Tubuh Indra mulai melemah dan mulai diangkat ke langit ole Dark Genosfere.Flare yang melihat itu merasa cemas.
“Cih, kalau begini dia akan mati, Malika jaga dirimu sendiri. Aku harus membantu rekanku dulu” ucap Flare.
“Iya, hati-hati” ucap Malika.
Flare terbang dengan kecepatan tinggi menuju medan pertarungan.Disaat Alexis sedang sekarat tiba-tiba sebuah cahaya merah mulai masuk ke dada Alexis.
“Flare itu kau” tanya Indra.
“Sudah jangan bicara dan cepat berubah bentuk” ucap Flare.
Alexis mulai berubah menjadi kesatria merah dan api mulai muncul di sekujur tubuhnya yang membuat tubuh Dark Genosfer kepanasan dan terpaksa melepaskan gigitan serta ikatanya.
“Indra cepat bakar semua racun yang ada pada tubuh menggunakan kemampuanmu” ucap Flare.
“Baik”.
Indra langsung memusatkan control apinya kepada dirinya sendiri sehingga membakar seluruh racun yang ada pada dirinya sendiri.
“Bagus sekarang ayo serang” ucap Flare.
“Baik” ucap Indra dengan semangat.
[Area Skill : Divine Flame Field]
Semua area yang berada di tempat itu menjadi dipenuhi cahaya dimana banyak api putih menyelimuti tempat itu.Setelah Alexis langsung maju berlari menuju Dark Genosfere.
Dark Genosfere tidak tingga dia dan langsung membuka mulut dan bersiap menembak, namun sebelum itu.
“Tidak akan kubiarkan” ucap Indra.
Indra menembakan sebuah tembakan cahaya dari tangannya dan tepat mengenai mulut yang berada di kepala Dark Genosfere.
“SHAAAAAAAAAAANNNGG”.
Meskipun tembakan yang dikepala berhasil digagalkan, namun tidak dengan tembakan yang berasal daru mulut perutnya.Segera bola api itu ditembakkan dan segera menyebar mengenai Alexis.
“Boom....boom....boom...boom....boom” ledakan.
Meskipun begitu Alexis berhasil menahan segala serangan tersebut berkat wujud merahnya ditambah dengan Area Skill yang telah diaktifkan.
“Yosh, maju” ucap Indra dengan semangat.
Dark Genosfer mulai menyerang dengan menggunakan ekor, namun Alexis dengan mudah menangkap ekor tersebut dan langsung membanting makhluk itu hingga jatuh ke tanan.Dark Genosfer mulai menyerang kembali menggunakan cakarnya, namun itu dapat dengan mudah ditangkis dan segera Alexis mengumpulkan energi berapi di tangan kanannya dan segera memukul wajah Dark Genosfer hingga jatuh ke tanah.
“Aaaaaaaaaah” pukulan
“Kuaaaarrrghhh” terpukul.
Alexis mulai menciptapkan sayap dan panahnya, lalu terbang ke langit.Sementara itu Dark Genosfere mulai Mengumpulkan semua energi di kedua mulutnya dan menciptakan sebuah serangan laser raksasa yang mengarah ke arah Alexis.Namun disaat itu Alexis sedang membidik Dark Genosfer menggunakan panahnya.
[Ultimate Skill : Burning Vajra Shoot]
Sebuah tembakan panah berapi ditembakan dan berhasil menembus serangan laser dari Dark Genosfere sekaligus membelah makhluk itu menjadi dua.
“BOOOOOOOOOOOOOOM” meledak,
Dark Genosfere hancur menjadi partikel biru di langit.Area Skill telah di non aktifkan dan Indra kembali ke wujud manusia menghampiri Malika dan Stella.
“HOI, KALIAN” teriak Indra.
“INDRAAA” balas Malika.
Saat Indra sedang berlari menuju mereka, tiba-tiba tubuhnya terasa lemas dan akhir jatuh tanpa sadarkan diri.
Di pagi harinya tiba-tiba ia terbangun di di jok tengah mobil yang sedang berjalan.
“Eh, sedang apa kita ? Sebenarnya apa yang tadi barusan terjadi ?” tanya Indra terkejut.
Malika yang sedang mengendarai mobil berkata.
“Sebelumnya kau pingsan akibat pertarungan kemarin dan lenganmu terluka sehingga aku harus mengobati lukamu terlebih dahulu” ucap Malika.
“Oh begitu, pantas saja tanganku terasa baikan. Terima kasih” ucap Indra.
“Tidak apa-apa, sebenarnya aku yang seharusnya terima kasih. Kalau bukan karena kau mungkin warga desa sekaligus pak Dunan dan Arini akan terus menderita.Oleh karena itu aku sangat berterimasih kepadamu” ucap Malika tersenyum.
“Iya itu benar dan juga saat kau pingsan, aku menginvetigasi tempat itu dan ternyata aku menemukan sebuah ruangan bawah tangah dirumah pak Dunan yang mengarah pada sarangnya.Disana aku menemukan banyak tulang berulang dari korban sebelumnya dan anak buah Genosfere yang tersisa sehingga aku dan Malika memusnahkan mereka semua hingga tidak bersisa” ucap Flare.
Mendengar hal itu Indra tiba-tiba sebuah layar system telah muncul.
