“Masa lalu ?” ucap Indra dalam hati.
“Sudah sudah lebih baik lupakan saja, aku balik dulu ya” ucap Roger kembali.
Setelah itu Flare keluar dari gelang.Indra yang melihatnya mulai bertanya.
“Oh Flare ? Kamu sudah bangun” ucap Indra.
Saat Indra melihat Flare, ia melihat raut wajah Flare yang terasa cemas.
“Eh ada apa Flare ?” tanya Indra.
“Gawat Indra.Aku bisa merasakan hawa kebencian yang sangat besar menuju arah kita” ucap Flare cemas.
“Apa maksudmu ?” tanya Flare
Flare menjelaskan
“Hawa kebencian ini berasal dari monster tingkat elder dan lagi dia datang dengan membawa gerombolan Lantelion yang sangat banyak” ucap Flare.
“Apa ?” Indra terkejut.
“Kita harus secepatnya pergi terlebih lagi kau yang sekarang masih belum bisa berubah menjadi Alexis” ucap Flare.
Flasback
Saat mereka berhasil kabur dari pengejaran gerombolan Lantelion mereka mulai berhenti untuk beistirahat.
“Flare terima kasih atas bantuannya” ucap Indra.
“Sudah itu bukan masalah, tapi ada sesuatu hal lebih penting yang harus kuberi tahu adalah tentang perubahanmu menjadi Alexis” ucap Flare.
“Alexis ? Siapa orang itu ?” tanya Indra bingung.
Hal itu membuat Flare menjadi pusing dan menpuk jidat.
“Hah, kau bahkan tidak tahu nama wujudmu saat kau berubah menjadi raksasa itu ? Cih pasti Blue lupa menjelaskannya ?” ucap Flare dengan kesal.
“Eh, maksudmu wujud raksasa tadi itu namanya Alexis, begitu” ucap Indra.
“Iya itu benar” ucap Flare
Mendegar hal itu membuat Indra menjadi senang dan membanyangkan dirinya sebagai ultraman yang berada difilm.
“Kalau begitu itu hebat dong, kalau ada segerombolan Lantelion lagi, aku hanya perlu mengrempek mereka semua jadi lintah tumbuh” ucap Indra dengan senang antusias.
Namun Flare tiba-tiba-tiba mengelengkan kepalanya seakan-seakan yang dikatakan Indra tidak semuanya benar.
“Kayaknya kau salah paham.Alasan kau bisa menjadi Alexis karena parameter pengukur point EXP sudah sudah penuh dan karena itulah kau bisa berubah menjadi Alexis.Seharusnya kau sudah melihat gelangmu pernah bersinarkan” ucap Flare.
“Apa jadi jika ingin berubah ke wujud raksasa tadi aku harus mengumpulkan point EXP dari membunuh monster begitu” ucap Indra dengan kecewa.
“Ya sebenarnya ga sampai bunuh juga sih, sebenarnya kau bisa mengumpulkan EXP dengan dengan memberikan damage kepada musuh.Semakin besar damage yang kau keluarkan maka semakin besar pula kau akan mendapatkan point EXP” ucap Flare.
“Hmm aku mengerti kalau berapa total damage yang harus aku kumpulkan untuk berubah menjadi alexis ?” tanya Indra.
Flare menjelaskan.
“Itu semua tergantung sistem gelang ini akan memberikan berapa point untuk damage dan bahkan aku yang sudah lama tingga di gelang ini masih belum sepenuhnya mengetahui keseruluhan sistematika alat ini” ucap Flare.
“Oh jadi begitu.Kalau ada satu lagi yang ingin aku tanyakan” ucap Indra.
“Apa itu ?” tanya Flare.
“Apa kamu tahu apa yang sedang terjadi dengan Blue ?” tanya Indra.
Kembali ke masa sekarang
Saat ini Indra dan yang lainnya sedang masuk dalam keadaan yang genting karena segerombolan Latelion sedang mengejar mengejar dari belakang.Indra kemudian pergi ke tempat api unggun dimana yang lain sedang beristirahat.
“Bangun semuanya gerlombolan Lantelion akan segera datang mengejar kita” ucap Indra dengan cemas.
“Apa ? Lantelion mengejar kita sampai sini” ucap Malika tidak percaya.
“Itu benar, sekarang kita harus masuk ke mobil dan kabur” ucap Indra.
Semuanya dengan cepat membereskan barang mereka dan masuk ke mobil.
“Sekarang kita berangkat” ucap Indra.
Indra langsu tancap gas dan pergi dengan kecepatan penuh.Untuk saat ini mereka bisa bernafas lega.
“Huh untungnya Lantelion itu tidak terlalu cepat untuk berlari, tapi harus aku akui bahwa mereka cukup pekerja keras untuk tetap mengejar kita sampai sini” ucap Roger dengan lega.
“Itu mungkin saja karena perintah dari sang ratu” ucap Indra.
“Sang ratu ? Apa itu ?” tanya Roger.
“Kalau tidak salah kalian pernah melihat Lantelion raksasa menyerang kita kan.Nah nama Lantelion raksasa itu adalah Lantelion Alpha yang tugasnya adalah untuk menjaga wilayah kekuasaannya da sekaligus untuk melindungi sang ratu dari serang monster lain” ucap Indra.
