"Sa-saya memasak Tuan...",jawab Dea.
"Hmmm",ujar Kalen berdehem pelan karena aroma masakan Dea membuat cacing dalam perutnya ikut berdemo.
Dea memindahkan masakannya keatas piring lalu mencuci kembali peralatan yang ia gunakan.
Setelah selesai Dea membawa hasil masakannya ke meja makan sementara itu Kalen memperhatikan langkah gadis itu yang sedang menatap piring diatas meja.
"Tuan saya sengaja memasak lebih,apakah Tuan akan--
"Kamu yakin masakan kamu aman dan tidak membuat perutku sakit",sela Kalen dengan kata kata tajamnya.
Dea mengehela nafas panjang dan menahan sesak didadanya karena kata kata tajam yang terus Kalen lontarkan padanya.
"Terserah Tuan mau makan tau tidak yang penting saya sudah menawarkan",jawab Dea.
"Berani mau ngomong terserah,kamu sadar gak yang kamu masak itu bahan masakan milik saya jadi kamu--
"Maaf atas kelancangan saya Tuan",sela Dea lalu berjalan menuju kamarnya.Rasa laparnya menguap begitu saja mendengar kata kata yang di lontarkan Kalen.
Dea duduk di tepian tempat tidur setelah mengunci pintu kamarnya.Salah apa dia harus menikah dengan pria yang sama sekali tak menghargainya.
Sementara itu diluar Kalen menatap masakan Dea yang tampak menggugah seleranya.Pria itu mencicipi makanan yang di masak oleh sang istri.Kalen akui masakan Dea sangat pas di lidahnya.Tapi rasa gengsi pria itu terlalu tinggi hingga ia tak menyentuh makanan itu sama sekali.Kalen memutuskan untuk memesan makanan secara online.
Dikamar Dea sedang menyiapkan keperluan untuk berangkat kerja esok hari.Ia tak dihari pertama bekerja ia datang terlambat.Untuk masalah perutnya yang lapar gadis itu tak lagi peduli.Biarlah besok pagi ia mencari sarapan sebelum berangkat kerja.
Dea menepuk jidatnya,ia lupa untuk membicarakan perihal ini pada Kalen.Bagaimanapun Kalen suaminya saat ini dan ia harus meminta izin untuk bekerja.
"Semoga dia masih di luar", gumam Dea membuka pintu kamarnya mencari keberadaan Kevin.
Langkah Dea tertegun saat melihat Kalen yang juga menatapnya.
"Sudah ngambeknya,dasar anak kecil?", sindir Kalen.
Dea tersenyum tipis."Maaf Tuan saya ingin bicara sesuatu",ujar Dea.
"Apa?",tanya Kalen menatap tajam gadis itu.
"I-itu...saya ingin Tuan mengizinkan saya mulai besok bekerja",ucap Dea.
Kalen menatap Dea dan kemudian menyunggingkan senyumannya."Terserah...aku tak peduli",jawab Kalen cuek.
Dea tersenyum kecut tapi setidaknya Kalen tak bertanya ia bekerja dimana.Sebisa mungkin besok ia akan menghindari pria itu selama bekerja.
"Saya permisi--
"Masakanmu kenapa tidak di makan.Aku tak suka orang yang suka membuang buang makanan",ketus Kalen.
Dea menghentikan langkahnya lalu menatap Kalen.
"Aku tak tertarik dengan masakanmu, silahkan habiskan saja",ujar Kalen.
Dea melangkah kembali ke meja makan dan duduk disana untuk menyantap makan siangnya.Gadis itu makan dengan begitu lahap karena perutnya yang begitu lapar.
Dea mencuci kembali piring yang ia gunakan lalu membungkus sisa makanannya untuk ia bagikan pada orang orang kurang beruntung diluaran sana.
Setelah selesai Dea melangkah menuju pintu masuk apartemen.Kalen yang duduk diruang tamu menunggu pesanannya datang mengerutkan keningnya melihat Dea keluar dari apartemennya.
"Kemana dia?",batin Kalen tapi ia tak peduli dan kembali fokus pada ponselnya membalas chatt dari sang kekasih.
Dea melangkah keluar dari lobi apartemen menuju jalan raya seraya menenteng makanan yang ia bungkus.
Dea menghampiri seorang ibu dan anak yang tadi sempat ia lihat.Gadis itu memberikan makanan itu dengan hati yang begitu pilu.
"Terimakasih banyak Nak.Semoga rezekinya dilancarkan dan kebahagiaan selalu menyertai",ucap wanita paruh baya yang berpakaian lusuh itu pada Dea.
"Iya Bu...dimakan ya",jawab Dea lalu melangkah meninggalkan Ibu itu.
Ia merasa masih beruntung karena masih bisa menikmati makanan enak dan tidur dengan nyenyak diatas kasur empuk.
Dea kembali menuju apartemen milik Kalen dengan langkah lebar.Namun ia tak sengaja menabrak seseorang yang membuatnya terhuyung ke belakang.
"Maaf saya gak sengaja",ujar Dea pada orang itu.
"Iya tidak--kamu?",ujar orang itu.
Dea tersenyum tipis karena ia tak mengingat siapa pria yang ia tabrak itu.
"Kamu Dea kan?",tanya pria itu.
"I-iya..."
"Kamu tinggal disini juga,di unit berapa?. Kebetulan aku juga tinggal disini,siapa tau kita tetangga",ujar pria itu.
"Oh itu...aku juga gak ingat soalnya aku--
"Kenapa?",tanya pria itu penuh selidik.
"Aku juga numpang", jawab Dea tak sepenuhnya berbohong.
"Oh...jadi kamu baru disini?",tanya pria itu lagi.
"I-iya.aku duluan ya--
"Aku Bayu... kamu gak ingat kita pernah bertemu dirumah sakit satu hari yang lalu",ujar pria yang bernama Bayu itu.
"Oh...maaf saya gak ingat", jawab Dea merasa bersalah.
"Ya tak masalah...",jawab Bayu menatap wajah cantik Dea.
"Aku permisi dulu ya Kak Bayu",ujar Dea melangkah meninggalkan Bayu yang masih menatap kepergiannya dengan senyuman merekah dibibirnya.
"Ternyata jodoh memang tak kemana",gumam Bayu.
Dea keluar dari lift dan melangkah menuju unit miliknya Kalen.Dea menekan tombol yang sama dengan tombol yang Kalen gunakan tadi pagi.Dea sengaja menghafal tombol yang digunakan Kalen.
Dan benar saja pintu itu terbuka dan Dea melangkah masuk.
"Dari mana kamu?"
Dea terlonjak kaget melihat Kalen berdiri tak jauh darinya seraya bersidekap didada.
"Aku tadi membagikan makanan ke orang yang tak beruntung dibawah sana",ujar Dea.
"Udah sok dermawan sekarang, hum?. Kamu tau tidak jika bahan--
"Iya aku tau jika itu milik kamu,tapi aku lebih senang jika makanan itu aku bagikan ke orang tak beruntung dari pada dibuang begitu saja.Karena tak semua orang seberuntung anda Tuan Kalendra",jawab Dea.
Kalen terdiam mendengar ucapan Dea dan menatap punggung gadis itu yang menghilang dibalik pintu kamarnya.Ia memang selama ini tak begitu peduli dengan sekitar.Tapi kata kata Dea tadi menyadarkan ia jika masih banyak orang yang tak seberuntung dirinya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
Cherry🍒
ambil aja bay jodoh kamu itu 🤣
2024-02-12
7
putri.ayu990
jodoh nya orang sudah /Sweat/
2023-12-09
1
Sukijah Sukijah
banyak orang kaya terlalu sibuk dengan urusan ya sendiri,dan selalu menganggap reme orang miskin,yg ada dlm otak y asal g bt masalah dlm hidup y kli
2023-11-04
1