eps 8

indah sedikit merasa lega saat melihat bastian atau yg ia kenal sebagai tuan putra wiliem shander itu pergi keluar.

"jangan kmn pun, klau aku kembali namun kau tak ada.. aku bener² akan membunuh mu serta keluarga mu!!"

ucapan itu terbayang oleh indah yg tadi di ucapan oleh bastian yg akan pergi meninggal nya sendiri di ruangan kerja nya, entah apa yg ia lakukannya indah gk tau dan tak peduli yg terpenting dia bebas walaupun sementara.

sesak akibat penyakitnya sudah ia mulai berkurang dengn adanya alat yg ia isap untuk menetralkan nafas, untung bastian pergi dari ruangan ini klau tidak bastian pasti sudah tau tentang penyakit nya ini, dia tidak mau ada yg tau tentang penyakit yg ia sembunyikan oleh keluarga nya hanya ia sendiri yg tau, semenjak kejadian kecelakaan ortu nya dia sangat lah tertutup tpi dia menutupi rasa sakitnya dengn senyuman dan selalu buat ulah bila di dekat orng tersayang nya, itu lah indah.

"kmn Psikopat kejam itu? "batin indah bertanya dengn ia duduk di sofa itu, ia tak berani mengucapkan secara langsung karna klau sampai di dengar oleh bastian atau orng lain bisa mati beneran dia sebelum malaikat Izrail yg nyabut nyawa nya klau gini.

clek..

indah langsung menoleh ke belakang karna posisinya membelakangi pintu masuk dan terlihat bastian yg sedang membawa sebuah kertas yg ia pun gk tau apa isinya.

"baca!!.. "sambil melemparkan kertas itu ke meja sofa sedangkan bastian duduk santai dengn salah satu kaki ia naikan ke pahanya nampak sangat menawan dan terkesan wibawa tpi sayang wajah tampan nya masih di tutupi oleh masker.

indah perlahan membaca dengn raut yg tak bisa di artikan.

" apa maksudnya ini tuan putra!!.."terdengar jelas dari cara bicaranya terselip ke tidak sukaan.

" cih... kau sudah ku berikan keringanan pada mu tpi kau membantah klau gitu kau... "dengn pisau yg mengarah didepan indah yg terlihat terkejut, dia tak tau entah dari mn datangnya pisau itu, gerakan bastian sangat lah cepat membuat nya tak mampu melihat dengn jelas.

" a..apa yg anda lakukan!!.. "

"membunuh mu dan keluarga mu!! "

"oky.. oky...!!.. aku setuju! " ucap indah cepat dan juga pasrah dia tak bisa membahayakan orng tersayang nya karena ke egois annya, lagi pula dia juga yg salah knp harus melihat aksi kejam psikopat di depannya.

sudut bibir bastian terangkat di balik masker dengn pisau yg sudah turun yg tadinya tinggal beberapa senti lagi mengenai wajah indah, tpi tadi bastian hanya menggertak saja tak ada niatnya untuk membunuh wanita ini, walaupun ia ingin membunuh nya tpi ini sangat jelas bukan cara main bastian si psikopat kejam ia akan bermain² dengn musuh dulu sampai musuhnya sendiri yg minta kematian di tangannya.

"bagus!.. "

"hah.. " indah hanya bisa bernafas dengn kasar mungkin cuman ini cara satu² nya ia terbebas dari masalah ini.

"tanda tangan di sini,.. " sebagai perjanjian.

indah pasrah dengn menandatangani kertas itu walaupun hati nya menolak tpi mau gimn lagilah dia tetap menandatangani kertas kontrak itu, berarti ia akan tetap jadi sekertaris bastian seperti umumnya namun di tambah pekerjaan yg cukup membuat ia sedikit berat yaitu menjadi pembantu di rumah bastian.

indah berfikir klau jadi sekertaris berarti dimana bastian pasti ada dia dan pasti ini akan sangat melelahkan setelah pulang kerja akan jadi pembantu di rumah psikopat ini, pertanyaannya kpn ia akan beristirahat?... memikirkan saja indah sudah tak sanggup.

"perjanjian sudah kau tanda tangani maka kau hari ini sudah mulai bekerja.., ingat kau bebas kontrak jadi pembantu ku 1 thn " setelah mengatakan itu bastian menelepon bayu.

"bawakan meja dan kursi kerja ke ruangan ku " datar bastian tampa menunggu jawaban dari bayu ia mematikan ponselnya.

"a. apa maksud anda tadi tuan?..., apakah saya bekerja di satu ruangan bersama anda?.. " indah sedikit hati² dengn ucapannya karna takut salah maka keluarga nya tewas seketika.