Indra berubah menjadi Alexis berwarna biru. Saat ini pertarungan telah dimulai. Genosfere langsung melompat dan menyerang menggunakan ekor panjang nya, namun dengan Alexis berhasil menghindar dan melompat ke hadapan Genosfere.
“Aaaaaaaaah”.
Alexis langsung mengeluarkan pukulan bertubi-tubi tepat diperutkan dengan kecepatan tinggi.Genosfere langsung terdorong beberapa langkah kebelakang.
“Kesempatan” Indra.
Alexis langsung berlari menuju arah Genofere, namun tiba-tiba Genosfere langsung mengeluara nafas gas beracun dari mulut.Namun Alexis dengan sigap langsung melompat tinggi tepat ke balakang Genosfere.
“Jangan harap serangan itu bisa mengenaiku”.
Alexis langsung memegang ekor dan mengangkat genosfer hinggan membantingnya ke udara.
Genosfere jatuh ke tanah dengan sangat keras. Disisi lain Flare berhasil membawa kabur Malika dan Stella ke tempat yang aman. Dari sana mereka dapat melihat petarungan antara Alexis dan Genosfere sedang berlanjut.
“Apa ini pertarungan yang selalu dihadapi oleh Indra” ucap Malika menonton pertarungan.
“Itu benar, dia selaru seperti itu”.
Flare tiba-tiba berbicara.
“Tapi sekarang kayaknya cara bertarungnya sudah lebih baik dari sebelumnya.Aku yakin ia pasti bisa mengalahkannya dengan mudah” ucap Flare dengan penuh percaya diri.
“Mungkin itu benar” ucap Flare.
Di area pertarungan Genosfer menciptakan sebuah kabus beracun dari nafas nya hinga mulai menyelimuti area, namun Alexis masih dengan keadaan tenang dengan hal itu.
“Menciptakan kabut beracun kah, jika aku yang dulu, aku pasti akan kerepotan.Tapi sekarang berbeda”.
[Weapon Skill : Holy Break Saber]
Sebuah bilah pedang muncul dari lengan kanan Alexis.Kali ini Alexis memutar kanan nya dengan kecapatan tinggi yang langsung menciptakan angin tornado raksasa yang langsung menghempaskan Genofere berserta kabut racun nya hingga ke udara.
“Berakhir sudah”.
Alexis langsung terbang dengan kecepatan tinggi dan langsung menebas Genosfere di udara menggunakan pedang saber nya hingga terbalah jadi dua..
“Kuaaarrrggh”.
Pertarungan pun berakhir dengan mayat Genosfere jatuh ke tanah dengan sangat keras.Tubuh Genosfere pun perlahan-lahan hancur menjadi partikel biru.Alexis merasa pertarungan sudah berakhir, namun dari kejauhan seseorang misterius menggunakan sebuah tudung hitam melihat pertarung itu dengan seksama.
“Hah, tidak kusangka orang itu berhasil mengalahkan hewan periharaanku tapi ini semua menarik, kalau begitu mari kita meriahkan kembali” ucap orang misterius.
Tiba-tiba langit mulai menjadi pecah dan terbukalah sebuah celah dimensi yang mengeluarkan cahaya ungu yang langsung menyinari tubuh Genosfere.
Perlahan-lahan tubuh Genosfere yang terpisah mulai menyatu kembali dan tubuh Genosfere mulai menghitam dan akhirnya bangkit kembali dengan matanya yang bewarna merah darah.
“SSHAAAAAAAANNNGGG”.
Semua orang terkejut melihat kejadian itu lalu di tempat Flare, Malika dan Stella tiba-tiba muncul orang misterius dengan tudung hitam langsung menyapa mereka dari belakang.
“Hallo semuanya, bagaimana kejutannya ? Apa bagaus ?” tanya orang misterius dengan nada riang.
Mereka bertiga terkejut dengan kemunculan orang misterius yang muncul dari belakang mereka bertiga.
“Siapa kau !” ucap Malika.
Orang misterius itu mulai membuka tudung hitamnya dan terlihat seorang pria dengan dengan rambut putih.Pria itu mulai memperkenalkan diri.
“Maaf lupa memperkenalkan diri, namaku adalah Rio semoga kita bisa bersenang-senang sampai kedepannya” ucap pria itu.
Flare langsung dalam keadaan siaga.Ia bisa merasakan aura yang sangat mengerikan terpancar dari pria itu.
“Kau ! Apakah yang dalang dari semua ini ?” tanya Flare dengan serius.
“Eh, apa maksudmu ?” tanya Malika terkejut.
Pria itu mulai mengeluarkan ekspressi tersenyum.
“Bagaimana ya, aku hanya mengajak hewan periharaanku untuk jalan-jalan.Tapi keberadaan desa itu sangat menganggu permandangan, makanya aku jadikan saja mereka jadi hewan periharaanku juga hahahaha” ucap pria itu tertawa.
Mendengar hal itu mebuat Malika menjadi marah dengan pebuatan yang telah ia lakukan pada warga desa.
“Kau ! Jadi ini semua ulah mu, lalu dimana temanku Arini berada” ucap Malika dengan nada amarah.
“Hah ? Arini ?” pria itu bingung.
Pria itu mulai mengingat-ngingat kejadian sebelumnya dan akhirnya ia mengingat nya.
“Oh maksudmu gadis dari anak pak Dunan kah, sayang sekali aku telah menjadikan sebagai pakan dari makanan Genosfere ku” ucap pria itu.
“Makanan !” Malika.
“Benar, aku masih mengingat betapa putus asanya bapak itu hanya untuk memohon kepadaku untuk melepaskan anaknya dan karena itulah aku gunakan kesempatan itu untuk menyuruhnya mengumpulkan seluruh warga agar aku bisa mengubah mereka semua jadi budakku dengan imbalan aku akan memberikan anaknya kembali” ucap pria itu.
“Namun hal yang tebaik adalah keputusasaan nya yang terakhir saat ia tahu bahwa anaknya saat ini sudah menjadi tulang berulang hahahahaha” ucap pria itu sambil tertawa.
“Dasar laknat” ucap Flare.
Flare langsung menembakkan sebuah bolah api ke arah pria itu, namun tiba-tiba sebuah penghalang kasat mata muncul dan menahan serangan tersebut.
“Percuma saja, dengan keadaan seperti itu kau tidak mungkin mengalahkanku Flare” ucap pria itu.
Flare terkejut ketika pria itu mengetahui namanya.
“Kau ? Bagaiamana bisa kau mengetahui namaku ?” tanya Flare.
“Banyak hal yang tidak kau ketahui tentang dunia ini, tapi jika boleh aku saran teruslah berjalan dan suatu saat nanti kau akanmendapatkan jawabannya” ucap pria itu.
Tiba-tiba pria itu langsung menghilang bagaikan kabut dan mereka bertiga terdiam untuk sementara.
Disisi lain di area pertarungan Genosfere berhasil bangkit kembali dengan wujud yang sangat mengerikan.
[Bahaya]
[Bahaya]
[Bahaya]
[Elder : Dark Genosfere
Tinggi : 56 meter
Kemampuan : (Ggitan Wabah, Hell Fire Ball, Kecepatan Super, Night Vision, Penciuman Super, Dark Manipulation).
Deskripsri : (Genosfere yang telah bangkit kembali akibat terpapar radisi oleh Dark Energy dari Dark Realm.Semua fisik, kecapatan, dan kekuatan telah ditingkatkan).]
“Dark Genosfer ?” Indra.
Tiba-tiba Genosfere langsung menembakkan sebulah api super panas dari mulutnya.
“Sial, aku harus menghidarinya”.
Alexis menghindari serangan itu menggunakan kelincahannya.
“Baiklah, aku harus secepatnya mengalahkannya”.
Saat Alexis hendak bersiap menyerang tiba-tiba dari perut Dark Genosfere, keluarlah sebuah mulut dengan gigi tajam yang bersiap mengaluarkan bola api bersamaan dengan mulut utamanya.
Bola api ditembakkan namun hal yang paling mengejutkan adalah bola api itu menyebar ke segala arah yang mebuat Alexis harus mengerahkan kecepatan supernya untuk menghindari rentetan dari serangan tersebut.
“Sial, aku tidak menyangka tembakannya akan menyebar seperti ini” ucap Indra.
Meskipun sudah dihujan oleh rentetan bola api, tapi Alexis berhasil menghindar dari serang tersebut menggunakan kecepatannya hingga ia berhasil sampai tempat dibelakangnya.
“Berakhir sudah” ucap Indra.
Saat Indra hendak menyerang, tiba-tiba Dark Genosfere langsung menangkap lengan kanan Alexis dengan ekornya dan langsung melemparkannya ke udara.
“Kuaarrggghh” Alexis.
“SHHAAAAAAAANNNGGG”.
Dark Genosfere langsung menginjak Alexis secara berulang-ulang.
“Kuaarrggghh...kuaaaarrrggghh”.
Setalah itu dengan menggunakan ekornya ia langsung mengangkat tubuh Alexis dan mengigit bagian lengan kananya.
“Aaaaaarrrgggghhh”.
Indra dapat merasakan bahwa racun Genosfere mulai memasuki tubuhnya lebih dalam dan tubuh Alexis mulai melemah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments