Episode 20

"Dika,kamu jangan tidur di kamar itu,disitu ada Rianti dan Andre.Kamu tidur dikamar sebelahnya aja!" Suruh bu Ratih saat melihat Andika akan masuk ke kamar yang ditempati Rianti dan Andre.

Walau sudah ditegur,Andika yang keras kepala tetap masuk.Dan mengunci pintu dari dalam.

Andika melihat Rianti sedang tidur dipeluk Andre dari belakang.Dengan senyum licik Andika mendorong pelan pelan tubuh Andre agar menjauh dari Rianti.Setelah ada celah dia langsung nyempil diantara Rianti dan Andre.Lalu dengan santainya tidur sambil memeluk Rianti.

Saat akan bangun untuk solat subuh,Rianti mau melepaskan tangan Andre dari tubuhnya.Ketika dia menyentuh tangan Andre ada yang aneh.Tangan itu terasa besar dan berbulu.Merasa ada yang aneh,Rianti melihat si pemilik tangan.

Rianti terkejut tertahan melihat Andika tidur disebelahnya.Untuk meyakinkan kalau yang dilihatnya bukan halusinasi,Rianti menyalakan lampu.Ternyata benar itu adalah Andika.

Spontan Rianti lompat dari tempat tidur.Andika terbangun dan langsung duduk karna silau cahaya lampu dan ada pergerakan dikasur.

Rianti menarik tangan Andika dan membawanya keluar.

"Mas,apa yang mas lakukan itu sangat tidak sopan.Kamu tidak menghargai aku!" Bentak Rianti marah.

"Ayolah Rianti,pagi pagi kenapa sudah ribut,aku hanya memeluk kamu.Kamu itu masih halal ku sentuh" Sahut Andika tanpa merasa bersalah,kemudian jalan keluar kamar.

Selesai sarapan pagi,bu Ratih menanyakan kenapa Andika meninggalkan Siska pada saat malam pertama mereka.

"Siska sepertinya pernah melakukan hubungan dengan pria lain sebelum dengan Andika,ma."

Semua melongo tidak percaya dengan ucapan Andika,terutama Rianti.

"kenapa kamu bisa berkata begitu" Kata bu Ratih.

Andika menceritakan pengalaman pertamanya dengan Siska.Pak Arman sudah sangat muak dengan Andika.Beliau memilih pergi masuk kekamarnya.Dia sudah kehabisan kata kata untuk menasehati Andika.

"Kamu benar benar tidak menghargai wanita mas.Tidak menghormati sebuah pernikahan.Kamu menikahi Siska karna nafsu,bukan semata mata karna ibadah.Kamu memandang pernikahan berdasarkan selaput darah.Kasihan sekali Siska,untung aku sebentar lagi akan lepas dari kamu mas!" Rianti juga pergi meninggalkan Andika.

Bu Ratih juga siap siap akan meninggalkan Andika"Sekarang kamu pergi kerumah istri baru kamu!"

"Ada apa sih dengan semua orang dirumah ini.Tak satupun yang memahami ku" Andika menghubungi Siska,apakah dia masih di hotel atau sudah pulang kerumah.

"Halo Siska,mas minta maaf dengan hal yang tadi,mas khilaf."

"Iya mas" Jawab Siska pelan,sebenarnya dia masih sakit hati dengan perkataan Andika.Dia hanya tak ingin rumah tangganya yang baru berumur beberapa jam berantakan.

"Kamu sekarang siap siap,mas akan jemput kamu.Kita akan tinggal di rumah mas!"

Andika menuju rumah keluarga Siska.Diteras rumah ada enam koper yang besar besar.Ada juga beberapa perabotan dapur.Andika heran masa iya Siska membawa barang sebanyak itu.

"Siska,kenapa kamu bawa barang sebanyak ini? Bawa saja secukupnya."

Tiba tiba bapak dan ibu Siska keluar dari dalam rumah." Kami akan ikut tinggal di rumah kalian Andika" Kata pak Emir.

Andika tersentak,Siska tidak pernah bilang sebelumnya.Andika tak tahu mau ngomong apa.Dia hanya mengangguk.