[Total Poin EXP yang telah dikumpulkan adalah 612 Point]
“Jadi begitu rupanya, kalau begitu kedepannya lagi mungkin para survivor yang melewati tempat itu, tidak mengalami kejadian mengerikan seperti kita alami” ucap Indra dengan tersenyum.
“Ya mungkin saja” balas Malika dengan senyuman.
Meskipun dari luar Malika terlihat tenang, namun sebernarnya ia memiliki perasaan dendam kepada seorang pria yang membuat seluruh warga desa menjadi monster.
“Suatu saat nanti, ketika kita bertemu kembali maka aku akan membunuhmu” ucap Malika dalam hati.
Disisi lain dari kejauhan seseorang sedang memperhatikan mereka dan terlihat kali ini dia mengenakan gelang yang sama dengan yang Indra milik.Orang itu adalaha Rio yang merupakan dalang dari terciptanya desa monster.Sambil tersenyum ia berkata.
“Untuk seorang newbie dia cuku hebat.Aku tidak menyangka bahwa ada orang yang sama dengan ku yang dikirim ke dunia ini. Aku sangat menantikan pertemuan kita selanjut nya Alexis” ucap Rio.
Kota Numeron City, Pusat Militer Kota.
Disebuah ruangan pertemuan di meja besar terdapat banyak orang yang sedang duduk dikursi.Mereka semua adalah orang-orang yang berpengaruh di kota itu.Lalu seorang wanita yang mengenakan seragam militer bernama Julia Miller dengan pangkat Jendra mulai maju ke depan dan menujukkan hasil laporannya.
“Baik tuan hadirin yang berada di tempat ini.Kali ini saya ingin menyampaikan sebuah laporan. Kota manusia bagian barat Black Stone City telah dimusnahkan” ucap Julia.
Mendengar hal itu membuat semua orang yang berada diruangan itu terkejuta.Salah satu benteng pelindung umat manusia telah berhasil dimusnahkan.Setelah itu layar monitor mulai menyala dan menunjukkan seekor monster dengan burung raksasa seperti burung garuda dengan duri emas di punggungnya.
“Monster ini diberi code name Icaruga.Monster ini dapat menciptakan petir raksasa yang dapat memusnah semuah gedung dan karena kulitnya yang keras, Misil sekalipun tidak mampu melukainya” ucap Julian.
Mendengar laporan tersebut salah orang yang berada di meja bernama Daniel Alfonso mulai angkat bicara.
“Lalu menurutmu apa ada kemungkinan makhluk itu akan segera datang kemari” tanya Daniel.
“Menurut laporan Icaruga sedang membuat disana tapi jika kita tidak berbuat apa-apa sekarang maka ada kemungkinan suatu saat nanti makhluk itu akan datang kesini, jadi kami berpikir untuk membuat rencana untuk merebut itu segera” ucap Julia.
Mendengar hal itu para orang penting yang berada disana tidak setuju dengan ide itu karena ditakutkan akan mengakibatkan hal buruk yang akan terjadi.Semua orang disana mulai berdebat satu sama lain, namun tiba-tiba Daniel langsung memukul meja dengan keras.
“Diamlah kalian semua.Kali ini kita sedang membicarakan masa depan umat manusia.Nona Julia mungkin yang kau katakan ada benarnya, tapi menurutmu berapa harga yang harus dibayar dalam misi ini.Meskipun kita mengerahkan segala kekuatan yang ada pada akhinya kita hanya berhasil memusnahkan beberapa dari mereka sekarang dan sudah banyak manusia yang mati akibat pertempuran tersebut.Menurutku kita membutuhkan sesuatu yang bisa melindungi umat manusia tanpa mengorbankan banyak umat manusia” ucap Daniel.
Setelah itu Julia menganti layar monitor dan menunjukkan sebuah sketsa robot.
“Apa ini ?” tanya Daniel.
“Proyek Sentinel, peniliti kami sedang menciptakan sebuah robot petarung yang bisa dikendalikan satu orang pengemudi”.
Mendengar hal itu membuat semuang orang penting di meja itu merasa kagum dengan proyek tersebut dan mengurangi sedikit ketakutan mereka, namun meskipun begitu wajah masih serius.
“Ini memang proyek yang sangat bagus, tapi yang ingin aku tanyakan sudah sampai mana proyek ini dijalankan” tanya Daniel.
“Kami sudah membuat desain dari robot tersebut, dan sedang dalam masa pengerjaan, namun sebelum itu maukah kalian semuan membantu proyek ini” tanya Julian.
Semua mulai berpikir satu satu sama lalu tiba-tiba Daniel mulai angkat bicara.
“Kalau itu demi umat manusia maka aku tidak akan lagu mengeluarkan semua kekayaanku untuk itu” ucap Daniel.
Julian terlihat bahagia mendengar hal baik itu, lalu semua orang yang mendengarnya langsung menyetujui proyek tersebut.
“Semua terima kasih atas segalanya” ucap Julia.
“Baik sampai kapan proyek ini akan selesai” tanya Daniel.
“Jika tidak ada hambatan maka secepatnya semuanya akan selesai” ucap Julia.
Daniel mulai berdiri dan dengan nada lantang ia berkata.
“Kalau begitu mulai sekarang kita harus berjuang demi umat semua. APA KALIAN SEMUA SETUJU” ucap Daniel.
“SETUJU....SETUJU...SETUJU”.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments