Dea keluar dari kamarnya menuruni tangga rumah mewah itu.Tampak rumah mewah itu telah didekorasi sedemikian rupa untuk acara esok hari.Sebenarnya ia tak diizinkan keluar kamar karena dipingit tapi ia ingin mengambil minuman karena air minum yang ada di kamarnya habis.
Selintas ia melihat Kalen calon suaminya tengah menerima telfon.Samar samar ia mendengar kata kata cinta dari mulut pria itu yang ia yakini adalah kekasih dari pria yang esok akan menjadi suaminya.
Dea tak mempedulikan hal itu,ia akan menjalani semuanya.Mungkin akan saling menyakiti pada akhirnya paling tidak ia akan berusaha menjadi istri yang baik nantinya.Ia tau pasti Kalen tak akan menganggap keberadaannya nantinya sebagai istri.Ia telah menyiapkan hati untuk nantinya jika akan mendapatkan kata kata yang tidak enak dari pria itu.Bukankah dirinya telah terbiasa dengan semua penderitaan yang ia lalui selama ini.
Dea menuju dapur untuk mengisi teko air yang ia bawa.Sebisa mungkin ia tak ingin merepotkan orang orang yang ada dirumah ini.
"Dea...kamu ngapain,bukannya dipingit ya?",ujar Kaisan yang kebetulan juga mengambil air minum.
"Isi air Kak...", jawab Dea menunjukkan teko yang telah berisi air.
"Owh...",balas Kaisan beroh ria.
"Duluan ya Kak",ujar Dea berjalan meninggalkan Kaisan yang menatapnya dengan senyuman tipis.
Dea kembali menuju kamarnya namun diujung tangga ia kembali bertemu Kalen yang kini menatapnya datar.Dea mengabaikan tatapan pria itu seakan menelanjanginya.Ia terus melangkah menuju kamarnya.
Sedangkan Kalen hanya diam menatap calon istrinya itu yang berjalan menundukkan kepalanya.
Tak ada baginya yang menarik dari gadis seperti Dea yang jauh dari kriterianya.Entah apa yang membuat Kakeknya memintanya untuk menikahi gadis itu terlepas sebagai pembayar hutang dari keluarganya.
Kalen pernah bernegosiasi dengan sang Kakek untuk membayarkan hutang ayah dari gadis itu secara cuma cuma asalkan dia tidak jadi menikahi gadis itu.Namun Kakeknya tetap menolak dan memintanya untuk menikahi gadis itu.
"Kak...kapan pulang kesini?",tanya Kaira menghampiri Kakak sulungnya itu.
"Baru tadi pagi,Gimana sekolah kamu?",tanya Kalen mengacak rambut sang adik.
"Baik kok Kak,Minggu depan mau hiking ke puncak",jawab Kaira.
"Hati hati...disana medannya cukup berbahaya untuk gadis manja sepertimu",ujar Kalen.
"Huh...siapa juga yang manja Kak",kesal Kaira.
"Hehehe...ya kamu lah siapa lagi memangnya",jawab Kalen.
"Kakak putus sama Kak Luna?",bisik Kaira.
"Kenapa memangnya?",tanya Kalen.
"Ya...Kakak kan mau nikah dengan gadis itu",ujar Kaira.
"Anak kecil dilarang kepo", jawab Kalen beranjak meninggalkan adiknya karena telfonnya berdering.
Di kamar Dea mencoba menghubungi Aris karena ia bosan tak tau harus ngapain.Tapi yang ditelfon tak kunjung mengangkat panggilan darinya.
"Aris mana sih?",gumam Dea melempar ponselnya ke atas ranjang.
Tak lama ponselnya berdering,Dea segera menyambar ponselnya itu.Ternyata panggilan dari orang yang dari tadi ia hubungi.
Dea: Assalamualaikum Ris
Aris: Waalaikum salam Dee,ada apa?
Dea:Sibuk gak?
Aris: Kenapa?mau ketemuan?
Dea:Ya kali bisa Ris.Lagi dipingit ini.
Aris:Jadi juga Dee kamu nikahnya?
Dea:Ya...
Aris:Ada apa calon pengantin gak boleh ketus kayak gitu.Pamali.
Dea:Kata siapa?
Aris:Kata Dr.Arisandi Pangestu.hahaha.
Dea:Yee...aku bosan dari tadi gak ada yang bisa diajak ngobrol,kamu lagi dinas ya?
Aris:Gak...nanti dapat dinas malam.Benar calon suami kamu udah tua?
Dea:Tua dari kamu sih iya.
Aris:Jadi gak tua tua amatkan?. gantengan mana aku dari dia Dee?
Dea:Hehehe...emang kamu ganteng ya Ris?
Aris:Kata Ibuk sih iya Dee,hehehe
Dea:Oh ya Bibi sehatkan Ris?
Aris:Sehat...sering nanyain kamu kok gak pernah main kesini lagi.Waktu kamu ke rumah ngantarin lamaran ibuk kan gak dirumah.
Dea:Titip salam buat Bibi Ya Ris.
Aris:Iya Dee.Kapan kamu nikahnya?
Dea: Besok Ris...
Aris:Hah?cepat kali Dee.
Dea:Aku ingin kamu datang tapi calon suami aku ingin acaranya privasi.
Aris:Gak apa apa Dee...aku kirim doa aja buat kamu.
Dea:Ya Ris...
Aris:Dee...udah dulu ya.Nih mau buat laporan.
Dea:Ya Ris
Tutt...
***
Dea telah siap dengan kebaya putih gading membalut tubuh rampingnya.Gadis itu menatap pantulannya dari cermin setelah tim MUA memake over wajah polosnya.Dia menatap sendu karena menurut Marisa ayah dan ibu tidak akan datang dihari pernikahannya.
Kini dia benar benar sendiri tak ada yang menemaninya dihari yang bersejarah dalam hidupnya itu.
"Dea..."
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
Sukijah Sukijah
kasih an banget y Dea, takdir y sungguh malang,tp sabar y Dea badai pasti berlalu,ada saatnya nt km bahagia trs semangat y Dea......
2023-11-04
3
Jarmini Wijayanti
sabar dea 👍👍👍👍
2023-10-18
1
anna Yuhana
😭😭😭😭😭😭
2023-10-12
0