Di depan gerbang Tarossa City yang sudah hancur kelompok Indra telah sampai pada tujuan.Mereka mulai melihat bagian depan dari kota tersebut dari dalam Mobil.
“Besar sekali. Sebenarnya aku sudah mengira-ngira seberapa besar kota ini, tapi aku tidak menyangka bahwa akan sebesar ini” ucap Malika kagum.
“Ya itu benar, tapi sayang sekali kota ini sudah menjadi kota mati” ucap Flare.
Disisi lain Indra menyadari sesuatu tentang kota tersebut.Flare melihat Indra tahu bahwa ia mengetahui sesuatu tentang kota ini dan langsung berbicara secara telepati rahasia.
“Hoi, apa yang kau pikirkan. Jika kau kau mengetahui sesuatu katakan” ucap Flare.
“Tentu saja. Sebenarnya aku teringat sesuatu tentang Tarossa City” ucap Indra.
Tarossa City dulunya adalah tempat terbesar sekaligus teraman saat masa jayanya, meskipun itu terjadi tepat sebelum datangnya asteroid.Indra mencoba menjelaskan hal tersebut.
“Begitu rupanya, tapi kenapa seluruh kota ini diselimuti oleh es” tanya Flare.
“Sebenarnya ada dua alasan kenapa hal itu bisa terjadi.Pertama batu asteroid yang jatuh itu bukan batu asteroid biasa” jawab Indra.
“Batu itu adalah batu berisi energi yang tidak terbatas yang dapat memperkuat pengguna.Batu itu nantinya akan digunakan sebagai inti energi robot yang digunakan oleh pemeran utama”.
Flare akhirnya paham dengan penjelasan itu.Lalu Indra kembali menjelaskan alasan kedua.
“Dan alasan keduanya adalah......”.
Tepat sebelum Indra menyelesaikan ucapannya, tiba-tiba Malika menyuruh Flare untuk mengatifkan sebuah fitur mobil kasat mata.
“Flare, aktifkan mode kasat mata sekarang. Kita akan masuk sekarang” suruh Malika.
“Baiklah, Mode kasat mata aktif”.
[Mode Kasat Mata : Aktif]
Mobil mulai menjadi tidak terlihat dan berjalan ke dalam.Indra mulai melihat ke sekitar dan tampak suasana sedang diliputi oleh salju dan banyak sekali reruntuhan bangunan yang sudah rusak parah.Tiba-tiba muncul suara dari arah lain.
“Tiiiiiiiiiiiiiiiiidaaaaaaaaaaaaak” suara.
“Suara apa itu ? Apakah ada manusia selain kita disini ?” ucap Malika Terkejut.
Malika hendak keluar mobil dan ingin mengampiri sumber suara tersebut, namun tiba-tiba Indra langsung menghentikannya.
“Tunggu ! Jangan keluar, terus jalan mobilnya” ucap Indra.
“Kenapa ?”.
“Itu bukan manusia, makhluk itu adalah Scream Bear. Mereka memancing mangsanya dengan menirukan suara manusia” ucap Indra.
Malika akhirnya paham dengan perkataan Indra dan langsung menancap gas secara perlahan-lahan.
Indra sangat mengingat jelas tentang makhluk itu dalam novel.Pemeran utama pernah terpancing oleh jebakan makhluk tersebut sehingga kapten timnya harus mengorbankan diri untuk melindunginya.Karena hal itu para pembaca selalu melaknat karakter monster itu dalam novel.
Meskipun begitu bagi Indra yang membaca bagian hal itu justru malah menyalahkan karakter utama yang terlalu bodoh, tanpa mencari informasi tentang kota itu dan langsung pergi tanpa izin dari kapten timnya.
“Hah, aku masih ingat sebuah adegan dimana pemeran utama itu pergi secara serampangan. Aku bahkan kesal dibuatnya” ucap Indra dalam hati.
Matahari mulai turun dan malam akhirnyat tiba.Malika akhirnya memutuskan untuk memakirkan mobil mereka di sebuah bagunan terbengkalai.
