Seperti Kentut

Akhirnya mereka terpaksa menuruti kemauan wanita bercadar itu.

Saat ini Almira sibuk menyiapkan makanan untuk sang suami dan mulai menyajikan semuanya. Piring putih agak lebar dilengkapi dengan sendok itu penuh dengan nasi dan lauk pauk tempe, tahu dan sambal terasi.

“Ini makanan untuk mas Alex” Almira menaruh piring itu didepan Alex.

Pria itu hanya diam dengan pose kedua tangan terlipat di dada serta tatapan tidak suka menusuk jantung Almira. Namun wanita itu tidak peduli.

“Mamah juga mau diambilkan ya? Sebentar” Almira nampak antusias menyajikan makanan untuk mertuanya. “Tempe goreng nya mau mah? Atau mamah mau sambel? Oh…ada pete mentah! Enak tuh mah… mamah mau?”

“Heh!!”

Bentak Vara sama sekali tidak suka dengan cara berperilaku wanita itu. Wanita ini semakin hari semakin ngelunjak saja, membuat Vara tidak suka.

“Kamu pikir kami ini orang kampungan yang mau makan makanan pedalaman seperti ini, hah? Tempe goreng, tahu dan sa… sambel. Apa menurutmu kita akan mau?”

“Mah! Hanya ini makanan yang bisa Almira masak karena tidak ada waktu dan menurut Almira makanan ini tidak ada salahnya” bantah Almira tetap dengan kesopanan.

“Ya ini salah kamu karena pulang nggak ingat waktu” omel Vara.

“Tapi Almira juga sudah berusaha untuk menyiapkan makanan keluarga. Walaupun sederhana yang penting ada nasi yang bisa dimakan”

Vara langsung berkacak pinggang mendengar wanita bercadar itu membantah, “Kamu kalau ada Alex kok makin diatas angin ya? Kau merasa tinggi karena Alex selalu membela dirimu, iya?”

“Bukan begitu mah”

Vara tidak mau dengar alasan wanita itu, “Alex, kamu lihat kan kelakuan kamu karena manjain dia! Wanita itu sudah berani dengan mamah, Lex”

Alex tidak bersuara. Mata nya masih menatap tajam Almira yang salting menundukkan kepala, sepertinya pria ini tidak suka.

Namun dengan cool nya pria itu menyendok nasi tersebut, “Alex lapar ingin menikmati makan tanpa gangguan, mah”

“Alex!” pekik Vara menatap marah Almira dan Alex bergantian. “Kamu sudah melupakan orang tua kamu ya Lex… pah ayo kita pulang aja”

“Tapi mah?” sela Stevano saat tangan nya ditarik kasar.

“Kita pulang aja karena putra kita sudah melupakan kita” sindir Vara, namun Alex masih diam menyantap makanan. “Ayo”

“Mah, mak—”

“Almira” potong Alex menahan tangan Almira yang ingin mengejar kedua orang tuanya yang sudah melenggang pergi. “Duduk”

“Tapi--”

“Saya bilang duduk” tekan Alex menatap dingin dan enggan menerima bantahan.

“Baik tuan” Almira tidak bisa membantah dan ikut duduk didekatnya. Ia juga kembali memanggil dengan julukan formal kepada Alex.

“Tidak usah dipikirkan perkataan mereka. Yang penting, kau memasak ini semua untuk diriku kan?” tanya Alex dan wanita itu mengangguk.

“Tapi, aku tidak bisa membuat makanan yang enak karena memang waktunya tidak cukup” jawab Almira.

Alex memperhatikan semua makanan didepannya, “Kenapa kau memasak makanan untukku?”

“Waktu aku SMA, aku pernah pulang dari studi tour jam 11 malam karena memang perjalanan yang sangat lama bahkan stok makanan kami sudah habis. Aku lelah dan lapar saat itu! pikirku sesampainya di rumah, aku akan langsung makan. Tapi, ternyata tidak ada makanan sama sekali. Alhasil aku tidur semalaman dalam keadaan perut kosong”

Alex menaikan satu alisnya, “Jadi, maksudnya… kau tidak ingin membuatku tidur dengan keadaan perut kosong?”

“Iya… Australia itu jauh dan perjalanan nya membutuhkan waktu yang lama. Hidangan di pesawat pasti tidak cukup untuk membuat perut kenyang kan. Pasti kau tetap lapar” jawab Almira menarik perhatian Alex.

“Jujur saja! Tidak ada yang se perhatian dirimu” kata Alex membuat Almira tercengang.

Almira menggelengkan kepalanya, “Ada, Kiran memperhatikan dirimu. Aku pernah lihat dia menggiling kopi menggunakan glinder karena kau tidak suka kopi instan”

“Mereka melakukan itu karena tuntutan pekerjaan” jawab Alex dengan jujur.

“Mamah?”

“Dia tidak pernah masak dan sibuk dengan bisnis nya” jawab Alex lagi dengan pose kedua tangan bersidekap dada.