"Sepertinya semua barang barang ini tidak muat di mobil kamu,lebih baik kamu pesan mobil online satu lagi" Pak Emir dengan santainya menaiki mobil Andika diikuti istrinya.

Didalam mobil"Mas maaf ya,rumah kami akan disita bank dalam waktu dekat.Jadi untuk sementara bapak dan ibu tinggal bersama kita dulu" Siska menatap Andika dengan perasaan bersalah.

Andika melirik bapak dan ibu Siska yang duduk di bangku belakang.Ternyata bapak mertuanya juga sedang memandangnya dengan tajam lewat kaca spion.

"Oiya sayang,ga apa apa.Rumah saya rumah kamu,orang tua kamu orang tua saya juga.Jadi mereka bebas mau tinggal dirumah kita kapan saja" Ciut nyali Andika melihat bapak mertuanya.

***

"Ma,mumpung libur,Rianti mau ngambil baju baju Rianti dan Andre kerumah" Rianti menyalim tangan ibu mertuanya.

"Ya sudah nanti papa,mama dan Andre menyusul kamu kesana naik mobil biar bisa angkut barang barang kamu yang mau di bawa."

"Iya ma,Rianti jalan dulu" Rianti menunggu ojol yang dia pesan tadi di depan gerbang rumah.

Sampai di rumah Rianti kaget,rumah itu begitu berantakan.Banyak koper dan perabotan dapur yang belum dirapihkan.

Rianti masuk kedalam dengan marah,dan mendapati Andika dan Siska di kamarnya dulu bersama Andika.Andika dan Siska tampak rapih sepertinya akan pergi keluar.

Andika dan Siska terkejut dengan kehadiran Rianti tiba tiba.

"Mas,itu apa diruang tamu banyak koper dan perabotan dapur?!" Tanya Rianti tambah marah melihat ada Siska dirumahnya.

"Itu barang barang Siska,kami akan tinggal dirumah ini.Nanti dirapihkan sama bi Yanti.Bi Yanti sedang dalam perjalanan.Kami mau keluar dulu" Jawab Andika.

"Tunggu mas,kamu bilang kalian akan tinggal disini?" Rianti menarik tangan Andika.

"Iya"

"Saya tidak mengizinkan kalian tinggal dirumah ini.Rumah ini kita dapatkan dari nol,saat kita mulai berjuang bersama.Rumah ini akan menjadi milik Andre anak kita mas."

"Saya juga punya hak atas rumah ini Rianti!" Andika mulai terpancing emosinya.Sungguh Andika tidak terima Rianti menjatuhkan gengsinya didepan Siska.

"Dulu iya.Sekarang rumah ini sepenuhnya milik Andre.Jadi tolong bawa istri barumu ini dari sini!" Rianti jalan hendak meninggalkan Andika dan Siska.

Tiba tiba Andika menarik tangan Rianti dengan kencang hingga Rianti hampir terjatuh.

"Rianti! Saya capek menghadapi istri pembangkang seperti kamu!"

"Mas capek? Kalau begitu kabulkan lah gugatan cerai ku,biar semua selesai dan kita tidak saling menyakiti lagi!"

"Oh biar kamu leluasa mendekati pak Mahendra."

"Ini tidak ada hubungannya dengan pak Mahendra."

"Munafik kamu,kamu itu tidak sepolos yang saya kira."

"Sudahlah mas,bawa istrimu sekarang.Saya tidak sudi rumah ini ditempati kalian berdua!"

"Saya yang bekerja keras untuk membeli rumah ini,kamu hanya diam di rumah.Jadi rumah ini hak saya" Andika menggeram mendengar ocehan Rianti.Nafsu sudah merajai otaknya.Tanpa ada rasa kasihan lagi Andika mendorong tubuh Rianti dengan kuat hingga kepalanya terbentur kamar.

Bugh!

"Akhh!" Rianti menjerit kesakitan.Dia merasa sakit dan pusing pada kepalanya.

