Episode 16

Sepulang dari Lido,Andika bukan pulang kerumahnya melainkan kerumah kedua orang tuanya,dimana anak dan istrinya sekarang tinggal disitu.

Andika berniat menjauhkan Rianti dari Mahendra.Dengan Rianti berhenti bekerja di perusahaan Mahendra otomatis mereka tidak akan bertemu lagi.

Ternyata Rianti sudah ada di rumah,dia lebih dulu sampai.

"Ada keperluan apa kamu datang kemari lagi?!" Bu Ratih sedang membantu Rianti mengeluarkan oleh oleh untuk Andre dari dalam koper.

"Mama ini sudah tidak sayang lagi sama anak kandung sendiri.Tanya khabar kek,atau suruh duduk dulu,ini malah di omeli" Andika mendudukkan tubuhnya di sofa.

"Andika habis dari Sukabumi ma,dapat tugas dari perusahaan.Mama tau tidak,ternyata Rianti juga hadir disana bersama bosnya.Andika baru tau ternyata Rianti sudah bekerja.Mama tau apa yang dilakukan menantu kesayangan mama ini disana?" Andika melirik Rianti yang dari tadi tidak memperdulikannya sama sekali.Hal itu membuat Andika panas.Rianti juga melirik sekilas pada Andika namun kembali sibuk membongkar kopernya.

"Rianti disana berusaha menggoda bosnya...dia selingkuh ma.Andika lihat sendiri mereka makan bersama saling pandang pandangan.Dan lebih parah lagi mereka berdua berpelukan di taman"Ternyata saat Andika meninggalkan Rianti waktu di taman,dia sempat menoleh sebentar kebelakang.

Rianti terhenyak mendengar pernyataan Andika.Bu Ratih tampak sekilas melirik pada Rianti.

Tiba tiba pak Arman datang" Rianti selingkuh,terus kenapa kalau dia selingkuh?"

"Papa ini bagaiman sih...Rianti itu kan istriku.Masa papa membiarkan istri dari putra papa sendiri selingkuh."

"Lalu yang kamu lakukan sendiri selama ini apa namanya kalau bukan selingkuh.Makanya kalau kamu tak ingin istrimu selingkuh maka jangan ajarkan dia berselingkuh.Karna istri itu cerminan suami.Jika suami baik maka istri juga baik,jika suami buruk maka istri juga buruk.Toh kalian akan bercerai bukan? Wajarlah dia mencari penggantimu."

Deg.

Andika tertohok dengan jawaban pak Arman.Sangat tidak menyangka papanya akan menjawab seperti itu."Tapi pa..."

"Tapi apanya lagi? Rianti sudah mengikhlaskan kesalahanmu.Dia juga sudah bersusah payah mengobati sakit hatinya seorang diri.Kalau sekarang dia dekat dengan pria lain,papa tidak perduli.Berkas gugatan cerai sudah masuk pengadilan agama.Dan sebentar lagi Rianti akan jadi mantan menantu,jadi papa tidak bisa lagi mengatur hidupnya.Jadi sebaiknya kamu pulanglah sekarang,biarkan Rianti tenang" Pak Arman berjalan masuk ke kamarnya.

Andika membisu.

"Sudahlah Dika.Jangan lagi meributkan apa apa yang telah terjadi diantara kalian berdua.Melangkahlan dengan keinginan masing masing.Kamu dengan keinginan kamu,Rianti dengan keinginan Rianti" Timpal bu Ratih.

"Bukan begitu ma,Andika..."

"Sudahlah pulang sana istirahat,kamu dan Rianti pasti sama sama capek!" Bu Ratih dan Rianti berjalan masuk kamar masing masing meninggalkan Andika seorang diri.

Andika terdiam,papa dan mamanya jelas jelas tidak menanggapi dirinya dan juga ke keinginannya untuk tetap memiliki Rianti.

Andika tidak bisa berbuat apa apa selain melangkahkan kakinya untuk pulang.

Baru mendudukkan tubuhnya di sofa,ponselnya berdering.Andika berdiri mengeluarkan ponselnya dari kantong celananya bagian depan.

Andika melihat layarnya,Fransiska.

Andika menarik nafas panjang."Ngapain pula perempuan ini menelepon,ga tau apa orang sedang emosi."

Meski mengumpat Andika tetap menerima telepon dari Siska.

"Ya halo! ada apa?!" Jawabnya tak ada lembut lembutnya.

"Kok mas menjawabnya seperti itu sih?" Tanya Siska di sebrang sana dengan suara sedikit gemetar.

"Memangnya aku harus menjawab seperti apa? Jangan aneh aneh deh kamu."

"Bukan begitu,mas biasanya menjawab dengan lembut."

"Kalau lagi lembut ya lembut.Kalau lagi emosi ya marah.Lagian ngapain kamu menelepon?"

"Memangnya aku tidak boleh telepon.Aku kangen mas,kita sudah dua hari tidak bertemu.Apalagi aku ini calon istri mas,dalam waktu dekat kita akan menjadi sepasang suami istri."

"Iya,iya aku tau itu.Yang aku tanya adalah kenapa kamu menelepon.Jawab saja tak usah berputar putar,ribet amat sih!'

Siska kaget mendapat jawaban sekasar itu,tak terasa titik titik air matanya mulai bergulir.

Siska dengan cepat menghapusnya karna mendengar suara pintu kamarnya di buka.Dengan cepat dia mengakhiri panggilannya.

"Kamu sudah menghubungi Andika dan mengatakan kalau bapak mau bertemu?" Tanya pak Emir bapaknya Siska.Dia adalah seorang penjudi,harta dan kekayaannya habis akibat hobinya itu.Bahkan rumah yang sekarang mereka tempati akan disita oleh Bank.

"Sudah pak,mungkin besok Andika akan datang."

"Yasudah...Ingat,jangan sampai pernikahan kalian gagal karna Andika tidak mau berpisah dari istrinya.Kalau sampai gagal habislah kita,rumah ini akan disita.Akan tinggal di mana kita nanti."

Siska tidak jadi menanya pada Andika kapan dia akan kerumah karna bapaknya ingin ketemu.Mendengar suara kasar Andika menciutkan nyalinya.

Terpopuler

Comments

Yati Syahira

Yati Syahira

ha...ha ntar lgi jdii sapi pera ,cepet cerainya riyanti

2025-02-22

0

Sukliang

Sukliang

hahahaha mati la kau wahai suami penghianat

2023-06-27

0

Triee Wulandari

Triee Wulandari

mampus lu Andika,, kamu akan jadi santapan keluarga toxic.
buang berlian dapat batu kerikil sungai. 😂😂😂

2023-05-16

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!