bab 10 balas dendam sekaligus menolong

"Mas, apa ini?" Alana penasaran saat Arman memberikan sebuah kotak beludru berwarna biru untuknya.

"Bukalah" Dengan hati-hati Alana membuka kotak itu.

Sebuah kalung berlian berwarna putih lengkap dengan cincin juga anting-antingnya.

Benar-benar cantik!.

"Aku tadi sedang bertemu salah satu kolegaku. Dia memiliki bisnis perhiasan. Saat ke tokonya aku melihat itu. Mungkin terlihat cantik saat kamu yang memakainya" Arman tersenyum memandang Alana yang tampak takjub dengan perhiasan yang dilihatnya.

"I-ini untukku mas?" Alana masih tak percaya.

Arman mengangguk dengan senyuman manis. "Boleh aku memakaikannya?"

Alana pun langsung menyetujuinya. Semenjak insiden penculikan tersebut kini Arman berubah menjadi sosok yang begitu lembut dan manis untuk Alana.

"Sempurna" Arman selesai memakaikan kalung untuk Alana. Tak lupa kecupan lembut di pipi Alana.

Kini Arman tengah dimabuk cinta. Usaha Alana selama ini yang dengan telaten membuat Arman mulai mengerti akan perlakuan lembut.

Alana pun diijinkan untuk kuliah kembali. Arman sepenuhnya berubah dan mempercayai Alana.

Namun meski begitu tak serta merta mengubah semuanya. Arman tetaplah sosok sombong dan otoriter.

Semua kemauannya harus terpenuhi dan tunduk padanya. Hanya saja Alana lebih bebas sekarang dan tak di hajar lagi.

Sementara Andra kini hanya bisa cemas dan gelisah melihat kedekatan Alana. Dia takut jika nanti Alana mulai memiliki perasaan terhadap Arman. Meski itu sah-sah saja karena mereka sebagai suami istri.

Dia juga tahu posisinya hanya sebagai orang ketiga dalam hubungan mereka namun cintanya yang besar tak membiarkan Alana jatuh ditangan pria lain.

Meski begitu hubungan Alana dan Andra masih terjalin. Mereka diam-diam mencuri waktu saat Alana pergi dan berangkat kuliah karena memang Andra yang selalu mengantarnya.

"Kamu makin cantik Alana. Apalagi memakai kalung berlian itu" dari nada Andra sudah mengisyaratkan cemburu.

"Kamu marah?" Alana menelisik ekspresi Andra.

"Tidak" ujar Andra cuek.

Tiba-tiba Alana langsung saja mencium pipi Andra dengan gemas.

"Alana, aku sedang menyetir" protes Andra.

"Baiklah maaf" gumam Alana lirih.

Sejurus kemudian Andra menepikan mobilnya. Tampak jalanan sedang sepi.

"Kenapa berhenti? Apa ada masalah?" Alana tampak kebingungan.

"Ya, masalahnya kamu begitu menggemaskan" Andra menarik pinggang Alana hingga dia berpindah ke pangkuan Andra.

"Andra kamu ngapain? Ini di jalan" protes Alana ketika Andra semakin mendekatkan wajahnya.

Andra tidak peduli dengan omelan Alana kini dia langsung mencium bibir Alana dengan penuh kehangatan.

Hal yang selalu disukai oleh Alana adalah sentuhan Andra yang selalu membuatnya nyaman.

"Kita tidak mungkin melakukan ini di rumah kan sayang? Jadi kita selesaikan disini saja"

.

Noah sedang mengecek data beberapa perusahaan. Namun dia menemukan kejanggalan pada perusahaan PT. Hansen.

Dimana perusahaan tersebut didirikan oleh kedua orang tua Alana kini berada di tangan Hendro pamannya.

Perusahaan sebesar itu tidak mungkin jika bangkrut begitu saja. Nyatanya saham yang dimiliki Hendro masih 70 persen dan semua baik-baik saja.

Sungguh berbeda dengan cerita Alana yang dia katakan perusahaan ayahnya telah bangkrut.

Akhirnya Noah segera menghubungi Andra untuk memberitahu hal ini.

.

Ponsel Andra terus berdering sementara dirinya masih asyik bercumbu dengan Alana.

"Sayang, ada telepon tuh angkat dulu" ucap Alana yang masih berada di pangkuan Andra.

"Hmmm.. Biarin. Ganggu aja" balas Andra cuek. Masih melanjutkan kegiatan panasnya.

Namun ponselnya terus berdering membuat keduanya terganggu. Akhirnya mau tidak mau Andra mengangkat teleponnya.

"Halo Noah, ada apa?" ucap Andra sedikit jengkel.

Sementara Alana hendak bangkit dari pangkuan Andra namun dia tahan. Andra semakin merapatkan tangan kirinya memeluk pinggang Alana.

"Andra, aku dapat informasi tentang PT. Hansen, ternyata perusahaan itu..." Andra buru-buru menutup telepon Noah. Tentu saja dia tidak ingin Alana mendengar hal itu dulu. Andra ingin memastikannya sendiri.

"Kenapa dimatikan?" protes Alana.

"Tidak apa-apa sayang, tidak penting. Yang terpenting sekarang adalah kamu." Andra kembali memeluk Alana dengan begitu nyaman.

Sementara Noah kini berdecih sebal saat Andra tiba-tiba memutuskan teleponnya.

"Sialan, giliran penting malah dimatikan." gumam Noah kesal.

Tak berselang lama tiba-tiba Andra mengirim pesan singkat kepada Noah.

"Noah, sorry banget. Sekarang Alana sedang bersamaku jadi kita bicarakan langsung di kantor saja."

Noah pun akhirnya memahami. Alana adalah gadis yang polos sehingga dia belum terlalu mengerti tentang perusahaan.

Andra ingin menyelamatkan perusahaan yang seharusnya jadi hak Alana. Dengan begitu Alana bisa bebas dari cengkraman Arman.

.

Setelah mengantar Alana kini Andra sudah berada di kantor menemui Noah.

"Ada apa Noah? Ada perkembangan tentang PT Hansen?" Sebelumnya Andra memang meminta Noah untuk menyelidiki PT Hansen.

"Aku menelusuri perusahaan tersebut ternyata dalam keadaan stabil dan sama sekali tidak mengalami kebangkrutan. Bahkan Hendro memiliki 70 persen sahamnya. Aku khawatir Alana hanya dijadikan alat agar dia menyingkir dari rumah itu." Ujar Noah.

"Sial, kenapa paman Alana begitu menyebalkan?" Andra terus mengumpat kesal.

"Tapi kita harus menyelidiki apakah Arman ada kaitannya dengan ini" ujar Noah.

"Benar. Aku khawatir Arman bersekongkol untuk mendapatkan Alana."

Arman memang sudah terkenal licik. Dia akan menghalalkan segala cara demi mendapatkan apa yang dia mau. Bahkan dia rela menikahi ibu Andra yang sepuluh tahun lebih tua demi mendapatkan hartanya.

Sejak saat itu Andra begitu membenci Arman. Meski rasa bencinya tak pernah dia tunjukkan secara langsung.

Melihat gelagat Arman yang mulai menyukai Alana dia berfikir bahwa ingin membuat Arman patah hati dengan merebut Alana.

Sehingga dia sengaja meminta Noah memberitahu Arman keberadaan Alana saat itu. Itu semua adalah skenario Andra agar Alana bisa membuat Arman jatuh Cinta. Karena tujuan sebenarnya bukanlah merebut perusahaan.

Andra sendiri telah memiliki perusahaan yang bergerak di bidang multimedia tanpa sepengetahuan Arman dan Alana.

Namun perasaannya kepada Alana juga menggugah hatinya untuk menolong gadis itu mendapatkan haknya.

Yaitu mendapatkan kembali perusahaan milik orang tuanya yang dikelola oleh Hendro.

"Meskipun aku terpaksa menggunakan Alana untuk membalaskan dendamku pada Arman, tapi aku tidak akan memanfaatkannya begitu saja. Aku akan membantu Alana mendapatkan kembali haknya." Ujar Andra kepada Noah.

"Jadi kamu akan melakukan apa untuk merebut perusahaan dari Hendro?" tanya Noah.

"Aku akan menawarkan kerja sama.Aku akan mencari celah untuk menghancurkannya" Andra memang memiliki sejuta taktik.

"Aku dengar Hendro memiliki sekretaris kesayangannya bernama Miranda. Bahkan dia hampir mempercayakan segala urusan perusahaan kepada wanita itu." ungkap Noah.

"Kalau begitu atur pertemuan dengan wanita itu. Aku akan masuk ke dalam perusahaan itu melalui dia"

Pesona Andra yang pasti memikat para wanita tentu saja akan menggoyahkan Miranda yang gila akan pria tampan.

.

.

Terpopuler

Comments

Kam1la

Kam1la

semangat Andra!

2023-03-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!