“Baiklah semua karena malam sudah tiba, jadi kita akan tidur sekarang. Perjalanan malam sangat berbahaya untuk kita sekarang” ucap Malika.
“Ya kau benar lebih baik kita istirahat saja sekarang” ucap Indra.
Dimalam itu mereka mulai melakukan tidur mulai dimobil.Di tengah malam semua orang sudah tidur, namun Indra tiba-tiba terbangun.Saat membuka mata tiba-tiba ia melihat Stella dengan pupil mata berwarna merah menatap.
“Kau !”.
Waktu tiba-tiba terhenti kembali seperti sebelumnya.
“Sebenarnya kau ini siapa ?” tanya Indra.
“Tereshia” Stella.
“Kegelapan mulai melahap cahaya. Berhati-hatilah kepada Lucifer”.
Setelah itu waktu kembali berjalan dan Stella kembali dalam posisi tidurnya.Indra menatap Stella dengan sedikit curiga.Ia tidak menyangka bahwa anak gadis yang mungil tersebut memiliki banyak rahasia di dalamnya.Mungkin ini juga yang merupakan celah dari dunia novel tersebut.
Tiba-tiba tanah mulai bergetar seakan-akan sedang terjadi gempa dan membangunkan mereka semua.
“Heh, gempa apa ini ?’ Malika terbangun.
Tiba-tiba Indra langsung menutup mulut Malika dengan cepat dan terlihat sekumpulan Killeraptor sedang berlarian diluar bangunan seakan-akan sedang kabur dari sesuatu.
Dari pandagan Indra sebuah layar system menunjukkan sesuatu.
[Bahaya]
[Bahaya]
[Bahaya]
[Elder : Aguros
Tinggi : 57 meter
Kemampuan : Nafas es, Night Vision
Deskripsi : Seekor elder yang dapat mengeluarkan nafas es dan lagi saat ini ia semakin bertambah kuat karena menerima asupan energi dari Stone of Infinity Cosmic]
Melihat informasi tersebur akhirnya kekhawatiran Indra benar-benar terjadi.Stone of Infinity Cosmic adalah sebuah batu yang menyimpan energi tidak terbatas dan kerena itu robot yang digunakan oleh pemeran utama merupakan robor yang terkuat pernah diciptakan.
Namun kali ini batu itu sudah dikuasai oleh monster tersebut.Suara raungan besar mulai terdengar dan cahaya biru mulai keluar menuju langit.
“KKYYYAAAAAAAAAANNNNNNNGGGGGG” raungan.
Indra berusaha menenangkan semuanya Malika.
“Tenang, ia masih tidak tahu tempat kita, dan lagi kita masih aman disini” ucap Indra.
“Hei Indra sesuatu datang ke sini” ucap Flare.
Seekor mosnter seperti Killeraptor raksasa setinggi 5 meter masuk kedalam bangunan itu.Untuk Flare masih mengatifkan mode kasat mata sehingga Killeraptor itu tidak melihat apapun.
Meskpun begitu Killeraptor masih berjalan di sekitar tempat itu dan perlahan mendekati mobil.Semua orang menjadi karena hal itu.
“Hoi, seharusnya makhluk tidak tahu dimana tempat kita bersembunyi kan” ucap Flare.
“Apa aku tembak saja”.
“Jangan ! Itu hanya akan membawa anggota kelompoknya kemari” ucap Indra.
Perlahan-lahan moncong dari mulut Killeraptor mulai sampai pada kaca mobil, namun sebelum itu dari belakang muncul Scream Bear.
“Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiidaaaaaaaaaaaaaak”.
Killeraptor raksasa itu mulai berputar ke belakang dan langsung menggeram seakan-akan ia memancarkan aura permusuhan kepada Scream Bear.
Killeraptor hendak menerkam leher dari Scream Bear, namun sebelum itu ia mencakar kepala dari Killeraptor.Masih belum sampai disitu, Killeraptor langsung melompat dan menindih Scream Bear.
Sebelum hendak dimakan Scream Bear mulai membuka mulutnya selebar-lebarnya. Indra yang mengetahui hal itu langsung memeperingatkan semuanya untuk menutup telinga.
“Semuanya cepat tutup telinga” ucap Indra panik.
Tiba-tiba Scream Beaer mengeluarkan sebuah teriakan keras yang sangat nyaring menyebabkan Killeraptor menjadi mundur karena pusing.
“Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa” Raungan.
Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Scream Bear langsung menerkam dan merobek-robek tubuh dari Killeraptor.Semua orang yang melihat hal itu tersenyum ngeri melihatnya.
“Hah, kayaknya malam ini kita semua tidak bisa tidur nyenyak” ucap Flare.
“Yah kau benar juga” Indra.
“Setuju banget” Malika.
Stella membalaskanya dengan mengangguk.Dipagi harinya suasana sudah cerah meskipun salju masih menyelimuti kota tersebut.Mereka semua bangun dengan mata panda mereka.
Malam itu merupakan malam terburuk yang pernah ada.Untungnya setelah Scream Bear memakan habis tubuh Killeraptor, ia langsung pergi.
“Indra kamu nyenyak ega tidur nya ?” tanya Malika dengan ngantuk.
“Hoooooaaaaam kayaknya tidak, lalu bagaimana dengan mu Flare ?” tanya Indra.
Flare terlihat masih dalam keadaan sehat dan bugar dan dengan sombong ia berkata.
“Tentu saja aku baik-baik saja, aku kan spirit jadi tidak perlu tidur” ucap Flare.
Malika dan Indra merasa iri dengan Flare yang tidak perlu tidur untuk memulihkan energinya.Malika mulai keluar dari mobil untuk menghirup udala segar, namun saat ia hendak keluar.Alangkah terkejutnya ia melihat banyak sekali es raksasa di sekitar kota.Tanpa sadar Malika berkata.
“Hah, kayaknya malam tadi adalah malam yang kacau” ucap Malika.
Indra ikut menghampiri juga dan melihat kejadian tersebut menyadari satu kata.
“Aguros”.
Malika yang mendengar hal tersebut langsung penasaran dan bertanya.
“Aguros ? Apa itu ?”.
“Oh itu.....bagaimana ya. Itu adalah makhluk yang menyebabkan es kemarin” ucap Indra tersenyum cemas.
“Oh begitu ya, kalau dipikir-pikir kamu tahu sekali ya tentang nama-nama monster dan perilaku mereka” ucap Malika tersenyum.
Tersentak....
“Ya aku juga tidak tahu kenapa aku tahu nama mereka, mungkin ini bagian dari ingatan masa laluku yang hilang” ucap Indra berbohong.
Indra tidak memiliki pilihan selain berbohong karena tidak mungkin baginya untuk memberi tahu bahwa dunia yang ia tempati adalah sebuah dunia novel.Meskipun begitu Malika tetap mempercayai perkataan dari Indra.
“Oh begitu rupanya, ya sudah lah kalau begitu kita harus pergi agar sampai ke Numeron City” ucap Malika.
Setelah itu Malika mulai menjalankan mobil kembali. Saat di jalan Indra melihat Stella yang sedang tertidur di jok mobil.Malika sengaja tidak membangunkannya karena pastinya ia tidak bisa tidur nyenyak saat malam.Dari pandangan Indra, ia merasa bahwa Stella sangat misterius dan mencoba mengingat apa yang ia dengar sebelumnya.
“Lucifer ! Sebenarnya apa yang ia maksud ? Aku tidak mengingat ada karakter bernama Lucifer dalam novel ini”.
“Mungkinkan ini juga celah dari dalam novel atau mungkin ini ada hubungannya dengan terkirimnya aku kesini” pikir Indra.
Tiba-tiba mobil mulai berhenti secara tiba-tiba membuat Indra sedikit terkejut.
“Malika ada apa ? Kenapa berhenti ?” tanya Indra.
“Itu didepan” ucap Malika sambil menunjuk.
Tiba-tiba didepan mobil terdapat seorang gadis dengan seragam militer sedang tergelatk dijalan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments