"Mas Andika pelan pelan,aku belum pengalaman.Pemanasan dulu dong,jangan main coblos aja" Siska mendorong tubuh Andika kesamping karna merasa perih pada bagian intinya.Hilang sudah jurus jurus dan gaya gaya yang telah dipelajarinya.Ternyata malam pertama itu tidak seindah ekspektasinya.
"Iya maaf,aku terlalu bersemangat untuk buka segel kamu,habisnya kamu terlalu gemoy.Aku janji akan pelan pelan" Andika merasa bersalah dan kasihan melihat wajah kesakitan Siska.
Tepat jam dua dini hari akhirnya Andika berhasil belah duren.Saat Siska kekamar mandi untuk mandi junub,Andika hendak mengganti selimut dan sprei dengan yang baru.
Alangkah terkejutnya Andika tidak mendapati bercak darah sedikitpun disprei.Yang dia tau anak gadis yang di perawani akan mengeluarkan darah untuk pertama kalinya karna selaput darahnya di tembus dan robek.Seingat dia Rianti dulu begitu.
Andika marah merasa ditipu oleh Siska.Dengan emosi yang meluap luap Andika berteriak memanggil Siska.
"Siska...!" Keluar kamu dari kamar mandi...cepat...!"
Siska yang sedang sampoan cepat cepat memakai handuknya dan bergegas keluar dari kamar mandi.Padahal di rambutnya masih banyak busa sampo.
"Ada apa mas?" Jawab Siska kuatir sambil mengucek ngucek matanya yang perih akibat kemasukan busa sampo.
"Ada apa-ada apa! Kamu jangan pura pura tidak tau.Kamu menipu saya ya?!' Andika menarik tangan Siska dan menghempaskan ketempat tidur.
"Menipu bagaimana maksudnya mas?" Siska kebingungan dengan kemarahan Andika yang tiba tiba.Padahal dia tadi teramat manis dan lembut,apalagi setelah berhasil menjebol gawangnya.Manis banget.
"Kamu sudah tidak perawan kan? Kamu sudah pernah melakukannya dengan pria lain sebelum dengan saya?!" Bentak Andika sambil menunjuk nunjuk wajah Siska.
"Ya iya saya sudah tidak perawan lagi.Kan kamu mas yang mengambil perawan saya barusan."
"Lihat-lihat ini!" Andika mengambil sprei tadi dan menunjukkannya pada Siska.
"Itu sprei mas."
"Iya ini sprei,siapa bilang ini pocong.Lihat sprei ini baik baik,tidak ada bercak darah perawan kamu disini,berarti kamu sudah pernah melakukannya dengan pria lain.Iya kan,mengaku saja!" Andika melemparkan sprei itu ke wajah Siska.
"Memangnya kalau habis malam pertama harus ada darah mas?" Tanya Siska tidak paham.Karna ini pengalaman pertamanya.Sepertinya dia harus mencari informasi tentang itu nanti di mbah googlee.
"Tapi saya berani sumpah mas,Siska tidak pernah melakukannya dengan pria lain.Ini pertama kalinya saya melakukannya dengan kamu mas" Mata Siska mulai berkaca kaca.Sakit hatinya mendengar tuduhan laki laki yang baru beberapa jam jadi suaminya itu.
"Lalu kenapa tidak ada darah tanda keperawanan mu?!"
"Mana saya tau mas.Gampang sekali kamu menuduh saya sudah pernah melakukannya dengan laki laki lain.Gini gini juga saya punya iman,saya takut dosa" Siska menangis.
"Huh,saya tidak percaya sama kamu.Saya sudah pengalaman jadi saya tau.Dulu Rianti berdarah kenapa kamu tidak,anehkan?!"
"Mungkin tiap gadis beda beda mas.Buktinya tadi aku kesakitan,karna memang ini pertamakali saya melakukannya."
"Kamu bisa aja pura pura untuk mengelabui aku.Lebih saya saya pergi,saya sangat kecewa sama kamu" Andika mengambil jaket dan kunci mobilnya.Hanya dengan mengenakan piyama Andika pergi meninggalkan Siska.Mana belum mandi pula.
Tinggallah Siska sendiri dikamar hotel.Sebenarnya dia takut ditinggal sendirian.Menurut info yang dia dengar,biasanya suka ada hantu dikamar hotel,apalagi dikamar mandi.Tapi rasa sakit hatinya mengalahkan rasa takutnya.Apalagi suara tangisnya sepertinya lebih menakutkan.
"Siapa sih yang bertamu malam-malam begini" Mendengar suara bel pintu berbunyi,bu Ratih bangun dan melihat jam weker diatas nakas pukul tiga.
Bu Ratih membangunkan suaminya untuk menemaninya melihat siapa yang datang.
"Ada apa ma,memangnya ini sudah subuh?" Pak Arman duduk di sisi tempat tidur.
"Belum pa,baru jam tiga.Mama bangun karna mendengar suara bel terus berbunyi,ayo kita intip pa,siapa yang kurang kerjaan bertamu jam segini" Bu Ratih menarik tangan suaminya.
Mereka berjalan pelan pelan dan mengintip dari balik gorden bersama sama.Alangkah kagetnya suami istri itu melihat siapa yang berdiri di depan pintu.
"Andika?!" Mereka saling pandang penuh tanya.
"Mau apa anak itu ada di luar jam segini,bukannya ini malam pertamanya?" Tanya bu Ratih pada suaminya.
"Mana papa tau ma.Sudah biarkan saja dia di luar,jangan di bukakan pintu" Sahut pak Arman hendak balik ke kamar lagi.
"Pa,jangan begitu.Andika itu anak kita.Biar saja dulu dia masuk,siapa tau dia sedang ada masalah."
"Ya sudah,mama saja yang buka pintu" Pak Arman mendudukkan tubuhnya di sofa.
"Dika,itu kamu kan?" Bu Ratih agak ragu apakah itu benaran Andika.
"Assalamualaikum ma.Iya lah ma ini Andika,masa setan" Andika melepaskan sepatunya dan masuk kedalam.
"Waalaikumsalam...ngapain kamu jam segini kelayapan.Bukannya ini malam pertama mu dengan istri baru kamu?" mengikuti langkah Andika menuju ke kamar.
"Eh Dika,sebaiknya kamu jelaskan dulu,mengapa kamu ada disini?" Teriak bu Ratih merasa di cuekin Andika.
"Besok ajalah ma,Andika capek,ngantuk."
Bu Ratih dan pak Arman geleng geleng kepala lihat kelakuan anak mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Maria Magdalena Indarti
syukurlah andika. ga semua perawan berdarah
2023-06-22
0