Dea telah siap dengan dandanan naturalnya,gadis itu kini hanya pasrah dengan takdir hidupnya.Menolak pun ia tak bisa karena keputusan telah diambil oleh ayahnya.
"Ayo Dea...",ujar Hayati menarik tangan anak tirinya itu masuk kedalam mobil.
"Iya Bu",jawab Dea masuk kedalam mobil dan duduk di kursi penumpang.
"Ingat...jangan banyak tingkah",ujar Hayati mengingatkan Dea.
"Ya Bu...",jawab Dea tersenyum kecut.
Mobil Ayah Dea memasuki halaman sebuah rumah yang begitu mewah.Hayati tampak berdecak kagum melihat bangunan itu.
"Wah...andai bukan pria tua dengan pria tua sudah aku pastikan Wulan yang akan menikah",gumam Hayati.
"Selamat pagi Pak... Dengan bapak Anas?",tanya seorang wanita yang merupakan salah satu pelayan saat Dea dan keluarga turun dari mobil.
"Iya...Tuan Wiliamnya ada?",tanya Anas.
"Ada...Bapak dan sekeluarga sudah ditunggu Tuan besar di dalam.Mari saya antar!",ujar pelayan itu sopan.
Dea dan keluarga memasuki hunian itu yang membuat siapa saja pasti berdecak kagum.Namun tidak bagi Dea yang tak begitu peduli dengan apa ia lihat karena baginya harta bukanlah jaminan kebahagiaan.
"Maafkan keterlambatan kami Tuan",ujar Anas.
"Hmmm... duduklah!",ujar Tuan Wiliam dengan wajah datarnya.
Anas,Hayati juga Dea duduk dihadapan pria tua yang didugaan mereka akan menjadi suami Dea.
"Ini putri kalian itu?",tanya Tuan Wiliam.
"I-iya Tuan...",jawab Anas sedikit canggung.
Dea tak mempedulikan tatapan menelisik Tuan Wiliam padanya.Dia sungguh tak tertarik dengan perjodohan ini.Tapi dia pun tak bisa menolak karena tak punya pilihan lain.
"Mulai hari ini putrimu akan tinggal disini",ucap Tuan Wiliam.
"Ha?"
"Tapi anak saya dan--
"Untuk mengantisipasi agar anakmu tak kabur dihari pernikahan.Aku tidak mau menanggung malu karena dihari pernikahan pengantin wanitanya kabur",ucap Tuan Wiliam.
"Saya berjanji tidak akan kabur Tuan",jawab Dea.
Tuan Wiliam tersenyum tipis."Aku tak butuh janjimu.Jadi turuti saja kemauanku",ujar Tuan Wiliam yang tak mau dibantah.
"Dea turuti saja kemauan Tuan Wiliam", bisik Hayati pada Dea.
"Tapi Bu--
"Dea...jangan berbuat masalah yang akan memberatkan keluarga kita",gumam Hayati pada Dea.
"Baiklah Tuan...Dea akan tinggal disini mulai hari ini",ujar Hayati memberikan keputusan sepihaknya.
Dea menghela nafas berat,ia tak tau apa yang akan terjadi pada dirinya dirumah mewah ini berdua dengan pria tua itu.
Tuan Wiliam tersenyum tipis mendengar jawaban Hayati."Oke kalau begitu...pernikahan akan dilakukan lusa jadi kalian bisa pergi sekarang",ujar Tuan Wiliam dengan wajah yang kembali datar.
"Ayah,Ibu jangan tingggalin aku disini",rengek Dea.
"Dea berlaku baiklah disini agar Tuan Wiliam tidak murka",bisik Anas pada putri kandungannya itu.
"Kami permisi dulu Tuan",ujar Anas membawa istrinya pergi dari rumah mewah itu.
Dea menantap nanar kedua orangtuanya yang tega melakukan ini padanya.
"Mulai hari ini kamu akan bebas dari penderitaan mu selama ini,Nak",ucap Tuan Wiliam membuat Dea seketika menoleh.
Tuan Wiliam tersenyum tipis seraya mengangguk pelan."Pelayan..."
"Ya Tuan besar...",jawab salah satu pelayan yang berjalan dari arah belakang.
"Tolong antarkan Nona Dea ke kamarnya",ujar Tuan Wiliam dengan tegas.
"Baik Tuan...Ayo Nona!,Mari ikut saya",ujar pelayan itu ramah.
Dea menatap Tuan Wiliam yang tersenyum dan mengangguk padanya.
Dea dengan pelan beranjak dari duduknya mengikuti pelayan yang membawanya ke lantai dua.Sesampainya didepan kamar pelayan itu membukakan pintu kamar dan mempersilahkan Dea masuk.Dengan sedikit ragu Dea melangkah masuk dan mendapati sebuah kamar begitu mewah yang jauh berbeda dengan kamarnya.
"Saya tinggal dulu Nona kalau memerlukan batuan saya silahkan tekan tombol itu", ucap pelayan itu menunjukkan sebuah tombol yang terhubung dengan pelayan.
"Ya...tapi aku memerlukan baju ganti",ujar Dea takut takut.
"Baju baju anda sudah ada diruangan itu Nona",tunjuk pelayan pada sebuah ruangan ganti.
Dea mengangguk pelan sebagai jawaban kalau ia mengerti.
Pelayan melangkah keluar dari kamar mewah itu meninggalkan Dea yang berdiri mematung mematut keseluruhan isi kamar.
Dea melangkah menuju ranjang berukuran sangat besar dan duduk ditepian tempat tidur itu.Ia tak tau melakukan apa karena rumah ini sungguh asing baginya.
Tok tok tok
Dea mengernyit pelan karena tiba tiba pintu kamarnya diketuk.Dea melangkah menuju pintu karena pintu kamar terus saja diketuk.
Ceklek
Anaya membola melihat wanita paruh baya menatapnya dengan tersenyum lebar.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
Yatini
aku langsung cus subscribe walo banyak gagal pahm karna banyak kata atau penyebutan tokoh yg berbeda padahal maksudnya sama
2023-10-09
9
🍃🦂 Nurliana 🦂🍃
nyimak dulu
2023-10-06
1
Diwanty Saroemaha
bagus² banget 🤗
2023-10-06
0