Tiba-tiba Malika mulai bertanya kepada Indra.
“Tungu-tungu dari penjelasanmu tadi, seakan-akan kau mau bilang bahwa masih ada satu Lantelion raksasa lagi dan apakah sang ratu ini marah karena penjantan telah mati dan akhirnya mengutus pasukannya untuk membunuh kita, benarkan ?” ucap Malika.
“Iya itu benar.Sebenarnya sang ratu memiliki kemamapuan untuk memproduksi banyak Lantelion sebanyak yang ia inginkan dan bukan itu saja, ia memiliki control mutlah kepada Lantelion lain termasuk Alpha sehingga bisa dibilah melawan sang ratu sama saja melawan seruluh pasukannya sekaligu” ucap Indra dengan serius.
Mendengar semua penjelasan yang dikatakan oleh Indra membuat suasana di dalam mobil menjadi sunyi.
“Ah, siah pasti mereka jadi putut asa setelah mendengar penjelasanku tadi” ucap Indra,
Keheningan tersebut dipecahkan oleh Roger sambil sedikit tertawa.
“Hahahaha tenang saja semuanya meskipun keadaannya sedang kacau tapi untuk sementara para geromnolan itu tidak bisa mengejar kita untuk sekarang” ucap Roger.
Tiba-tiba Flare mulai berbicara.
“Mungkin itu tidal sepenuhnya benar” ucap Flare.
Tiba-tiba Indra melihat melalui kaca spion terdapat segelomboran serangga raksasa sepanjang 2 meter seperti ngengat dengan duri tajam di perutnya sedang terbang mendekati mereka dengan kecepatan tinggi.
“Muke gileeee, apa ituuuu ?” ucap Roger tekejut.
“Sial inilah yang paling aku takuti dari mereka.Meraka bisa bermetamorfosis dengan cepat menjadi Legantolion” ucap Indra dengan cemas.
Para gerombolan Legantolion itu mengejar mereka dengan ganas seakan-akan hawa kebencian terlihat dari mereka dan hal itu bisa dirasakan oleh mereka semuan.
“Sial-sial kalau tidak ada pilihan lagi Malika gantikan aku untuk mengemudi aku akan pergi kebelakang untuk menyerang meraka semua” ucap Indra.
“Ok” ucap Malika.
Malika mulai berpindah mengmbil ahli kemudi sedang Indra pergi ke belakang untuk menyerang Legantolion tersebut.
“Flare buka pintu belakan” ucap Indra.
“Apa kau yakin bisa melakukannya ?” tanya Flare.
“Tentu saja, lagi pula ini adalah kesempatang emas untuk mendapatkan EXP melimpah” ucap Indra.
“Hmm kalau begitu agar lebih mudah ubah saja Partikel Blast ke mode gutlinggun” ucap Flare.
“Heh senjata mesin ?” Indra bingung.
Tiba-tiba Partike Blast milik Indra berubah menjadi gutling gun yang membuat Indra menjadi terkejut.
“Flare ini hebat, kalau begitu sudah saatnya untuk mebantai mereka semua hehehehe” ucap Indra sambil tersenyum licik.
Saat Indra sedang senangnya tiba-tiba Roger datang kepada Indra sambil membawa senapannya.
“Indra apa aku boleh membantumu ?” tanya Roger.
“Tidak, aku tidak butuh bantuan, lebih baik kau simpan senjatanya untuk keadaan yang terdesak” ucap Indra.
“Ya, baiklah kalau begitu” ucap Roger murung.
Indra mulai berkonsentrasi dan mengarah gutling gun nya ke arah gerombolana Legantolion tersebut.Sambil menghirup nafas perlahan-lahan.
“Wahai para makhluk terkutuk jadilah EXP untukku” mulai menembak.
Indra mulai menembak dengan brutal dan banyak dari para Legantolion berjatuhan dari langit karena dihujani oleh tembakan.
[4 EXP didapatkan].
[4 EXP didapatkan]
[4 EXP didapatkan]
[4 EXP didapatkan]
“Yes aku dapat banyak EXP, jika seperti ini terus aku bisa...” ucap Indra.
Saat Indra merasa bahwa kemenangan berada ditangannnya tiba-tiba tanah bergetar hebat dan mulai retak.
“Sial apa ini ?” tanya Indra.
Dari tanah muncul seekor Latelion raksasa bewarna merah muda.
“GGGRRRRRAAAAAAAAAAAAAAAAAAAGHHHH” raungan.
[Bahaya]
[Bahaya]
[Bahaya]
[Elder : Lantelion Beta
Tinggi : 55 meter
Kemampuan : cairan asam, serangan tentakel, control ratu, penyerapan]
Melihat hal itu membuat semuanya terkejut dan Satria yang melihatnya merasa tidak percaya bahwa ini semua telah terjadi.
“Hahaha yang benarnya saja, kenapa musuh yang paling merepotkan malah datang kesini dengan cepat”.
“GGGGRRRRRRAAAAAAAAAAAAAAAGGGGGHHH” raungan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments