Sore ini Andika berniat menjemput Rianti pulang kerja.Dia berniat memperbaiki hubungannya dengan Rianti.Mobilnya sudah di pelataran teras gedung tempat Rianti bekerja.Matanya fokus pada lobi tempat karyawan biasa keluar dari gedung perkantoran.
Sepuluh menit kemudian tampak Rianti berjalan bersama karyawan yang lain.Andika turun dari mobilnya hendak menghampiri Rianti.Tapi langkahnya terhenti tatkala melihat mobil Mahendra berhenti di depan lobi.Rianti memasuki mobil Mahendra dengan tersenyum.
"Muak sekali! Benar benar memuakkan.Katanya tidak ada hubungan apa apa tapi selalu berdua.Dasar munafik!" Andika menyalakan mobilnya hendak mengikuti mobil Mahendra.
Drrrttt...Drrrttt...
Belum melaju mobilnya ponsel Andika berbunyi,Siska menelepon.
"Dia lagi dia lagi." Andika tarik nafas kesal.
"Ya ada apa?!"
"Mas,kamu ga jadi jemput aku? Aku sudah dari tadi tunggu kamu."
"Aku sedang sibuk,sudah pulang saja sendiri.Biasanya juga kamu pulang sendiri sebelum dengan saya."
"Iya sih mas.Biasanya juga sesibuk apapun kamu sempat jemput aku."
"Itukan dulu.Uang tabunganku sudah hampir habis untuk biaya pernikahan kita.Jadi saya harus lebih kerja keras lagi."
"Baiklah mas,tapi nanti malam kamu jadi kan datang kerumah? Bapak mau ketemu."
"Memangnya bapak kamu ada perlu apa hingga saya harus datang ke rumah kamu? Saya sedang banyak kerjaan,jadi saya ga bisa datang."
"Begini mas..." Siska diam sebentar.
"Cepatlah bicara,saya tidak banyak waktu!"
"Kata bapak,uang untuk biaya catering kurang limapuluh juta."
"Kenapa banyak sekali kurangnya? Bukannya sudah semua saya lunasi,kenapa sekarang bisa kurang?!"
"Kata orang catering nya semua harga bahan bahannya naik."
"Saya bilang juga lebih baik acara pernikahan kita sederhana saja.Perasaan dulu pernikahan saya dan Rianti tidak sebesar ini jumlah biaya yang di keluarkan."
"Itukan dulu mas,bedalah dengan sekarang.Lagipula saya anak pertama,wajarlah orang tua saya menginginkan pesta besar nan meriah.Malukan mas,masa calon suaminya manager pestanya sederhana."
"Manager juga uangnya terbatas,Ya sudah nanti saya transfer uangnya.Siap.siap saja nanti setelah nikah tiap hari makan mie instant dan ikan asin."
"Siska rela setiap hari harus makan mie instan dan ikan asin,asalkan selalu bersama kamu mas."
"Saya yang tidak rela,bisa cacingan saya nanti" Andika mematikan sambungan teleponnya.
"Arrrggghh...Kenapa semua orang begitu memuakkan!" Andika melajukan mobilnya mengejar mobil Mahendra.
Mobil Mahendra terkejar oleh Andika,ternyata Mahendra dan Rianti pergi kesebuah pusat perbelanjaan.
Andika mengikuti mereka dari jarak aman" Kurang ajar ini pak Mahendra berani mengajak istri orang."
Ternyata Rianti berbelanja kebutuhan dapur di sebuah swalayan.Mahendra mendorong troli belanjaan Rianti.Mereka berdua jadi terlihat seperti sepasang suami istri.
Selesai belanja mereka memasuki sebuah restoran yang menyediakan hidangan steak.
Andika pun ikut masuk dengan memilih tempat duduk di pojok.Dia melihat semua yang di lakukan Mahendra untuk Rianti.Tak sedikitpun hidangan steak nya dicicipi.
Mahendra memotong motong steak kepunyaan Rianti.
"Saya bisa sendiri pak.Tidak sopan rasanya saya membiarkannya" Rianti menarik piring steak nya.
"Ah tidak apa apa,dulu juga saya sering melakukannya untuk kamu" Mahendra meneruskan memotong motong steak punya Rianti.
Saat sedang menikmati setiap potongan steak nya,Mahendra mengambil tissue dan berlagak membersihkan bibir Rianti karna ada saos.Mahendra sengaja melakukannya.Diam diam dia mengetahui kehadiran Andika."Maaf ada saos di bibir kamu."
"Oh maaf pak" Rianti menunduk malu.
Melihat pemandangan itu hati Andika memanas.Mau melabrak malu,karna dia bukan emak emak.Dengan hati dongkol Andika meninggalkan restoran.
"Dasar perempuan murahan,mau saja bibirnya disentuh pak Mahendra.Dia bilang tidak punya hubungan apa apa dengan pak Mahendra.Apa yang demikian bukan perselingkuhan namanya?"
Andika masuk kedalam mobilnya.Menyandarkan badannya dengan kepala menengadah keatas.Pikirannya kian kalut.Apa yang harus dia lakukan.
"Kenapa saya cenderung ke Rianti,padahal saya sebentar lagi akan menikah dengan Siska.Ada apa dengan saya? Kenapa saya jadi ragu untuk menikah dengan Siska? Ini gila! Benar benar gila! Masa saya harus membatalkan pernikahan kami yang tinggal menghitung hari." Andika menyugar kasar rambutnya.
***
"Apa Andika sudah mengasih uangnya Siska?" Tanya pak Emir begitu Siska tiba dirumah.
"Hari ini ditransfer katanya pak."
"Coba kamu tanya Andika sudah di transfer belum?"
Siska menghubungi Andika akan tetapi tidak diangkat angkat.
"Tidak diangkat pak."
"Bapak menyuruh dia untuk kerumah tapi dia tidak datang juga.Calon menantu apa seperti itu tidak menghargai calon mertuanya."
"Mas Andika sedang sibuk pak,bapak sabar aja dulu."
"Mau sabar bagaimana lagi.Seharusnya kamu minta satu milyar untuk biaya pernikahan kalian."
"Dikasih satu milyar juga akan habis kalau bapak pakai buat judi.Bisa bisa pernikahan kami batal karna bapak"' Sahut Siska ketus.
"Sepertinya kamu yang salah pilih calon suami.Andika itu kurang kaya."
"Bapak aja yang nikah sana,cari janda kaya!" Siska langsung berlari masuk kamarnya.Dia tau bapaknya akan marah dan memukulnya.
"Apa kamu bilang ha! Berani kamu menjawab bapak.Anak kurang ajar!" Pak Emir melepaskan tali pinggangnya dan berlari mengejar Siska.
Tanpa memperdulikan bapaknya Siska masuk kekamarnya dan merebahkan badannya dikasur.
Pak Emir tak habis habisnya merong rong Siska.Gajinya aja tiap bulan harus diberikan setengah buat bapaknya.Ibunya juga tak berdaya menghadapi bapaknya yang temperamental.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Yati Syahira
woow mantab dpt mertua tukang judi dika jdi sapi perah
2025-02-22
0
Sukliang
hahahaha mo tu mertua baru mu
2023-06-27
0
Mira Aryani
laporin polisi lah
2023-06-07
0