Episode 10

Bu Halimah mendatangi rumah Andika sambil membawa Andre yang di jemput nya dari tempat les.

Guru les Andre menelepon Rianti tapi tidak diangkat angkat.Karna sudah hampir sejam menunggu,guru lesnya menghubungi nenek Andre untuk segera menjemput Andre.

"Assalamu'alaikum....Rianti...!" Bu Halimah sangat kuatir pintu rumah dalam keadaan terbuka.

"Nek,mama mungkin tidur di kamar Andre" Andre menarik tangan neneknya menuju kamarnya.

Bu Halimah sangat terkejut melihat Rianti meringkuk di dalam selimut sambil menangis.

"Mama...!" Andre memeluk mamanya.

"Rianti,kamu kenapa...ada apa sebenarnya?" Bu Halimah semakin kuatir bercampur takut sesuatu telah terjadi pada menantunya itu.

Rianti memeluk ibu mertuanya dengan erat.

"Ma...mas Andika...dia...memaksa Rianti...melayaninya" Tangis Rianti pecah.

"Ya Tuhan!...Andika...! Apa yang ada dalam pikiranmu sampai terus menyakiti Rianti."

"Sekarang kamu mandi biar enakan badan kamu,setelah itu rapihkan pakaian kamu dan Andre.Mulai saat ini kalian tinggal di rumah mama!" Bu Halimah bergegas mencari Andika ke kamarnya.

Bu Halimah menggedor gedor pintu kamar Andika.Ternyata pintu tidak di kunci.Andika sedang tidur dengan nyeyaknya.Setelah lelah menggauli istrinya.

"Andika...! Bangun kamu...!" Bu Halimah menggoyang goyangkan tubuh Andika dengan keras.

Andika merasa terganggu membuka matanya"Ma,ngapain mama ada disini?"

"Kamu apakan Rianti ha! Kamu paksa dia ya!" Bu Halimah menjewer telinga anaknya yang ga berotak itu.

"Mama apa apaan sih jewer telinga Andika,memangnya Andika anak kecil?!" Andika mengusap usap telinganya yang terasa perih.

"Kamu bahkan melebihi anak kecil,kamu itu idiot,ga punya otak,istri kamu sendiri kamu lecehkan!"

"Ma,itu bukan melecehkan namanya,memang sudah kewajiban dia melayani suaminya.Lagi pula siapa suruh jadi istri pembangkang" Andika menutup tubuhnya dengan selimut hendak melanjutkan tidurnya.

"Capek mama ngomong sama kamu,biar papa kamu aja nanti yang turun tangan" Bu Halimah kembali ke kamar Andre dengan segenap emosi di dadanya.

Andika tetap melanjutkan tidurnya.

"Buku buku dan seragam sekolah Andre jangan lupa Rianti" Bu Halimah membantu membawa tas ke dalam mobil.

"Sudah semua ma" Sahut Rianti mengikuti langkah Andre dan mertuanya masuk mobil.

Malam harinya Sania datang mengunjungi Rianti di rumah mertuanya.Rianti menceritakan yang sudah dialaminya tadi sore.

"Rian,aku dan Mahendra siap membantu kamu kapan saja.Apalagi Mahendra,dia akan mempersiapkan pengacara yang terbaik buat kamu" Sania merasa iba pada sahabatnya itu.

Menurut Sania,Rianti sangat butuh seseorang untuk memberinya kekuatan dan menjadi tempat untuk bercerita.

"Sudah sangat tepat kamu dan Andre tinggal disini,syukur alhamdulillah mertua kamu sangat baik dan sayang pada kalian berdua.Ingat ya Rian,masih banyak yang sayang dan perduli sama kamu,jadi kamu harus memperjuangkan hak hak kamu.Satu yang harus kamu ingat Rian,orang ynag pernah selingkuh dan kdrt,dia pasti akan mengulanginya lagi.Jadi kamu jangan pernah kasih kesempatan lagi sama Andika" Sania terus memberi semangat pada Rianti.

Rianti hanya mendengarkan dan mengangguk.

"Oiya kapan kamu siap mulai bekerja,Mahendra sedang membutuhkan sekretaris katanya"Kata Sania dengan mata berbinar binar.

"Mana mungkin aku bisa jadi sekretaris San,aku ga punya pengalaman kerja sama sekali" Rianti menunduk.

"Dari sma sampai kuliah kamu selalu berprestasi,aku yakin kamu bisa,jadi coba aja dulu." Sania tetap meyakinkan Rianti.

Beberapa hari setelah Rianti dan Andre pindah ke rumah mertuanya untuk sementara,Andika datang berkunjung.

"Mau apa lagi kamu kesini,apa belum cukup kamu menyakiti istri kamu!" Kata bu Halimah sambil mencuci ikan di wastafel.Dia dan Rianti sedang memasak bersama di dapur.

"Ma...! Ini rumah Andika juga,dari kecil Andika tinggal disini,jadi Andika berhak datang ke rumah ini kapanpun Andika mau" Sahut Andika sambil melirik pada Rianti yang sedang mengiris bawang.

"Tidak lagi setelah apa yang kamu lakukan pada Rianti.Papamu juga sudah melarang kamu menginjakkan kaki mu di rumah ini."

"Sebenarnya anak mama dan papa siapa sih,mengapa selalu menyalahkan dan memojokkan Andika!" Kata Andika sengit dan meletakan dua buah undangan di atas meja makan.

"Itu ada undangan pernikahan Andika dan Siska.Saya harap kalian semua bisa hadir di hari kebahagiaan saya" Andika ngeloyor pergi.

Rianti dari tadi hanya diam dan mendengarkan dengan hati teriris.Tangannya menggenggam erat pisau yang dipegangnya.Ingin rasanya di menusukkan pisau itu ke punggung Andika yang sedang berjalan tanpa dosa.

"Uuuhh...! Pengen mama getok aja kepala itu anak dengan cobek ini,biar pecah sekalian.Punya kepala ga ada otaknya" Bu Halimah mengambil undangan itu dan langsung merobek robeknya.

Indah pergi masuk kamar,hatinya begitu sakit melihat surat undangan itu.Sebegitu tidak berarti dirinya bagi suaminya.

Cinta dan pengorbanannya seakan tak berarti

apa apa buat suaminya.

Apakah dia tidak ingat saat memperebutkan diriku dulu?

Apakah dia tidak ingat saat saat indah dalam merajut cinta?

Apakah dia tidak ingat saat berjuang bersama dalam kesusahan?

Apakah dia tidak ingat saat aku mengandung anaknya?

Apakah dia tidak ingat saat aku melahirkan anaknya?

Pertanyaan pertanyaan itu memenuhi kepala Rianti.

Sekarang dengan mudahnya dia akan mengganti cintanya dengan cinta yang lain.

Terpopuler

Comments

Yati Syahira

Yati Syahira

thoor jgn smpi hamil lgi riyanti dari laki laknat itu

2025-02-22

0

X'tine

X'tine

semoga bisa kuat melawan Andika ya Rianti

2023-05-28

1

Triee Wulandari

Triee Wulandari

Sania mmg bnr 👍,,suami kl udh KDRT & Selingkuh pasti akan mengulangi dan trs mengulanginya.
Andika buang aja ke laut
😠 bikin emosi aja

2023-05-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!