Bab 7 : Ikatan

Lantelion Beta mengejar mereka dengan penuh hawa membunuh dan merusak tanah yang diinjanya.Situasi mereka kali ini benar benar mendesak.

“Sial kenapa sang ratu malah datang ke sini” ucap Indra dengan kritis.

“Mungkin saja dia dendam karena kau telah membunuh sang penjantan.Jadi nya dia ingin balas dendam dan membunuh kita secara langsung” ucap Roger.

“Tenang saja Indra yang perlu kau butuhkan kali ini adalah poin EXP bukan untuk mengalahkan.Jika kau berhasil memberikan damage kepada makhluk besar itu, mungkin kau bisa mendapat EXP bejalan dari dia” ucap Flare.

“Baiklah aku mengerti” ucap Indra mencoba membidik.

Indra mencoba membidik makhluk raksasa tersebut kearah kepalanya.

“Kali ini kena kau” ucap Indra menembak.

Indra menembakkan ke arah gutling gun ke arah kepala kepala Lantelion Beta, namun tiba-tiba sekumpulan Legantolion terbang menghalangi peluru tembakan.

[4 EXP didapatkan].

[4 EXP didapatkan].

[4 EXP didapatkan].

[4 EXP didapatkan].

.

.

.

.

“Apa ? Sial, si ratu pasti sudah tahun kalau aku hendak menyerang kepalanya” ucap Indra.

Indra terus menembaki sekumpulan Legantolio yang menghalangi hingga tida bersisa.

[Jumlah point EXP tekumpul 80%].

“Bagus jika seperti ini terus kita...” ucap Indra terhenti.

Tiba-tiba dari belakang Lantelion Beta hendak mengeluarkan sesautu dari mulutnya.Hal itu disadari Indra sebagai kabar buruk.

“Sial, Flare cepat tancap gas jika tidak kita semua akan mati” ucap Indra dengan sangat khawatir.

“Apa maksudmu ?” tanya Malika.

“Sang ratu akan mengeluarkan cairan asam dari mulutnya.Jika kita kena cairan asam itu kita semua akan mati meleleh” ucap Indra.

“Apaa” terkejut.

Saat Lantelion Beta hendak menembakkan cairan asamnya tiba-tiba dari tanah muncul seekor kelabang raksasa yang langsung menggigit Lantelion Beta.

[Bahaya]

[Bahaya]

[Bahaya]

[Elder : Badrah

Panjang : 65 meter

Kemampuan : gigitan kuat, menggali tanah dengan cepat, penglihatan dalam gelap, perasa getaran.]

Badrah menggigit leher dari Lantelion Beta dan langsung melilitnya sekujur tubuhnya dengan erat.

“Krriiiiiiiiiiinggg” Badrah.

“Apa itu ?” tanya Malika.

“Itu Badrah, seekor monster elder yang bisa berjalan di tanah dan bisa melacak mangsanya melalui getaran.Kita sangat beruntung” ucap Indra dengan bahagia.

“Apa maksudmu dengan beruntung ?” tanya Malika.

“Tentu saja kita beruntung, asal kau tahu saja kita saat ini berada di daerah kekuasaan Badrah dan Badrah memangsa dengan cara mendeteksi sebuah getaran di atas tanah dan karena langkah kaki sang ratu yang menciptakan getaran besar jadi Badrah memengsanya dia yang menciptakan getaran yang paling besar” ucap Indra.

“Oh begitu, aku paham sekarang” ucap Malika.

Kali ini mereka telah bernafas legas karena keberuntungan telah berpihak kepada mereka kali ini, namun itu semua tidak bertahan lama karena tiba-tiba benda besar melayang di langit dan jatuh menuju mereka.

“Oh sia itu...., cepat menghindar” ucap Indra dengan keras.

Flare langsung menghindar cepat agar tidak tertimpa oleh benda tersebut dan berhasil menghindar.Saat mereka berhasi menghindar, mereka melihat benda tersebut dan sadar bahwa benda itu adalah.

“Oh sial bukankah itu adalah...” ucap Roger.

“Benar itu adalah...” ucap Indra.

“Kepala Badrah” ucap Stella.

“GGGGRRRRRRRAAAAAAAAAAAAGHHHH” raungan.

Tiba-tiba muncul raungan keras dari sang ratu.Lantelion Beta hendak mendekat.

“Sial Flare cepat jalan lagi” ucap Indra.

“Tidak bisa rodanya macet” ucap Flare.

“Apa ? sial, kalau begitu aku tidak memiliki pilihan lain selain berusah mendapatkan EXP sebisa mungkin” ucap Indra.

Indra keluar dari mobil dan mengubah kembali Partikel Blastnya ke mode normal.Saat itu Malika hendak bertanya kepada Indra.

"Indra, kau mau kemana ?” tanya Malika.

“Aku akan pergi menghalau monster itu,lebih baik kalian pergi dari sini sebisa mungkin agar tidak terkena masalah” ucap Indra.

Tiba-tiba muncul seseorang memegang pundak dari Indra dan tidak lain dan tidak bukan orang itu adalah Roger yang sambil membawa senjata mesinnya.

“Indra, mungkin aku tidak berguna dalam pertempuran tapi aku tidak bisa membuat anak muda sepertimu mengadapi masalah besar seperti ini.Maafkan aku atas keegoisanku” ucap Roger.

“Roger” ucap Indra dengan nada terkejut.

Malika mendekati mereka sambil memegang tangan Stella.

“Kami juga ikut.Lagipula kalau kabur juga ujung-ujungnya juga ga bakal selamat, jadi kenapa tidak sama kita berakhir sama-sama” ucap Malika sambil menjabat tangan.

“Hmm, kau benar juga juga.Kalu begitu petarungan yang sebenarnya akan segera dimulai” ucap Indra.

Tiba-tiba muncul juga Flare dengan wujud naga kecil .

“Flare kau ikut juga ?” ucap Indra.

“Ya aku juga ikut.Lagipula perasaanku kali ini telah telanjur kesal akibat makhluk itu” ucap Flare dengan nada kesal.

“Oh jadi begitu rupanya” ucap Indra dengan tersenyum.

Kali ini ikatan mereka telah terjalin sedikit demi sedikit tanpa mereka sadari dan dengan penuh tekad mereka telah bersiap-siap untuk mengadapi musuh mereka yang belum pernah mereka hadapi dan raungan dari Lantelion Alpha mulai terdengar dengan kencang.

“GGGGGRRRRRRAAAAAAGGGGHHH” raungan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!