Status Untuk Almira

“Saya terima nikah dan kawinnya Almira Maheswara binti Adijaya Maheswara dengan maskawin tersebut, tunai” ucap Alex dengan lantang.

“Bagaimana para saksi, sah?”

“Sah” sahut para tamu bersama-sama. Mereka semua mengikuti doa yang telah penghulu lantunkan untuk pengantin yang baru mengucapkan ijab Kabulnya.

Almira Maheswara sudah sah menjadi istri Alex Hedwin Moa dan juga menantu keluarga terkemuka Hedwin Moa. Atas keterpaksaan dan demi anaknya ia rela menjadi pengantin kontrak sekaligus pengantin pengganti untuk orang yang baru ia kenal, begitu juga dengan Alex.

Almira mencium punggung tangan Alex dan pria itu membalas dengan mencium dahinya. Selepas itu Alex membawa Almira menemui kedua orang tuanya.

“Sayang, perkenalkan mereka berdua ini adalah mamah dan papah ku” ucap Alex meraih pinggang Almira merapat tubuhnya.

“Assalamualaikum” Almira mencoba mengucapkan salam namun kedua orang tua Alex hanya diam mengalihkan pandangan.

Bagi mereka, Almira tidak jauh beda dengan wanita-wanita Alex yang lain. Mereka hanya mengincar harta dan kekuasaan saja.

“Heii jeng Ina, apa kabar?” ibu Alex yang bernama Vara itu melakukan cipika-cipiki dengan tamu dan mengabaikan menantu barunya.

“Hei jeng Vara. Selamat untuk menantu barunya ya jeng!! Akhirnya setelah banyak perempuan yang melarikan diri, Alex nikah juga” gurau Inama Cella.

Vara mengernyitkan dahinya malu. Niatnya mau membuat menantunya malu malah dia yang kena lebih dulu.

“Menantumu kayaknya juga sholehah ya! Dia pake kerudung, pake cadar, menundukkan pandangan. Aku harap itu nggak didepan orang-orang aja” kata Inama nyaris membuat Almira kurang terima.

Almira maju beberapa Langkah, “Maaf ya ibu. Saya ingin meluruskan… kami memang melakukan itu saat didepan orang saja, karena bagi kami memperlihatkan pandangan dan membuka aurat itu adalah milik mahram atau suami kita”

Inama menelan ludahnya kasar dan bibirnya bergetar seperti sedang nyinyir tanpa suara.

“Jangan sok jadi wanita baik kamu. Lihat saja! satu tahun dua tahun kamu pasti sudah memperlihatkan wajah burung gagak” maki Vara melenggang pergi.

Almira membuang nafasnya dengan pelan dan teratur.

‘Hanya satu tahun saja Al, kamu akan pergi setelah satu tahun menjalin pernikahan’ mantra Almira menguatkan diri.

Ia mencoba mencari Alex, namun suaminya itu tidak ada semenjak ia melawan Inama. Pria itu mengabaikan Almira dan memilih bercanda dengan temannya.

Tidak lama Almira melihat Alex memberikan isyarat dirinya untuk datang. Karena merasa terpanggil, ia pun segera kesana.

“Perkenalkan ini Almira, istriku” Alex kembali meraih pinggang Almira dengan begitu intim.

“Hai Almira” sapa mereka semua. Teman-teman Alex memang orang-orang yang berkelas dan penampilannya begitu glamor serta sexy.

“Hai”

“Kamu nanti jangan kaget ya! Alex suka melakukan *** dengan kasar. Jadi kamu jangan sampai kewalahan dan tumbang duluan. Bisa dihajar kamu” ucap salah satu teman Alex dengan berbisik di telinga Almira.

Almira hanya diam. Mau membalas dengan senyuman toh mereka tidak akan melihatnya. Tidak ada Alex disana karena pria itu kembali menyapa koleganya.

Berjam-jam kemudian.

Setelah acara resepsi selesai, Almira dan Alex menaiki mobil menuju Villa mereka yang ada di Surabaya. Sedari tadi wanita bercadar ini sibuk dengan ponselnya, membalas pesan dan mengirim pesan.

“Nanti sampai di villa kau bisa langsung istirahat. Disana hanya ada satu kamar dan kau bisa memakainya” ucap Alex menatap jalanan dari jendelanya.

“Lalu, bagaimana dengan anda?” tanya Almira merasa sungkan jika tidur di kamar orang jika pemiliknya tidak disana.

“Aku juga akan tidur disana” Alex berganti melihat Mira, “Kita akan berbagi ranjang bersama serta ruangan yang sama. Bagaimanapun kita ini suami istri”

Almira mengalihkan pandangan. Kepalanya mengangguk menerima semuanya dengan lapang dada. Selagi pria ini bersikap baik, maka Mira akan menerimanya.

Kata Cintia memang benar, dia orang yang baik. Syukurlah!.

Beberapa jam berlalu akhirnya Mira sampai di villa milik keluarga Moa. Mira turun disusul Alex yang segera masuk tanpa memperdulikan istri barunya.

Melihat Alex masuk, Mira pun juga menyusul.

Sesampainya di ruang tengah, Alex memberikan kunci kepada Almira. “Ini kunci untukmu… kunci kamar, almari, mobil. Apa kau juga mau Villa?”

Almira yang melongo segera menggelengkan kepala, “Semua ini sudah lebih dari cukup”

“Jika kau mau Villa, bisa hubungi diriku” Alex menengadahkan telapak tangannya, “Mana ponselmu”

Dengan polos Almira memberikan ponselnya, tidak lama Alex mengembalikannya lagi.

“Aku sudah tulis nomorku jadi kau bisa tenang menikmati waktu 1 tahun mu menjadi istriku dan… aku juga sudah mentransfer setengah milyar ke rekeningmu” ucap Alex melenggang pergi.

Almira masih tercengang. Ia masih tidak habis pikir dengan pria yang mendadak menjadi suaminya itu. Pria ini sangat royal memberikan hartanya.

“Mari, nyonya”

Akhirnya Almira memutuskan untuk ikut dengan kepala pelayan itu. Ia memasuki ruangan berisi kamar king size yang memiliki jendela kaca menghadap langsung dengan indahnya pantai.

Namun karena ini sudah malam, membuat pelayan itu segera menutup tirai jendelanya.

“Anda bisa istirahat disini. Kamar ini merupakan kamar tuan Alex untuk beristirahat setelah bekerja. Namun beliau jarang kembali ke villa karena pekerjaan yang banyak” pelayan itu menjelaskan sambil menaikan suhu penghangat di ruangan ini.

“Kamar mandi disana” pelayan itu menunjuk dan Almira mengikutinya, “Dan itu ruangan khusus barang-barang milik Tuan Alex yang tidak diperbolehkan untuk ada yang membukanya”

“Baiklah” jawab Almira menerima.

Pelayan itu kembali berjalan mendekati almari besar dan membukanya, “Pakaian untuk anda”

“Tapi sepertinya itu pakaian yang tipis”

“Semua ini Tuan Alex yang memberikannya. Jadi, anda sebagai istri harus menurutinya dan memakai apa yang Tuan Alex berikan” kata pelayan itu dan Almira pun mengangguk pasrah.

Terlebih, pria itu terbilang baik untuk status mereka yang baru berkenalan.

“Ada yang ingin anda tanyakan?” tanya pelayan itu sebelum pergi.

Almira diam sejenak. Ia memikirkan pertanyaan apa yang harus ia lemparkan untuk pelayan ini, “Aku harus memanggilmu siapa?”

“Kiran” balasnya dengan senyuman. “Jika anda mencari saya, tidak usah kuatir atau hal lainnya karena saya ada di dapur menyiapkan makanan”

“Baiklah, terimakasih kiran” ucap Almira menundukkan kepala yang segera dibalas senyuman oleh kiran.

Pelayan itu pun pergi, membiarkan Almira melepas hijab dan cadarnya hampir masuk ke kamar mandi.

Drettt

Namun ponsel Almira tiba-tiba berdering. Ia pun bergegas mengambilnya dan menempelkannya di telinga.

“Hallo”

“Al… Ronald Al…” wanita itu menangis di telpon.

“Ronald kenapa? Kau… kau tenang dulu…aku akan segera kesana” gugup Almira mengusap air matanya.

Almira yang sudah memakai cadarnya lagi itu turun dari mobil lalu berlari memasuki rumah sakit. Tidak peduli dengan pandangan orang-orang terhadapnya asal ia cepat sampai disana.

“Irene, ada apa dengan Ronald Ren?” Almira semakin cemas melihat sahabatnya ini menangis tersedu-sedu.

“Al… Ronald kritis Al… “

“Ronald” Almira berlari mendekati ruangan putranya yang berusia 5 tahun tersebut. Ia mengintip di kaca pintu.

Mata nanar Almira menangkap sosok anak kecil terbaring diatas ranjang dengan keadaan tangan di infus, hidung dan mulut dimasukan selang dan kepalanya yang sudah botak akibat operasi. Ronald Maheswara mengidap kanker otak.

“Ronald… bertahanlah sayang… ibu menunggumu… i-ibu sangat menantikan kesehatanmu” tangis Almira pecah di koridor tersebut.

Setelah Ronald melewati masa kritisnya, Almira menunggu berjam-jam di rumah sakit ini sampai ketiduran. Namun ia tidak boleh lupa dengan kewajibannya sebagai istri Alex.

“Irene, aku minta tolong sama kamu lagi boleh?”

“Tentu saja Al, ada apa?” tanya Irene siap menolong sahabatnya ini.

“Kamu kan tahu aku udah nikah. Kamulah orang pertama yang tahu tentang pernikahanku... jadi aku nggak bisa lama-lama” ucap Almira dengan kedua mata masih sembab.

“Iya Al… kamu tenang aja. Aku akan jagain Ronald” Irene memeluk Almira dan membiarkannya pergi setelah mengucapkan salam.

To be continued

Terpopuler

Comments

Cindy Cendol

Cindy Cendol

lah emang kalo pake hijab dan cadar pas di depan orang lah.
kena mental ga tuh😄

2023-08-03

0

Suparti Fadhil

Suparti Fadhil

mampir kak

2023-03-07

0

Nispu Wati

Nispu Wati

Pengorbanan seorang ibu,sungguh
Luarbiasa apapun dilakukan untuk anaknya

2023-03-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!