bab 15 sehari yang begitu nikmat

WARNING (+++)

Alana masih pulas dengan tidurnya untuk memulihkan tenaga setelah permainannya dengan Andra. Namun tiba-tiba dia merasakan sesuatu yang menggelitik di tubuhnya.Terasa geli tapi nikmat.

"Aahhh..." tanpa sadar Alana mengeluarkan suara dari mulutnya.

Lama kelamaan dia mulai tersadar. Saat membuka matanya dia langsung dihadapkan dengan Andra yang sibuk men cum bu bagian atas tubuhnya.

Bibir nya terus menjilat dan menyesap bukit kembar milik Alana seperti seorang bayi Sementara tangan kirinya sibuk meremas hingga memilin yang satunya.

"A_Andra... Aahhh" suara seraknya khas bangun tidur.

"Sayang, sudah bangun?" Andra menyambut Alana lalu melanjutkan kegiatan panasnya lagi.

"Bagaimana.. tidak bangun kamu terusss melakukan ituuhh" protes Alana dengan terbata.

Andra terkekeh kecil, "Aku tidak tahan melihatmu sayang, kamu begitu candu untukku" Andra beranjak naik dan kini wajahnya berhadapan dengan Alana.

Mereka saling bertatapan. Alana membelai pipi Andra dengan lembut. Kemudian jari telunjuknya menyentuh kening, hidung dan terakhir bibir seksi milik Andra. Tak dipungkiri bahwa Andra memang sangat tampan dan manis.

Sedetik kemudian Andra langsung menyambar bibir Alana. Mel um at dengan gemas bibir atas dan bawahnya dan lidahnya mulai masuk mengabsen seluruh bagian di dalam rongga mulutnya.

"Hhmmmhh.." Alana menepuk lengan Andra karena dia mulai kehabisan nafas.

Akhirnya Andra melepaskan ciumannya. Dia tersenyum melihat ekspresi Alana yang pipinya sudah merona.

"Kenapa kamu cantik sekali?" gumam Andra. Jika Alana memujinya dalam hati maka Andra lebih suka mengungkapkan secara langsung.

Alana semakin salah tingkah dibuatnya. Dia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Kenapa ditutupi?" Andra menciumi tangan Alana yang menutupi wajahnya.

"Jangan melihatku seperti itu, aku malu" rengek Alana yang wajahnya semakin memerah.

Andra semakin dibuat gemas oleh tingkahnya. Kemudian dia langsung mengangkat tubuh Alana dan mendudukkan di pangkuannya.

Alana terpekik oleh kelakuan Andra yang spontan. Berpangku menghadap Andra dengan tubuh yang sama-sama polos membuat Alana mulai meremang apalagi dia merasakan tonjolan milik Andra yang semakin menegak.

Andra melihat jam di nakas sebelah ranjangnya masih menunjukkan pukul 11.30. Masih ada banyak waktu karena Alana biasanya pulang kuliah jam tiga sore.

Dia kembali menciumi bibir Alana dengan seksama hingga ciuman itu mulai turun ke leher.

Tangan Andra tak diam saja. Dia mulai membelai punggung mulus Alana dan meremas dadanya dengan lembut.

Tak lama kemudian dia menuntun tangan Alana menuju miliknya.

"Pegang punyaku sayang" Suara Andra yang berat membisik di telinga Alana.

Seperti mendapat mantra Alana langsung menuruti ucapan Andra.

Perlahan dia memegang benda itu dan mulai memaju mundurkan tangannya.

Menggunakan satu tangan tidaklah cukup sehingga dia mulai memegangnya dengan dua tangannya.

Tampak Andra begitu menikmati sentuhan Alana hingga dia mendongak dan berulang kali memejamkan dan membuka matanya. Mulutnya pun tidak berhenti meracau.

Tak tahan dengan sentuhan itu Akhirnya Andra mulai menarik tubuh Alana dan merentangkan ke ranjang.

Andra langsung menindih tubuh mungil gadisnya dan mengarahkan pusakanya menuju inti tubuh Alana.

Andra menggosokkan perlahan miliknya hingga membuat Alana terus menggerakkan tubuhnya seperti cacing kepanasan.

Melihat pemandangan yang begitu sensual membuat Andra semakin tidak tahan dan akhirnya mulai menghujam miliknya masuk ke tubuh Alana.

"Bolehkah aku.." tanya Andra. Belum sempat meneruskan ucapannya dan Alana langsung mengangguk tanda persetujuannya. Dia sudah dibakar nafsu yang membara.

Bless..

Alana langsung tersentak ketika milik Andra masuk sempurna di dalam tubuhnya.

Andra sengaja diam memberi ruang untuk Alana agar menyesuaikan diri.

"Sayang, aku gerakkan perlahan ya"

Terasa ngilu di awal namun saat Andra menggerakkan perlahan rasa itu berubah menjadi nikmat.

Andra terus memacu tubuhnya mencari kepuasan masing-masing.

"Owhh.. My Baby so beautiful. My queen, my Love," Puji Andra disela-sela gerakannya.

Hampir satu jam berlalu akhirnya Andra mencapai puncaknya dan juga Alana yang mulai kehabisan tenaga. Kini Andra mulai melepaskan kejantanannya dan membiarkan cairan itu banjir didalam milik Alana.

Andra terbaring di sisi Alana yang nafasnya masih tampak naik turun. Melihat peluh yang membanjiri tubuh wanita kesayangannya Andra secepatnya meraih tissue dan membersihkan keringat Alana beserta cairan yang berada di milik Alana. Dengan pelan dan lembut.

Itulah yang membuat Alana selalu nyaman bersama Andra, dia selalu memperlakukan Alana dengan sangat baik. Penuh perhatian dan memperlakukan Alana sebagai ratunya.

"Sayang, istirahatlah. Aku akan pesankan makan siang untukmu. Kamu mau makan apa?" tanya Andra selesai membersihkan tubuh Alana.

"Hmmm.. Terserah sayang" jawab Alana yang masih lemas.

"Baiklah aku pesankan kesukaanmu. Pasta carbonara" Andra langsung menekan menu yang ada di layar pintarnya.

Sementara Alana yang mulai sadar kini mulai beranjak dan ingin pergi mandi. Namun saat dirinya hendak berdiri kakinya terasa sangat lemah sepertu jelly.

Dengan cepat Andra langsung menangkapnya. "Mau mandi.." gumam Alana dengan manja.

"Ayo aku mandiin" Andra menggendong Alana ala bridal menuju kamar mandi.

Dia mendudukkan Alana di atas kloset yang tertutup. Kemudian Andra mengisi bak mandi dengan air hangat beserta sabun.

Andra mengangkat tubuh Alana dan memasukkan secara perlahan ke dalam bathtub. Dia memposisikan diri di belakang Alana agar pujaan hatinya bisa bersandar dengan nyaman.

Dengan telaten Andra menggosok tubuh Alana serta membasahi rambutnya dan menggosoknya dengan shampo.

Setelah selesai berbilas Andra memakaikan bathrobe ke tubuh Alana dan kembali menggendongnya menuju ranjang.

Andra mengambil sisir dan mulai mengeringkan rambutnya. Alana benar-benar dibuat terlena dan dia tak berhenti memegangi ujung bathrobe Andra agar tidak jauh darinya.

Sejenak Alana merasa sangat nyaman seolah dia lupa dengan kenyataan bahwa dirinya adalah istri Ayah tiri Andra.

Begitupun Andra yang sangat menikmati keintiman dengan Alana. Dia terus memikirkan bahwa dia harus secepatnya menjadikan Alana miliknya seutuhnya.

"Sayang.." panggil Andra saat mematikan Hair dryer.

"Hmm.." Alana hanya bergumam kemudian mendongak menatap wajah Andra.

"Ayo kita pergi ke luar negeri dan hidup bahagia berdua." ujar Andra penuh tekad. Terlihat dari ekspresi wajahnya.

Alana langsung memutar tubuhnya dan kini menghadap Andra.

"Tapi bagaimana dengan rencanamu?" Alana membelai pipi Andra.

"Lupakan saja, aku tidak bisa jauh darimu. Aku benci melihat Arman dekat denganmu. Aku ingin kamu seutuhnya jadi milikku" melihat ucapan Andra yang tampak serius membuat Alana berkaca-kaca.

"A-aku mau-mau saja sayang, tapi apakah Arman tidak marah dan mencari kita? Dia akan menghalalkan segala cara untuk mendapat keinginannya." Alana kini yang mulai ragu.

"Aku akan berusaha yang terbaik untuk kita. Aku akan berjuang untuk cinta kita Alana. Aku mau kamu" Andra memeluk Alana dengan erat.

...****************...

Arman yang sedang di ruangan kantornya dihampiri oleh orang suruhannya.

"Selamat siang pak" ujar pria botak dengan wajah tajam itu.

"Ada informasi apa?" tanya Arman.

"Nyonya Alana tidak diantar Andra ke kampus Pak. Melainkan mereka pergi ke sebuah apartemen. Sampai sekarang belum terlihat kembali" ujar pria itu.

Arman mengeratkan genggamannya dan mulai menggedor meja kerjanya.

"Ah sial, bocah itu ternyata benar-benar memiliki hubungan dengan Alana" geram Arman.

.

.

.

Bersambung.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!