Di tempat lain
Tempat minim pencahayaan serta dinginnya angin malam, ditemani kopi hangat menghangatkan kerongkongannya. Alex duduk didekat pesisir pantai dengan pandangan langsung menghadap lautan.
“Hai Alex” Andre menepuk bahu kekar Alex dan duduk disebelahnya, menikmati kopinya bersama-sama.
Andre melihat Alex sejenak, “Kenapa kau tidak menikmati malam pertamamu?”
“Tidak begitu penting. Lebih menenangkan jika aku menikmati tubuhku sendiri mendingin disini” Alex menyandarkan tubuhnya hingga wajahnya menengadah.
Drettt
Dering ponsel Alex berbunyi, membuat si pemilik segera merogohnya serta mengangkat.
“Video Call” Alex memukul Andre untuk ikut gabung di layarnya, “Hallo tante!!”
Keduanya menyapa wanita setengah baya yang terlihat ditampilan layar ponsel.
“Haiii Alex dan Andre jangan lupa dateng ya minggu depan untuk menghadiri peringatan kematian Roberto, Tante mengharapkan kehadiran kalian” kata Mimilia ibu dari Roberto.
"Iya Tante, kami tidak lupa" balas Andre.
"Lalu, bagaimana dengan Arsenio? Apa ada perkembangan darinya?" tanya Alex, mengingat jika Arsenio temannya itu koma dengan waktu yang lama.
"Belum, Alex. Tante hanya berharap Arsenio bisa sadar dari komanya" balas Mimilia sendu.
Wanita ini telah kehilangan putra pertamanya setelah insiden di Indo 6 tahun lalu, dan di waktu yang bersamaan putra keduanya koma sampai saat ini.
“Baiklah Tante! Kami akan ke Australia besok” Andre ingin mengalihkan pembicaraan, “Tapi sepertinya, pengantin baru ini tidak bisa terpisah dari istrinya”
“Oh!! Iya benar… tante juga udah lihat di media sosial kalau Alex udah mengumumkan pernikahannya” kata Mimilia.
Andre segera mengecek media sosial milik Alex, dan benar saja jika pria ini sudah mengkonfirmasi ke seluruh pengikutnya.
“Luar biasa!” puji Andre saat dirinya sendiri tidak pernah melihat Alex memosting wanita di media sosialnya. Bisa dibilang foto Almira adalah wanita satu-satunya yang bersarang di media sosial pria itu.
“Baiklah Tante. Alex tutup dulu karena harus pulang. Tante tenang aja, karena Alex akan datang ke acara tersebut” janji Alex.
“Baiklah bye”
Setelah itu Alex menutup telponnya dan segera bangkit. Ia merasa Andre akan menghadangnya dengan berbagai pertanyaan tentang foto itu.
“Sepertinya aku tidak perlu bertanya. Kau harus menjelaskan itu semua! Apa kau tertarik dengan wanita itu? Sayangnya, kau akan masuk ke dunianya dan melupakan kehidupanmu sekarang jika hal itu terjadi. Ingat Alex, pernikahan kalian hanya 1 tahun”
“Tidak ada niatan diriku untuk menjadikan dia istri seutuhnya. Penampilannya yang terbilang aneh menjadi kesempatan untuk membuat public figure percaya dengan pernikahanku. Jika aku tidak mempostingnya, maka mereka kira pernikahan ini hanya sebuah rencana” kata Alex dengan santai.
“Bagaimana dengan Marsenio? Bagaimana dengan nasib wanita itu setelah pernikahan ini usai? dia akan diincar oleh para musuhmu, Alex” ucap Andre mengingatkan jika banyak orang yang mengincar kelemahan seorang Alexco Hedwin Moa.
“Bukankah itu bagus. Setidaknya aku bisa tahu keberadaannya. Terlebih, hal itu sebanding dengan nominal yang aku tawarkan”
“Crazy” maki Andre terkekeh memijat kepalanya. Andre menyadari pikiran Alex yang terbilang gila.
_____
Pagi harinya. Almira membersihkan diri dan seluruh ruangan kamar ini. Seperti yang Kiran bilang tadi malam jika Alex jarang kembali ke villa, dan pagi ini Almira tidak melihat pria itu.
Karena ini didalam ruangan maka Almira tidak memakai cadarnya, bahkan wanita ini hanya memakai pakaian tipis yang Kiran bilang dari Alex untuknya. Sebenarnya Almira risih memakai pakaian seperti ini, tapi syar’i yang ia punya sudah sangat bau. Lagipula, jika ada Alex, toh dia suaminya.
Saat ini wanita itu sedang membersihkan kamarnya. Menata perlengkapan tidur, menurunkan suhu Ac, namun masih menutup tirai kamarnya.
Cklek
Seketika Almira menutup dadanya dengan kedua tangan saat pintu kamar itu telah dibuka tanpa permisi. Tubuh Almira terpaku melihat Alex yang membeku diambang pintu.
Keduanya tidak berkata apa-apa.
Alex yang melihat pemandangan itu tidak bisa berpaling sedikitpun. Tidak ia sadari jika tubuh serta wajah wanita tertutup cadar itu terlihat sangat menawan.
Perlahan Alex mendekati Almira yang masih menutupi dadanya dengan pandangan menunduk kebawah. Wanita itu masih diam bahkan saat Alex menuntunnya menuju samping ranjang.
Bruk
Tubuh Almira terlempar kala Alex mendorongnya. Ia tidak menyangka jika Alex akan melakukannya secepat ini, bahkan ini masih pagi. Almira terus menelan salivanya, dadanya naik turun seiring pergerakan Alex yang melonggarkan dasinya.
“Kau masih ingat syarat tambahan yang kuberikan waktu itu kan? Kau harus siap” Alex mulai merangkak hingga mengungkung tubuh kecil wanita itu.
Almira tidak bersuara, namun ia membalas dengan mengangguk kecil. Detik berikutnya Alex langsung membungkam bibir Almira dengan bibir miliknya. Menyalurkan rasa tembakau rokok hingga wanita ini dapat mencicipinya.
Selang beberapa detik Alex melepas ciumannya, lalu ia melihat mata, bibir hidung, semuanya. Entah mengapa Alex begitu terlena. Itupun hanya beberapa detik, selepas itu Alex menghujam jenjang leher Almira dengan berbagai kecupan hingga meninggalkan bekas kemerahan tanda kepemilikan.
Almira hanya diam. Ia tidak merasakan apa-apa selain nafsu sang suami yang ia salurkan kepadanya. Semua seakan memantul tanpa Almira suka.
Drettttt
Alex memaki dering telpon yang berani mengusik kegiatannya. Sungguh, jika itu manusia maka Alex pastikan nyawanya hilang. Mungkin Alex akan membiarkan jika itu ponsel Almira, namun sayangnya itu ponsel miliknya sendiri. Pasti penting.
Dengan terpaksa Alex segera bangkit untuk mengangkat ponsel tersebut.
“Hm” jawab Alex memasuki kamar mandi, meninggalkan Almira begitu saja.
Sejenak Almira tidak mengubah posisi. Ia masih telentang seperti terakhir kali Alex menciumnya. Air matanya tumpah mengalir begitu saja.
‘Apa kau menyesal Al? Jangan menyesal dengan apa yang sudah kau tetapkan! Untuk putramu Al, kau harus kuat. Ini baru awal Al. Ada banyak rintangan yang akan kau lalui’ ucap Almira dalam hati.
Walaupun Almira menerima jika seandainya Alex meminta hak nya, namun itu terlalu terburu-buru, mengingat jika mereka baru bertemu. Tidak mungkin dia semudah itu memberikan tubuhnya untuk pria yang baru ditemuinya bahkan ia belum kenal seluk belum Alex.
Beberapa menit setelah Alex selesai dengan urusan kamar mandinya, pria itu keluar memakai handuk sepinggang saja, menemui Almira yang sudah menyiapkan pakaiannya.
“Aku tidak tahu pakaian apa yang biasanya kau pakai. Jadi aku hanya menyiapkan dirimu pakaian formal” kata Almira masih menunduk.
“Thank you” Alex mengambil kemeja merah maroon yang ada diatas ranjang. “Oh iya. Pagi ini aku akan berangkat ke Australia dan kau tetap tinggal disini”
Lagi-lagi Almira tidak menjawab dan mengangguk.
Tok Tok
Alex membuka pintu kamarnya saat Kiran datang memberikan apa yang telah Alex minta. Tidak lama pintu kembali tertutup.
“Pakailah” Alex mengulurkannya kepada Almira yang segera menerima, “Itu pakaian dengan model yang sama seperti pakaian hitammu. Nanti siang akan ada orang yang mengirimkan pakaian seperti itu lagi”
“Terimakasih” balas Almira masih menunduk.
“Jika aku pulang. Jangan sekali-kali kau memakai pakaian hitam itu, melainkan pakaian berwarna yang sudah aku siapkan”
“Baik” jawab Almira.
____
Saat Almira ada di ruang tamu dan Alex sudah berangkat ke Australia, wanita ini kedatangan tamu special dari keluarga sang suami. Dia adalah kedua orang tua Alex, Vara Hedwin Moa dan Stevano Hedwin Moa.
“Hai!!” tanpa mengucapkan salam Vara main nyelonong masuk lalu duduk di sofa tengah. Begitu juga dengan suaminya.
“Assalamualaikum, Ma” tutur Almira ingin mencium punggung tangan Vara yang segera ditepis.
“Kiran! Aku haus berikan aku minum” seru Vara mengipas-ngipas lehernya. “Kau tahu tidak tadi aku habis berbelanja ke pasar”
“Mamah pergi ke pasar?” tanya Almira menanggapi cerita Vara.
“Aku membelikan hadiah untukmu. Iya kan pah?” tanya Vara dan suaminya mengangguk, “Aku memberikan hadiah special yang membuatku mengelilingi seisi pasar karena barang yang susah”
Almira merasa tersanjung. Diam-diam mertuanya ini perhatian juga, pikirnya.
Tidak lama setelah itu datanglah beberapa orang berbadan besar membawa kotak yang besar pula. Almira tidak tahu isinya karena tertutup kain merah.
“Coba buka sana. Hargai pemberian kami ya” kata Vara membuat kedua kaki Almira terulur mendekati kotak itu.
Sedikit was-was namun rasa penasaran mendominasi, karena itu membuat Almira bergegas membukanya. Dan…
Damn
Keluarlah burung gagak hitam berterbangan ke udara, seakan mereka telah lepas dari sangkarnya. Burung gagak hitam itu terbang memenuhi villa ini hingga membuat Almira jantungan.
“Hadiah dariku. Burung gagak hitam sesuai dengan penampilanmu”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
YuWie
hadiah kok burung gagak..sing genah wae, nyleneh bin aneh
2023-03-06
0
Kam1la
aq mampir Kak , udah aku like dan favorit, jangan lupa mampir di pandawa mencari cinta....
2023-02-23
1
Meanwhile ❤️
oh berarti Alex ini ingin manfaatin Almira ya🤔 kasiannya kau Almira, sudah dimanfaatkan, mertua tidak suka, sepertinya noda yang dimaksud Ronal anakmu ya, Almira hamil di luar nikah keknya. Kalau ada suaminya, terus dimana dia?
Semangat thor
2023-02-23
1