Rianti mengepalkan jemarinya menahan semua rasa yang bercampur aduk.Sakit hati karna diselingkuhi dan diduakan.Perih di pipi bekas tamparan.Dan kini sakit di kepala karna terbentur dinding.Tapi tak sedikitpun Rianti mengalah dari Andika,semua sudah terlanjur terjadi.

Dengan agak sempoyongan Rianti berusaha berdiri.Kepalanya terasa sakit dan pusing,matanya mulai berkunang kunang.

"Hati dan otak mas benar benar sudah dibutakan oleh cinta dan nafsu.Aku istri yang mendampingi mas selama delapan tahun.Mengabdikan hidup hanya untuk mu mas.Aku juga mengandung,melahirkan dan menyusui anakmu mas.Tapi semenjak mas jatuh cinta pada wanita lain.Seolah semua yang kulakukan tak ada artinya di matamu mas.Mas bukan hanya menduakan ku tapi juga melakukan kekerasan."

Andika menyeringai" Kamu memang pantas mendapatkannya istri pembangkang!"

"Kalau aku yang setia ini adalah istri pembangkang,lalu mas yang selingkuh suami apa namanya ha?!" Suami kurang ajar?!"

Plak!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Rianti,tubuhnya tersungkur dilantai.Wajahnya hampir menyentuh karpet.Kali ini Rianti tidak dapat berdiri tubuhnya mulai melemah.

"Kamu sangat luar biasa Rianti! Kamu bukan lagi Rianti yang ku kenal! Pelajaran bertubi tubi tidak membuat mu sadar juga.Baik,aku akan menambahnya lagi biar matamu terbuka."

Andika membuka tali pinggangnya yang terbuat dari kulit.Memegang kepalanya dan membiarkan ujungnya menjuntai.Dia mengangkat tangannya yang memegang tali pinggang keatas dan...

Ceplak!

""Aww!"

Ceplak!

"Aww!" Rianti berteriak kesakitan.Siska yang dari tadi menyaksikan Itu mulai takut melihat kekejaman Andika.Dia pun tidak tega melihat Rianti kesakitan.Siska pergi berlari keluar dari kamar.Saat diruang tamu,Siska bertemu dengan bu Ratih,pak Arman dan Andre yang hendak menjemput Rianti.

"Hei kamu! Ngapain kamu ada disini!" Kata bu Ratih dengan nada tidak suka.

Masih dengan wajah ketakutan Siska menunjuk kearah kamar Andika.

"Mba Rianti bu...tolong mba Rianti!" Kata Siska dengan suara terbata bata.

Bu Ratih dan pak Arman mendengar suara keributan dari arah kamar Andika langsung datang.

"Bagaimana? Apakah pelajaran ini sudah membuatmu sadar?' Andika menyeringai puas.

Rianti menoleh lemah,matanya sayu hampir tak bisa dibuka.Tapi dia tetap menjawab pertanyaan Andika.

"Sadar bagaimana? Saya tidak salah.Yang salah itu kamu mas,harusnya kamulah yang sadar."

Rahang Andika mengeras ternyata pelajaran yang diberinya tidak membuat Rianti jera.

"Ok,itu artinya mata hati kamu belum terbuka.Aku akan terus memberimu pelajaran agar kamu menyadari kesalahanmu" Andika kembali mengangkat tangannya siap untuk mencambuk.Tapi suara kedua orang tuanya menghentikannya.

"Andika hentikan!" Teriak bu Ratih dan pak Arman bersamaan.

Andika terkejut dan segera menurunkan tangannya.

"Papa,mama! Kenapa kalian ada disini?" Andika tidak percaya kedua orangtuanya ada di depan pintu.

Terpopuler

Comments

Yati Syahira

Yati Syahira

biadab penjara harus si andika

2025-02-22

0

Sukliang

Sukliang

bener2 ni suami binatang, udah selingkuh , main pukul, malahan pake tsli pinggang
bunuh mati aja, biar di penjara

2023-06-27

0

Nur Zia Aini

Nur Zia Aini

lapor ke polisi kdrt,,biar kena kasus gk ush kasian...

2023-03-29

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!