Part 4

Amelia memegang perutnya yang kekenyangan akibat sudah memakan tiga mangkok bakso. Kebetulan sekali bakso adalah salah satu makanan favorit Amelia. Jadi wanita itu pasti akan mengambil beberapa porsi makanan sebab satu porsi tidak akan cukup untuk dirinya seorang.

Hal itu sudah menjadi pemandangan yang sangat biasa bagi Fauzan dan juga Raihan, namun tetap saja merak masih terkejut dengan kemampuan Amelia yang sangat luar biasa bisa menghabiskan beberapa porsi yang setiap porsinya sangat banyak.

"Lo kaya orang kelaparan gak makan beberapa hari," ucap Raihan menyindir Amelia.

Orang yang disindir hanya menatap ke arah Raihan dengan mata sipitnya. Seakan-akan dari mata sipit itu ia sedang mengancam Raihan. Tentu saja ancaman itu tak akan pernah berlaku bagi Raihan dan laki-laki tersebut malah terlihat sangat berani membalas tatapan sang ratu di persahabatan mereka itu.

Fauzan menarik tangan Amelia agar wanita itu tak senantiasa menyandarkan tubuhnya. Nadia sangat lemas karena perutnya terlalu kencang, maka dari itu Fauzan melarang wanita itu untuk menyandarkan tubuhnya yang lebih terlihat sedang berbaring dan karena itu pula ia melarangnya sebab posisi Amelia bisa menimbulkan beberapa penyakit yang serius bagi diri wanita itu sendiri.

"Udah dibilangin kalau habis makan jangan disandarin tubuhnya kayak gitu," peringat Fauzan dengan suaranya yang lembut dan tampak sekali bahwa laki-laki itu sangat menyayangi Amelia.

Amelia hanya bergumam sebagai bentuk respon dari nasehat yang diberikan oleh Fauzan. Setelahnya nasehat itu keluar dari telinga kiri Amelia dan ia terus menyandarkan tubuhnya tanpa berniat mengubah posisinya.

Raihan pun sangat gemas dengan aksi Amelia itu. Ia melempar bekas kulit jeruk nipis ke kening Amelia. Amelia pun langsung tersadar dan mengubah posisinya menjadi duduk yang lebih benar. Amelia menatap ke arah Raihan dengan penuh amarah.

"Lo bener-bener ya langsung buat mood gue hancur hari ini," ucap Amelia yang sudah tak bisa menahan luapan emosi yang bergejolak di dadanya.

Raihan sama sekali tak merasa bersalah dengan apa yang baru saja ia lakukan. Bahkan laki-laki tersebut juga tak meminta maaf dengan apa yang telah dilakukannya itu.

"Apa yang dilakukan oleh Raihan itu benar, kalau lo nggak dilempar pakai kulit jeruk itu, lo nggak akan dengerin nasehat gue," bela seorang Fauzan kepada sahabatnya, Raihan.

Raihan melemparkan kedipan matanya ke arah Fauzan dan pada saat itulah Amelia sadar bahwa laki-laki tersebut tengah mempermainkan dirinya dan mereka bersekongkol.

"Nggak lucu tahu," ucap Amelia dan kemudian bangkit dari duduknya dan meninggalkan kantin begitu saja.

Raihan dan Fauzan sama sekali tak ada niatan mengejar Amelia karena mereka memang sengaja membiarkan Amelia menikmati kesendiriannya.

Raihan pun mengambil air minum milik Fauzan dan menyesapnya begitu saja. Fauzan hanya bisa mendesah panjang dan lalu kemudian melemparkan pandangannya ke arah lain.

"Traktirannya masih berlaku nggak buat gue? Gue belum kenyang," ucap Raihan dan lalu kemudian meletakkan gelas yang sudah kosong di depan Fauzan.

"Hm."

"Lo di depan gue pura-pura dingin." Raihan tertawa pelan dan tiba-tiba tanpa perkiraan Fauzan ia menginjak kaki pria tersebut dengan cukup keras.

"Apa yang lo lakuin, bang...sat!" teriak Fauzan yang terkejut dengan ulah Raihan yang mengagetkan dirinya.

Tatapan Fauzan terlihat sangat tidak senang kepada Raihan dan pria itu tengah memperingati sahabatnya dari tatapan matanya agar tak mengusiknya lagi demi kebaikan Raihan supaya tidak terjadi sesuatu kepadanya nanti

"Auuu takut!" teriak Raihan dengan suara wanita yang bertujuan mengejek Fauzan.

________

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!