Gadis itu menatap kearah sumber suara yang terbuat adalah Marisa yang sedang tersenyum lebar padanya.
"Kita turun yuk!",ujar Marisa pada calon menantu yang sebentar lagi akan menjadi menantunya.
"I-iya Tante...", jawab Dea yang tampak begitu gugup.
"Masaallah Nak,kamu cantik sekali",puji Marisa pada Dea dan menangkup kedua pipi Dea dengan kedua tangannya.
"Terimakasih Tante...cicit Dea.
"Iya Nak...ayo!,kita sudah ditunggu",ujar Marisa menggandeng Dea turun dari kamarnya.
Dea dan Marisa melangkah dengan pelan menuruni satu persatu anak tangga.Semua orang menatap kearah mereka berdua begitu juga Kalen yang menunggu Dea di meja akad.Pria itu terpaku melihat wajah cantik Dea yang dipoles begitu natural.Para tamu undangan yang terdiri dari tetangga setempat dan keluarga dekat tampak saling berbisik memuji kecantikan Dea.
Dea duduk disebelah Kalen yang sejenak menatapnya datar.Gadis itu memandang kearah tamu dan benar saja kedua orangtuanya tidak hadir di pernikahannya.Ada rasa sedih dalam hatinya tapi ia sembunyikan.
"Apakah acaranya bisa kita mulai?",tanya Pak Penghulu.
"Silahkan Pak!",jawab Rendra Papa dari Kalen.
Kalen menjabat tangan Pak penghulu yang akan menikahkannya dengan gadis yang sama sekali tak ia harapkan dan ia cintai.Dan dengan satu tarikan nafas akhirnya mereka resmi menjadi sepasang suami istri.
"Bagiamana saksi?", tanya Pak penghulu.
"SAH..."
"Alhamdulillah..."
Tes
Air mata jatuh begitu saja dipipi mulus Dea karena ia benar benar telah menjadi istri sekarang.Dan segala tanggungjawab atas dirinya berpindah pada pria yang duduk disebelahnya.
"Silahkan disematkan cincin pernikahannya!",ujar Pak Penghulu diangguki pelan oleh Kalen.
Pria itu mengeluarkan sebuah kotak beludru disaku celananya.Lalu membuka kotak cincin pemberian Mamanya kamarin padanya dan menyematkan pada jari manis Dea sebelah kiri.Dan setelah barulah ia memasangkan cincin pernikahan mereka dijari manis Dea sebelah kanan.Setelahnya Dea juga menyematkan cincin pernikahan dijari manis Kalen sebelah kanan.
"Silahkan punggung tangan suaminya dicium sebagai bakti pertama seorang istri",ucap Pak penghulu pada Dea.
Dea meraih tangan Kalen lalu menciumnya dengan takzim.Dan dengan pelan Kalen mencium kening Dea sekilas.Membuat jantung Dea berdebar cukup keras.Sungguh ini adalah hal pertama untuk gadis itu bersentuhan langsung dengan seorang pria.
Selanjutnya mereka menandatangani berkas pernikahan dan penyerahan mahar.Keduanya tampak begitu serasi namun bukan seperti pasangan pengantin kebanyakan yang tersenyum bahagia tapi keduanya hanya berwajah datar dan sesekali tersenyum dengan terpaksa.
Acara dilanjutkan dengan makan bersama seluruh undangan yang hadir.Dea tampak duduk sendirian dikursi yang disediakan untuknya.Kalen pergi entah kemana Dea pun tak tau.
"Dea...mau makan gak?",tanya Kaisan menghampiri gadis yang beberapa menit yang lalu resmi menjadi kakak iparnya itu.
Dea menjawab dengan gelengan sebagai jawabannya.Jujur perutnya tidak lapar padahal dia hanya memakan sepotong sandwich yang diberikan Marisa tadi pagi padanya sebelum ia dimake up.
Kaisan tersenyum tipis melihat wajah tegang Dea.Ia tau ini berat untuk gadis seusia Dea tapi semua telah terjadi.Kini gadis itu telah resmi menjadi milik Kakaknya.Entah akan seperti apa rumah tangga mereka karena yang Kaisan tau Kakaknya masih berhubungan dengan kekasihnya.
"Dea..."
"Ya...."
"Kamu mau gak mengabulkan satu permintaan aku",ujar Kaisan
"Apa?"
"Buatlah Kak Kalen jatuh cinta sama kamu dan melupakan kekasihnya",ujar Kaisan.
"Hah?"
"Kok kamu malah cengo gitu,mau gak?",goda Kaisan.
