Akhirnya selesai juga proses belajar dan mengajar antara karyawan dan atasan.Mahendra sangat puas dengan hasil belajar Rianti.
"Saya yakin kamu masih pintar seperti dulu" Mahendra menatap bangga Rianti.
"Ah iya pak terimakasih" Rianti menunduk merasa tidak nyaman di pandang seperti itu oleh Mahendra.
"Tak terasa sudah jam makan siang ya...bagaimana kalau kita makan dulu.Restoran di lantai bawah masakannya enak loh kamu harus nyoba,apalagi kalau makan di tempat" Modus Mahendra padahal dia belum pernah makan di tempat selalu pesan lewat office boy.
Rianti diam sebentar memikirkan tawaran Mahendra.Ga enak rasanya nolak karna dia sudah terlalu baik memberikan pekerjaan dan menyewakan pengacara untuk urus masalah perceraiannya.
Tapi apa nanti kata karyawan yang lain,baru satu hari bekerja sudah makan bareng bos besar.
"Bagaimana Ri?"
"Ah ya baik pak" Akhirnya Rianti menerima tawaran Mahendra,lagipula dia memang sudah lapar.
Mereka menaiki lift kelantai bawah,benar saja,sampai depan restoran saja semua tatapan karyawan yang yang sedang makan siang disitu mengarah pada mereka.
Suasana yang tadinya ramai dengan obrolan dan canda tawa tiba tiba sunyi senyap melihat bos mereka tiba tiba melipir ke restoran favorit para karyawan.
Mahendra menuntun Rianti untuk duduk,Rianti merasa tidak enak hati diperlakukan istimewa.Memang dari dulu sewaktu masih sma,Mahendra selalu penuh perhatian pada Rianti.Selalu menjaga dan melindungi Rianti.Akan tetapi Rianti tidak pernah peka akan hal itu.Mahendra sendiri waktu itu tidak punya nyali untuk mengungkapkan langsung perasaanya.
"Kamu mau makan apa Ri?" Mahendra membolak balik daftar menu makanan.
"Saya apa aja boleh pak,yang penting enak."
Mahendra memesan makanan begitu banyak hingga membuat Rianti heran.
"Bapak mau membuat saya gemuk sampai memesan makanan begitu banyak? Rianti terbelalak melihat makanan di depannya.
"Mau gemuk atau kurus kamu akan tetap cantik kok" Mahendra menatap Rianti tanpa berkedip.
"Apa...?" Mata Rianti terbelalak lebar mendengar perkataan Mahendra.
"Oh bukan,maksud saya gemuk atau kurus tidak masalah yang penting sehat" Jawab Mahendra gugup dan tersenyum kikuk.
"Saya mencoba gulai ikan kakap ini dulu sepertinya enak dan segar" Rianti mencomot sedikit daging ikan menggunakan garpu.Kemudian mengambil kuahnya pakai sendok.
Rianti mulai makan,baru di kunyahan kedua tiba tiba dia menjerit kepedasan.Ternyata di dalam kuah gulai ikan adan butiran cabe rawit.
"Pedas-pedas...! Hah-hah...Minum-minum!" Rianti merintih kepedasan dengan cepat Mahendra menyodorkan air minum ke mulut Rianti.
Sudah habis segelas Rianti masih kepedasan,bibirnya yang bawah tampak merah.Mahendra panik,meminta es batu kotak kotak pada pelayan restoran.Dengan cepat membawanya dan menyuruh Rianti untuk mengemut es batu itu.Mahendra menyodorkan satu biji ke mulut Rianti.
Rianti membuka mulutnya,saat memasukkan es batu ke mulut Rianti tanpa sengaja jari Mahendra menyentuh bibir Rianti.
Mereka terdiam saling tatap...
Sentuhan tangannya dibibir Rianti,bagi Mahendra bagaikan sengatan listrik yang membuat jantungnya berdetak dengan kencang.
Mahendra tersadar segera menarik tangannya.
"Maaf...ga sengaja" Mahendra tersenyum malu.
"Eh iya ga apa apa pak,kita makan lagi sudah ga pedas kok" Rianti dan Mahendra melanjutkan makannya.
Selesai makan siang mereka kembali ke ruangannya masing masing.Ardi yang juga baru selesai makan siang masuk keruangan Mahendra.
Ardi melihat Mahendra tengah melamun sampai tidak mengetahui kehadirannya.
"Ehem-ehem...sedang lamunkan apa bos?"
Mahendra tersadar dari lamunannya" Siapa yang melamun?" Mahendra pura pura fokus pada laptopnya.
"Oya bos,tadi saya melihat ada orang sedang bucin di resto bawah,ga tau malu banget tuh orang" Ledek Ardi yang dapat lemparan kalender meja dari Mahendra.Ardi ketawa ngakak lihat tampang Mahendra seperti orang yang sedang ketauan mencuri.
Entah kenapa sejak kejadian di restoran tadi siang,pikiran Mahendra selalu tertuju pada Rianti.
Saat jam pulang kantor Mahendra tergesa gesa keluar dari ruangannya menuju ruangan Rianti.
"Rianti...kamu sudah mau pulang" Mahendra bingung bagaimana caranya mengajak Rianti pulang bareng.
"Iya pak,kalau begitu saya duluan ya" Rianti membungkukkan sedikit badannya,kemudian mengambil tas kerjanya dan berjalan dengan beberapa karyawan yang lain memasuki lift.Rianti berusaha menjaga jarak sejak kejadian di restoran.Dia tidak ingin sampai ada gosip yang tidak sedap tentang dia dan Mahendra.Soalnya dia masih berstatus istri orang lain.
Rianti ingin cepat pulang kerumah bertemu putranya.Ingin segera menceritakan pada kedua mertuanya hari pertama dia bekerja.
Sampai di pelataran lobi ternyata hari mulai gerimis.Rianti membatalkan memesan ojek onlinenya.
Hujan semakin lama semakin deras,Rianti memundurkan sedikit badannya agar tidak kena tampias air hujan.
"Tin -Tin!"
Suara klakson mobil Mahendra mengagetkan Rianti yang sedang membalas chat dari ibu mertuanya.
Mahendra turun dari mobilnya dengan memakai payung."Rianti ayo cepat biar saya antar karna hujannya semakin deras!" Teriak Mahendra sedikit keras karna berisiknya suara hujan.
Rianti hanya menurut ketika Mahendra menarik tangannya masuk kedalam mobil.Lagi pula tak ada alasannya untuk menolak di hujan yang deras ini.Belum lagi sesekali disertai suara petir.
"Pak,saya jadi ga enak selalu merepotkan,padahal tujuan kita berlawanan arah" Rianti mengibas mengibaskan bajunya yang sedikit terkena hujan.
"Ri,kondisinya sedang hujan lebat,masa iya saya membiarkan kamu pulang sendiri.Apalagi kamu teman dan sekaligus karyawan saya."
Rianti tersenyum tipis,kemudian mengambil posisi yang nyaman untuk duduk.
Mahendra memandang Rianti yang duduk disebelahnya.Rianti memeluk kedua tangannya,sepertinya dia mulai kedinginan.
Ingin rasanya Mahendra memeluk tubuh wanita yang telah mencuri hatinya itu.Pasti terasa hangat dan nyaman,apalagi saat hujan seperti ini.
Tiba tiba Rianti menatap Mahendra.Secepat kilat Mahendra mengalihkan pandangannya yang hampir tertangkap basah oleh Rianti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Maria Magdalena Indarti
hehehe mahendra jatuh cintrong
2023-06-22
0