Almira kembali berpikir karena sepertinya perhatian nya ini tidak ada apa-apanya. Pasti ada seseorang yang begitu memperhatikan pria ini.

“Hemm, kekasih?”

Wajah Alex langsung berubah datar, “Agak memalukan sebenarnya! Tapi, aku akan jujur kepadamu. Mungkin bisa dibilang ‘ada uang, wanita pun datang’ seperti itu. Jadi, mereka benar-benar tidak tulus perhatian dengan diriku”

Almira mengernyitkan dahinya, “Tidak semua Tuan. Ada ribuan wanita yang akan datang sambil menenteng hati nya untuk dipersembahkan kepadamu”

“Oh iya? Nyatanya kau datang kepadaku karena ingin uang ku” balas Alex tersenyum miring.

Almira termangu. Entah itu sindiran atau tidak, yang pasti wanita bercadar ini telah tersinggung.

Alex mengedarkan pandangan nya, “Tidak ada orang disini. Cepat buka cadarmu… aku tidak suka berbicara dengan orang tanpa melihat wajah nya”

“Bagaimana kalau ada pekerja pria kemari?”

“JANGAN ADA YANG MASUK KE DAPUR” teriak Alex dengan lantang. Tentu saja terdengar sampai luar dimana Kiran ingin datang.

Mendengar itu Kiran yang kebetulan ingin kesana, harus berbalik arah dan menyebarkan informasi ini kepada rekan-rekan pekerja nya.

“Beres! Cepat buka” perintah Alex lagi. Entah mengapa pria ini tidak sabaran ingin melihat wajah Almira.

“Baiklah” Almira menerima dan membuka penutup di wajah nya hingga kedua mata Alex kembali terpukau dengan wajah putih tanpa make up tersebut.

Alex mencoba berdeham karena wajah itu selalu sukses membuat dirinya salah tingkah, “Aku akan makan masakanmu karena kau sudah susah payah memasak nya, bahkan kau belum sempat mandi dan membuat ruangan ini bau dengan keringatmu”

“Eh” pekik Almira mengendus tubuh nya sendiri. Ia akui memang belum sempat mandi, “Tadi kan aku sudah bilang kalau waktu memasak kurang, apalagi mandi”

“Ya sudah! Ayo makan saja”

Almira mulai mengambil nasi untuk dirinya sendiri. Tidak lupa ia menuangkan air minum di gelas Alex, namun tiba-tiba dia teringat sesuatu.

“Oh Tuan… aku ingat punya pete”

“What!! Pete?” Alex terpelanjat serta kedua matanya melotot mengikuti kemana Almira pergi.

Wanita itu mengambil pete yang ada didalam kulkas dan mengupasnya serta mencuci nya. Sementara Alex tidak mau tahu dan kembali makan.

Alex menjumput sebutir nasi menggunakan dua jarinya. Apa ini yang dimaksud dengan menghargai? Menyedihkan.

“Ini untukmu” Almira menaruh dua butir pete ke piring pria itu yang segera mengambilnya jijik.

“Aku tidak mau!” Alex membuangnya, “Kau juga jangan memakan nya”

“Kenapa? pete itu enak”

Alex terkikik lirih mendengar pengakuan menggelikan seperti itu, “Aku bahkan tidak bisa menyebutnya sebagai makanan! Makanan itu terlalu menjijikan, bau nya yang seperti kentut hanya akan menghantui mu saja”

Almira nyaris tergelitik. Namun ia berusaha keras menyembunyikan nya.

“Memang kau pernah mencobanya?”

“Tidak! Karena baunya yang tidak enak itu membuatku tidak ada niat mencoba” bantah Alex menjawab pertanyaan Almira.

“Baiklah terserah! Tapi kapan-kapan kau harus mencobanya, karena rasanya sangat enak” ungkap Almira sedikit berbisik.

‘Bahkan aku tidak berselera makan makanan kampung seperti ini. Seharusnya aku mengikuti kata mamah tadi” sesal Alex dalam hati.

Alex bangkit dan berkata, “Aku tadi sudah makan! Sekarang aku ingin ke kamar untuk istirahat”

“Aku belum melihat kau makan, bahkan makanan itu tidak berubah sama sekali, masih tetap sama dan tidak berkurang” kata Almira menyangkal.

Alex mencondongkan wajahnya kearah Almira yang duduk, “Jika kau ingin tahu maka hitung saja jumlah butiran nasi itu dan bandingkan dengan jumlah nasi yang tadi awal kau hidangkan. Pasti kurang satu”

Almira diam dengan tatapan terkejut.

“Dan itu aku yang memakan” ucap Alex meneruskan lalu melenggang pergi begitu saja.

Kedua mata Almira mengerjap diselimuti keheranan, “Itu butiran nasi bukan potongan roti yang akan membuat perut nya kenyang

Terpopuler

Comments

Meanwhile ❤️

Meanwhile ❤️

ini anak bisa ngelucu juga ya 😒

2023-03-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!