"Sayang,hari ini aku pulang agak malam ya,aku dan Siska ada janji mau ketemu dengan pihak EO.Dua bulan lagi kami sudah sepakat untuk menikah dan keluarga Siska pun menyetujuinya"Andika berdiri di samping Rianti yang sedang berdandan di depan cermin di kamar Andre.
Tadinya Rianti tidak memperdulikan kehadiran Andika.Setelah mendengar apa yang baru saja di katakan Andika,hampir saja membuat Rianti serangan jantung.
"Apa mas kamu bilang?! Dua bulan lagi kalian akan menikah?! Mata Rianti sampai melotot tak percaya.
"Iya sayang,ku harap kamu ga keberatan dan ga marah marah lagi" Andika memegang bahu Rianti.
Rianti langsung berdiri dan memukul Andika"Ga keberatan bagaimana mas,mana ada seorang istri tidak keberatan suaminya nikah lagi...kamu ga punya alasan yang kuat untuk menikah lagi...aku sehat...aku tidak mandul...aku cantik...aku selalu melayani kapan pun kamu mau...kurang apalagi aku mas.Kamunya aja yang brengsek...kamu nya aja yang kegatelan...aku benci kamu mas...kamu pantas matiii !!!Rianti terus memukuli Andika seperti orang kesurupan.
Andika berusaha menyelamatkan diri dari Rianti yang menarik dasinya dengan kencang.Setelah berhasil Andika berlari menuju kamarnya.Kali ini dia benar benar takut,ternyata Rianti sangat seram kalau marah.
Andika mengganti baju kantornya yang sudah banyak robek dan berantakan karna di tarik tarik Rianti.Kemudian tergesa gesa menuju ke mobilnya karna hampir terlambat ke kantor.
Rianti menghubungi sahabatnya Sania untuk menanyakan tentang Fransiska selingkuhan suaminya.
"Kantornya sih di sebelah gedung kantor aku,cuma kalau rumahnya aku ga tau dimana" Jawab Sania saat Rianti menanyakan alamat rumah Fransiska.
"Kenapa Rian,apa perempuan itu bikin ulah? Biar aku aja yang hajar,tangan aku sudah gatal nih mau gamparin pelakor ga tau malu itu"
"San...mas Andika mau menikah sama perempuan itu dalam waktu dua bulan,aku harus bagaimana?
"Apa??? Mereka mau nikah??? Gila ya...benar benar gila,aku ga nyangka suami kamu dan perempuan sinting itu akan melangkah sejauh itu"
"Tapi Rian kamu baik baik saja kan,aku akan selalu ada untuk kamu...bilang aku harus melakukan apa"
"Sejauh ini aku masih baik baik aja San,terimakasih ya kamu sudah jadi sahabat yang baik buat aku"Rianti mematikan teleponnya dan bersiap siap untuk mencari informasi tentang Fransiska.Jika Andika tidak bisa di hentikan,mungkin perempuan itu bisa,begitulah pemikiran Rianti.
Sukses mendapatkan info mengenai Fransiska,Rianti sampai di rumah sebelum Andre pulang sekolah.Rianti merebahkan tubuhnya diatas Ranjang dikamar Andre.Matanya memandang langit langit kamar memikirkan semua yang terjadi.Tak terasa bulir bulir air matanya mulai berjatuhan.Entah berapa lama Rianti larut dalam pikirannya sampai tidak mendengar Andre pulang.
Andre berdiri di depan pintu memandangi mamanya yang akhir akhir ini sering menangis dalam diam.
Andre berjalan mendekati mamanya,tapi Rianti tetap tidak menyadari kehadiran Andre.
"Mama" Panggil Andre pelan.
Rianti kaget,buru buru menghapus air matanya kuatir di lihat Andre.
"Sayang kamu sudah pulang nak"Rianti bangun dan tersenyum pada Andre.Tiba tiba Andre memeluk mamanya,dia tau mamanya sedang bersedih.Rianti sangat terharu dan terbawa suasana tanpa sadar dia menangis lagi,Andre pun jadi ikut menangis.
"Ma,kenapa mama sering menangis?" Ternyata Andre sudah tau kalau mamanya sering menangis.
"Mana ada mama sering nangis,mama hanya kelilipan sayang"Rianti berusaha menguatkan hatinya.
