nak sari" sambil tersenyum malu.
"wah!..gk nyaka ada orng yg sama agama dengn sari di sini" binar indah seperti menemukan berlian.
setelah percakapan kecil sambil berjalan menuju kolam renang yg membuat indah ingin pingsan rasanya.
"oh may good"melihat kolam renang yg luas sekali, berarti dia sama sekali tidak bisa menidurkan badanya klau gini, padahal dia sudah lelah.
" apakah nak sari mau di bantu "tawar buk jum seperti tau isi pikiran indah yg kini seperti terkejut melihat besar nya kolam renang aden nya ini.
" tidak perlu buk, tidak perlu"ucap indah cepat yg tak ingin menyusahkan orng lain.
"tpi ibuk gk yakin kamu bisa selesai kan ini dengn cepat apa lgi ini sudah malam pasti kamu ngantukkan dan lelah kan? "
"gkpp buk, ibuk juga capek kan dari pagi sampai malam kerja, udh ibuk istirahat aja kyk yg lain, aku takut nanti tuan putra marah klau ibuk bantu sari" tolak halus indah, ternyata berhasil membuat buk jum pergi walaupun dia sangat ingin membantu tpi dia tak ingin membuat aden nya marah besar jadi dia terpaksa pergi meninggalkan indah yg sendirian di sana.
"oky kita mulai dari mana ya?... " sambil menggaruk kepalanya yg tak gatal, sangking besarnya bingung mau dari mana mulainya.
"oky semangat indah, GO!!.. GO!!.. GO!!.. bismillah"
4 jam kemudian
"alhamdulillah siap, hah.. ternyata sangat melelahkan"sambil melihat sekeliling ternyata sudah sangat sunyi lalu melihat ke kolam renang yg ternyata sudah bersih.
hah..
bruk..
indah mengatur nafasnya, ternyata ini sangat melelahkan seperti apa yg ia bayangkannya, dan kini ia berbaring begitu saja di pinggir kolam, dengn menatap langit² yg di hiasi oleh bintang.
"umi, abi" Tiba-tiba indah jadi kangen pada mereka berdua, klau saja dia tak kesini pasti dia tak akan terkait kontrak ini, di menyesal tpi apalah dayanya nasi sudah menjadi bubur.
"hah...,jam berapa ini" sambil melihat jam yg ada di tanganya, mata indah membulat melihat angka yg tertera di sana.
"jam 1 mlm, " gumamnya,
"tidak!!.. "kagetnya dengn cepat dia berdiri dan masuk ke mansion besar itu lagilagi, menuju kamar yg di tunjukan buk jum tadi.
tanpa indah sadari semua tingkah nya itu terekam jelas di mata dingin itu yg berada di atas balkon kamarnya, lalu berbalik menyisakan angin dingin di luar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments