Episode 14

"Ardi,menurut lo bagaimana kinerja Rianti selama tiga hari jadi sekretaris" Tanya Mahendra saat Ardi yang merupakan sahabatnya bertandang ke apartemennya.

"Baru aja gua mau ngomong tentang dia.Menurut gua nih ya,Rianti itu sekretaris yang bisa diandalkan.Kerjanya cepat,rapih,teliti dan pokoknya perfect banget,padahal dia belum berpengalaman.Yang jelas gua tertolong banget dengan ada dia,pekerjaan gua jadi lebih mudah" Puji Ardi senang.

"Gua udah bisa tebak,memang dia pada dasarnya pintar,waktu masih sekolah dulu dia itu selalu berprestasi dan jadi kebanggan sekolah.Kata Sania sewaktu kuliah juga Rianti mahasiswi unggulan,bahkan sempat mendapatkan beasiswa full kuliah ke Amerika.Tapi tidak di izinkan oleh suaminya,katanya sih ga mau LDR " Terang Mahendra.

"Gua juga sempat bingung sama keputusan lo Hen,mempekerjakan orang yang tidak berpengalaman."

"Gua tau kemampuan Rianti,Berarti lusa untuk penanda tanganan Founders Agreement dengan perusahaan Duta Kharisma Pasific dan Colourindo Chemical di Lido,Rianti bisa kita andalkan.Lo informasikan pada Rianti untuk prepare,kita nginap dua hari di sana!" Perintah Mahendra.

"Siap bos! Yaudah gua balik dulu dah malam" Ardi mengambil kunci mobilnya dan berjalan keluar.Tapi tiba tiba kembali lagi" Oiya bos,lusa di Lido lo jangan menyelinap malam malam ke kamar Rianti,dia masih istri orang,belum janda!" Ardi tertawa ngakak dan langsung ngibrit menghindar dari Mahendra yang mau mengejarnya.

***

Sampai di Lido Lake Resort Suka Bumi,setelah menempuh waktu kurang lebih dua jam.Mahendra,Ardi dan Rianti beserta lima orang rombongan yang lain berjalan menuju kamar penginapan masing masing.

"Lumayan capek juga ya,bokong gua sampai panas dan tepos nih" Ardi menepuk nepuk bokongnya.

"Iya pak Ardi,saya juga merasa capek.Badan saya pada pegal semua" Timpal Rianti sambil melemaskan otot otot dengan meliukkan badannya ke kiri dan ke kanan.

"Pak Mahendra tidak capek pak?" Tanya Rianti melihat Mahendra segar bugar dan tidak mengeluh.

"Oh saya merasa tidak capek,mungkin karna saya sering berolahraga jadi badan saya tetap fit" Jawab Mahendra sambil membusungkan dadanya.

"Orang yang sedang jatuh cinta mah memang begitu.Apalagi orang yang di cintai ada di sampingnya.Perjalanan sejauh apa pun ga akan capek,malah jalannya sepertinya kurang panjang.Kalau bisa jalannya ga usah habis habis"Celoteh Ardi melirik Mahendra.

"Pak Mahendra sedang jatuh cinta?" Rianti menatap Mahendra dengan mata berbinar binar.

"Bukan,si pak Ardi tuh yang sedang jatuh cinta sama pembantu saya" Sahut Mahendra asal.

"Wah pak Ardi hebat,memang cinta itu buta tak memandang kasta.Saya salut sama pak Ardi" Rianti menepuk nepuk pundak Ardi pelan.

Ardi malah kelabakan"Ngapa jadi gua yang kena ya" Ardi menggaruk kepalanya kesal.

"Ok kita punya waktu istirahat selama dua jam.Jadi gunakan waktu yang ada biar kita tetap fit dan fokus pada saat meeting business partnership nanti.Rianti nanti kalau ada apa apa,kamu bisa hubungi saya.Kamar saya disebelah kamar kamu."

"Baik pak Mahendra,terimakasih" Rianti masuk ke kamar sambil menarik kopernya.

***

Rianti berjalan diapit oleh Mahendra dan Ardi memasuki Ball room resort tempat acara berlansung.Dengan memakai stelan kantor ala artis drakor The World Of The Married yang sangat serasi di tubuhnya,Rianti tampak cantik,anggun dan mempesona.

Ketampanan dan tubuh atletis Mahendra dan Ardi sangat serasi di sandingkan dengan Rianti.

Semua mata peserta yang hadir tertuju pada mereka bertiga.Seolah mereka seperti model yang sedang berjalan di atas Catwalk.

Di tengah tengah peserta ada seorang manager dari PT.Duta Kharisma Pacifik sangat kaget melihat wanita yang berjalan diapit oleh Mahendra dan Ardi itu sangat mirip dengan istrinya Rianti.

"Ah mana mungkin itu Rianti,pasti hanya mirip saja" Gumam Andika.

Tapi semakin dekat semakin mirip,bahkan anting yang dikenakannya sama persis dengan yang biasa Rianti pakai setiap hari.Kalau benar dia Rianti sedang apa dia disini? Penampilannya seperti seorang sekretaris.Mana mungkin Rianti punya baju mahal begitu.Jadi dia itu pasti bukan Rianti.Palingan Rianti sekarang sedang sibuk di dapur dengan memakai seragam dapurnya yaitu daster.

Bukankah pria yang disebelah kanan itu,pria yang mengantar Rianti sewaktu pulang dari reuni? Bermacam macam pikiran Andika.

"Ngapain lo bro,liatin cewek itu sampai ga berkedip.Ga bisa liat jidat licin aja lo" Tegur Irawan rekan kerja Andika.