"Papa galak ya ma,papa suka marahi mama"Andre menghapus air mata mamanya.Rianti menggeleng dan mengecup pipi Andre untuk mengalihkan pertanyaan Andre.
"Ma,kenapa sekarang papa tidak pernah lagi mengajak kita jalan jalan.Andre mau jalan jalan,berenang,naik permainan seperti dulu"Andre menatap mamanya penuh tanya.
"Papa sangat sibuk sayang,papa banyak kerjaan di kantor.Nanti mama akan bilang sama papa supaya kita akan jalan jalan lagi ya"Andre mengangguk senang.
"Yaudah sekarang Andre ganti baju terus makan ya"Andre langsung mengerjakan apa yang diperintahkan mamanya.
"Ya Tuhan,bagaimana kalau Andre sampai tau,pasti dia akan terluka"Rianti tidak sanggup membayangkan.
***
Hari Sabtu hari libur kantor dan kerja,Rianti berniat mengajak mengajak Andre jalan jalan.Dia hendak mengatakan pada Andika.Rianti heran melihat Andika sudah rapih sedang memperhatikan penampilannya di depan cermin.Apa Andre sudah memberi tahu papanya.
"Mas,kamu sudah siap siap mau ngajak Andre jalan jalan?" Tanya Rianti memperhatikan penampilan Andika.
Andika memandang Rianti"Nggak sayang,aku mau pergi dengan Siska,ada yang harus kami urus" Andika tetap fokus memperhatikan penampilannya.
Seketika Rianti emosi"Mas,sejak kamu dekat dengan perempuan itu,kamu tidak pernah lagi mengajak anak kita jalan jalan,kamu tidak pernah lagi memberi perhatian sama Andre.Kamu sekarang lebih banyak memperhatikan perempuan itu,belum menikah aja kamu sudah berlaku tidak adil mas!"
"Ini karna kami sedang mengurus pernikahan kami Rian,jadi kamu harus lebih sering bertemu"Andika selalu bisa menjawab perkataan Rianti.
Rianti sampai kehabisan kata kata menghadapi suaminya itu.
'Baik mas,aku bingung mau berkata apalagi sama kamu.Kalau mas Andika tetap mau menikah dengan perempuan itu...aku memilih mundur jadi tidak adalagi yang harus kita bicarakan"Rianti pergi meninggalkan Andika tapi terhenti mendengar perkataan Andika.
"Rian,aku mohon pengertian kamu.Aku tidak bisa membatalkan pernikahan aku dengan Siska.Aku sudah melamarnya pada orang tuanya.Aku tidak mau mempermalukan keluarganya,dan aku juga tidak mau menyakiti Siska.Cobalah sedikit membuka hati kamu,jangan terlalu egois.Aku mencintai kamu,aku juga mencintai Siska.Lagi pula apa susahnya berbagi suami,yang ada nanti kamu akan mendapat pahala.Balasannya surga Rianti,coba bayangkan itu,apa ga enak"Kata Andika santai tanpa beban dan tanpa perasaan bersalah. Perkataan Andika benar benar membuat Rianti muak.Seolah olah di sini Rianti yang salah,padahal dialah yang paling tersakiti.
"Pemikiran kamu benar benar sudah sesat mas,kamu sudah zalim terhadap istri dan anak kamu sendiri"Rianti berlari masuk ke kamar mandi dan menyalakan kran air dengan kencang.
Rianti menangis dan menjerit sekencang kencangnya.Dia begitu frustasi sepertinya tekad Andika untuk menikahi Siska sudah bulat tidak bisa di ganggu gugat.Bahkan ancamannya untuk bercerai tidak menyurutkan langkah Andika.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Maurid Tambunan
datangi ortu siska
2024-06-14
0
Sulfia Nuriawati
bc nya jd kezeeel bnget, rs pengen ak karungin tuh laki g ada otak. ak karungin tmbh batako ikat yg kencang tenggelamkan d tengah laut, duuuh gregetan bnget emosi jdnya😡😡😡😡
2023-06-21
1
Vivi Bidadari
Tinggalkan saja suami macam Andika baru dikasih rezeki lebih mau poligami... masih byk jalan jika ingin mencari pahala kali Andika
2023-06-12
1