"Oh itu...aku gak janji Kak...",jawab Dea.
"Panggil Kai aja Dea karena aku adik ipar kamu sekarang",ujar Kaisan.
"I-iya K-kai...", jawab Dea.
Kaisan tersenyum melihat tingkah Dea yang lucu menurutnya.Pria itu beranjak pergi dan tersenyum manis pada Dea."Jangan lupa permintaan aku tadi ya",ujar Kaisan sebelum benar benar pergi.
Dea hanya tersenyum tipis sebagai jawabannya.Membuat pria itu mencintainya itu adalah hal yang tak bisa Dea lakukan karena ia belum memiliki pengalaman dalam hal seperti itu.Selama ini Dea tak pernah berpacaran dan hanya Aris satu satunya pria yang dekat dengannya tapi mereka hanya bersahabat tak lebih dari itu.
Kalen tampak datang menghampirinya dan duduk disebelah Dea."Jangan terlalu dekat dengan Kaisan,dia adik ipar kamu sekarang.Ingat ipar itu maut",ujar Kalen menatap tajam Dea.
"Iya Kak...".
"Jika kita sedang berdua panggil saya Tuan, mengerti?",ujar Kalen.
"I-iya Tuan...",jawab Dea.
"Kalen..."
"Iya Ma...",jawab Kalen saat Marisa menghampirinya.
"Bawa Dea ke kamar gih, biar tamunya menjadi urusan Mama",ujar Marisa.
"Ya Ma...ayo Dea",ujar Kalen berjalan mendahului Dea.
"Deanya ditungguin Kalen", ujar Marisa.
Kalen tampak berhenti menunggu Dea berjalan pelan karena gadis itu kesusahan berjalan
Kalen membawa Dea ke kamarnya yang telah dihiasi layaknya kamar pengantin.Kalen melempar sebuah map dihadapan Dea."Itu perjanjian pernikahan kita",yang Kalen datar.
Dea meraih map itu,membukanya lalu membacanya satu persatu poin yang telah dibuat oleh Kalen.
"Kita dirumah ini satu kamar tapi aku tidak akan pernah menyentuhmu karena aku tidak mencintaimu Deandra Cantika.Tapi selanjutnya kita akan tinggal di apartemen ku dan kita akan tidur terpisah nantinya",ujar Kalen.
Dea tersenyum pilu membaca poin demi poin yang ditulis Kalen diatas kertas berwarna putih itu.Ia juga bersyukur Kalen belum menyentuhnya karena ia pun belum siap untuk hal itu terlebih mereka belum saling mencintai.Dan apakah mereka akan saling mencintai suatu hari nanti Dea pun tak tau.
Kevin beranjak menuju ruang ganti untuk mengganti pakaiannya.Sedangkan Dea duduk disebuah sofa dengan wajah sendu.Jujur ia bersyukur jika ia tak menikah dengan pria tua yang dikatakan oleh ayahnya tapi bukan pernikahan seperti ini yang Dea inginkan.Ia ingin menikah dengan pria yang ia cintai begitu juga sebaliknya.
Dea melangkah menuju meja rias lalu membuka satu persatu pernak pernik yang menghiasi kepalanya serta leher dan telinganya.
Dea tak menemukan satupun alat make up yang akan membersihkan wajahnya dari make up yang menghiasi wajah polosnya.
Dea memutuskan untuk kembali ke kamarnya sebentar untuk mengambil barang barang pribadinya disana termasuk pakaian ganti.
Dea melangkah menuju kamarnya dengan kebaya yang masih membalut tubuhnya.Gadis itu masuk ke kamarnya dan menguncinya.Setelahnya ia memasuki ruang ganti untuk berganti pakaian.
Setelah selesai Dea duduk didepan meja rias membersihkan wajahya dari makeup.Dea tersenyum tipis menatap pantulan wajah polosnya didepan cermin.Ia tak menyangka takdir akan membawanya dalam pernikahan seperti ini.Apalagi Dea ingat saat membaca poin yang yang ditulis Kalen jika pria itu akan tetap berhubungan dengan kekasihnya dan Dea tak boleh protes ataupun ikut campur.Miris memang tapi Dea bisa apa karena jujur dia pun tak ingin mempermainkan sebuah pernikahan.
Tok tok tok
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 294 Episodes
Comments
Muhammad Arifin Khomsa
kok ga pakai wali perempuan
2023-10-23
3
Appleeza
Kevin=Kalen
2023-09-27
1
Luliez Poenya'e Ayah
kadang kalen.kadang Kevin
2023-09-15
0