"Apaan sih lo wan,gua kaya kenal sama tuh cewek."

"Modus aja lo,ingat...lo sudah punya istri bahkan beberapa hari lagi mau nikah untuk kedua kalinya.Gila lo ya berani berpoligami,kalau gua sih ga kepikiran,satu istri cukup."

"Cinta itu tidak direncanakan,datang dengan sendirinya.Jadi memang takdirku untuk berpoligami."

"Oiya Dik,istri lo jadi gugat cerai lo?"

"Jadi"

"Kalau lo bercerai,berarti lo ga berpoligami dong,tetap monogami."

"Prosesnya masih panjang Wan,nanti kan ada mediasi.Jadi gua masih punya harapan untuk mempertahankan rumah tangga gua."

"Gua penasaran sama istri lo,dia jelek ya sampai lo mau berpoligami?" Irawan tertawa.

"Sudahlah kamu kenapa malah membicarakan istriku?" Andika kesal,kemudian menghampiri wanita yang mirip Rianti itu untuk memastikan.Kebenaran dia sedang sendiri sibuk dengan laptop di depannya.Mahendra dan Ardi sedang menyapa kolega kolega mereka terlebih dahulu.

"Ri-Rianti...?" Sapa Andika ragu ragu.

Rianti langsung menoleh dan terkejut melihat Andika ada di depan matanya.

"M-mas Andika!"

Mereka berdua saling berpandangan satu sama lain dengan kebingungan.

"Sedang apa kamu disini Rianti?"

"Sedang bekerjalah,saya sekretaris bapak Mahendra pemilik perusahaan Global Sentra Abadi."

"Jadi pak Mahendra temanmu itu pemilik perusahaan Global Sentra Abadi?"

"Iya benar"

"Ga mungkin perusahaan sebesar itu mempekerjakan kamu yang tidak punya pengalaman sama sekali.Perusahaan berskala internasional seperti itu pasti mencari seorang sekretaris yang berpengalaman,kompeten dan performanya diakui.Pasti kamu menawarkan sesuatu hingga kamu diterima jadi sekretaris."

"Maksud kamu apa mas?!"

"Pastilah kamu paham maksudku."

"Apa aku seperti itu mas? Apa kamu belum mengenal siapa aku sebenarnya padahal kita telah berumahtangga selama delapan tahun?!" Rianti meninggalkan Andika.

"Rianti! Suami sedang bicara malah ditinggalkan,mau jadi istri durhaka kamu ya?!"

Merasa tidak dipedulikan Rianti,Andika kembali ke tempatnya.

Pada saat break makan siang Rianti,Mahendra dan Ardi berada dalam satu meja.Sembari menyantap hidangan mereka membicarakan progres perusahaan setelah melakukan business partnership dengan dua perusahaan sekaligus.

Andika dan Irawan sengaja mengambil tempat agak dekat dengan meja Rianti.Mata Andika dan Irawan sesekali memperhatikan Rianti.

"Oh ternyata wanita itu sekretarisnya pak Mahendra...Dik,kalau gua belum nikah,dah gua deketin tuh cewek,cantik banget" Irawan menyikut Andika yang sedang memeriksa chat yang masuk ke hpnya.

"Apaan sih lo berisik banget" Andika tetap fokus pada hpnya.

"Tapi sepertinya pak Mahendra itu suka sama sekretarisnya itu,lo liat aja tuh dari cara dia memandang dan memperhatikan sekretarisnya" Irawan menyikut Andika lagi.

Andika mengalihkan pandangannya,dan melihat Mahendra sedang memisahkan duri ikan dari dagingnya dan di taro di piring Rianti.

Andika merasa sesak di dadanya,rahangnya mengeras,tangannya menggenggam erat hpnya.

"Cocok sih mereka,yang pria tampan,yang wanita cantik,serasi lah pokoknya.Sudah biasakan bos dan sekretarisnya cinlok kemudian menikah" Irawan terus mengoceh.

"Rianti,setelah makan temui saya di pinggir kolam renang" Andika mengirim pesan pada Rianti.

Andika berharap Rianti mengecek hpnya,tapi Rianti tetap fokus pada makanannya.

"Ingat Rianti,kamu masih istri sah saya,jangan akrab dan dekat dengan laki laki lain!" Andika kembali mengirim chat.

Dadanya kembai sesak dan panas melihat Mahendra menuangkan air minum untuk Rianti.

Andika langsung menelepon Rianti,seketika Rianti mengecek hpnya tapi mematikan dan menyimpannya dalam tas.

"Kenapa ga di angkat Rianti,siapa tau penting?" Tanya Mahendra.

"Ga penting pak,nomor tidak dikenal."

Andika kesal dan mau menghampiri Rianti."Lo mau kemana Dik,tampang lo marah gitu?" Irawan melihat Andika bangkit dari kursinya dengan kasar.

"Mau melabrak wanita itu.Wanita yang lo bilang cantik dan cocok dengan pak Mahendra itu istri gua,tau nggak?!"

"Inna lillahi wa inna ilaihi roojiuun" Irawan sampai mengucap

Terpopuler

Comments

Yati Syahira

Yati Syahira

rasain dika jgn mau ikutin biarkan saja riyanti biar panaaa dika

2025-02-22

0

Berqis Varah Dewi

Berqis Varah Dewi

,🤣🤣💃rasain si Dika

2023-07-17

0

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

tahu rasa lo andika. istri cantik setia msh mo poligami. waras???

2023-06-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!