Chapter 8 : Legion

Lantelion Beta mulai mendekati mereka semua dengan hawa membunuh yang kuat.Tiba-tiba Flare mulai maju kedepan.

“Kalian semua lihat ini” ucap Flare.

Tiba-tiba Flare berubah menjadi sebuah senjata mesin besar yang dilengkapi dengan gutling gun dan senjata misil.Hal tersebut membuat semuanya termasuk indra tekejut.

“Luar biasa, hebat, aku tidak menyangka kau bisa melakukan itu juga” ucap Indra terkejut.

“Hmm sudah jangan banyak bicara lagi cepat Indra kemari dan tembak makhluk itu” ucap Flare.

“Ok”.

Indra mulai duduk di kursi dan bersedia membidik makhluk tersebut.

“Ingat Indra kau harus mengenai telak mulut dari sang ratu karena disitulah kau bisa mendapat poin EXP yang paling besar” ucap Flare.

“Baik” ucap Indra.

Tiba-tiba dari bawah tanah muncul lantelion kecil dengan tinggi 2 meter menyergap mereka.

“Grrraaaaaghhh” raungan.

“Apa ? Bagaimana bisa mereka bisa ada disini ?” ucap Indra terkejut.

Saat satu dari gerombolan Lantelion sedang mendekat tiba-tiba muncul tembakan mengarah ke Lantelion tersebut dan membunuhnya.Orang itu adalah Roger.

“Indra ka fokus saja membidik biar aku dan Malika saja yang fokus menembak yang kecil” ucap Roger.

Melihat apa yang dilakukan Roger membuat Indra tidak memiliki pilihan lagi selain fokus dengan apa yang ada di depannya.

“Terimakasih Roger.Aku tidak akan melupakan pengorbananmua” ucap Indra dalam hati.

Indra mulai membidik mulut dari Lantelion Beta.

[Target telah terkunci]

“Kali ini kenala kauu” ucap Indra teriak.

Semua tembakan dari peluru gutling gun dan misil ditembakkan kepada Lantelion Beta.Dari sana muncul ledakan besar yang membuat Lantelion Beta terjatuh.

“Bagus, seharusnya dengan EXP ku sudah....” ucap Indra.

[15 EXP didapatkan]

[Jumlah poin EXP terkumpul 95%]

Melihat notifikasi dari layar system membuat Indra terkejut.

“Apa ? Bagaimana mungkin hanya dapat 15 EXP.Kalau begitu aku harus menembak mahluk itu lagi” ucap Indra dengan kesal.

Saat Indra hendak menembak tiba-tiba muncul serangan tentakel yang langsung menghempaskan Indra dan Flare secara bersamaan.

“Indra awas serangan !!” ucap Flare.

“Arrrgg”.

Saat melihat kebelakang tenyata Indra melihat Roger yang tubuhnya sudah dilahap oleh Lantelion dan Malika yang kakinya terluka dan ditemani oleh Stella.

“Sial kenapa malah jadi seperti ini” ucap Indra terkejut.

Indra langsung mendekati Malika dan Stella yang sedang didekati oleh gerombolan Lantelion.

“Menyingkir kalian semua” ucap Indra teriak.

Indra langsung mengerluarkan Partikel blastnya dan langsung menembaki gerombolan Lantelion yang mendekat.

[2 EXP didapatkan]

[2 EXP didapatkan]

[2 EXP didapatkan]

.

.

.

[Jumlah point EXP terkumpul 108%]

Indra berhasil menghabisi segerombolan Lantelion yang mendekati mereka.

“Kalian berdua apakah kalian baik baik saja ?” tanya Indra dengan khawatir.

“Tenang saja ini hanya luka tapi Roger” ucap Malika menahan sakit.

Saat indra berbalik arah, Lantelion yang telah menelan Roger telah menghilang entah kemana.

“Maaf aku tidak sempat menyelamatkannya” ucap Indra.

“Sial, kenapa ini semua harus terjadi” ucap Malika dengan kesal.

Indra langsung merobek kain bajunya dan langsung membilasnya dengan alkohol dan langsung memperbannya dengan kain.

“Tahan ini” ucap Indra.

“Gggrrrrhhh” menahan rasa sakit.

Setelah itu getaran pada tanah mulai terasa dan saat mereka melihat ke arah belakang, muncul sebuah lubang raksasa tempat Lantelion Beta berada.

“Lubang itu, mustahil apa mungkin ia kabur menggali tanah ?” ucap Indra.

“Dia kabur” ucap Flare.

“Apa kabur ?” Indra terkejut.

“Benar, mungkin saja dia sedang memulihkan lukanya tadi, tapi aku merasa ada sesuatu yang aneh dari makhluk itu” ucap Indra dengan ekpresi serius.

Mendengar hal itu membuat Indra merasa bahwa itu bukan sesuatu yang bagus.

“Apa maksudmu ?” tanya Indra.

“Aku merasa ada energi lain dari tubuhnya yang sedang bergemuruh, seakan-akan dia sedang mencerna sesuatu” ucap Flare.

“Mencerna kah” Indra berpikir.

Indra mulai memikirkan sesuatu dan teringat satu hala yaitu tengtang salah satu kempuan yang diperlihatkan di notifikasi system.

“Penyerapan, benar ratu memiliki kemapuan penyerapan dan mungkin saja setelah mengalahkan Badrah dia menyerap sebagian tubuh dari Badrah dan karena ia menyerap seorang elder maka itu membutuhkan waktu untuk mencerna semua kekuatannya” ucap Indra.

“Mungkin itu benar, kalau begitu kita hanya harus mengalahkan sang ratu sebelum ia sepenuhnya menyatu dengan Badrah” ucap Flare.

“Itu benar, tapi meskipun begitu kalau kita pergi maka siapa yang akan menjaga mereka berdua” ucap Indra dengan khawatir.

Tiba-tiba Malika bergabung dalam pembicaraan.

“Tidak usah hiraukan kami, kami akan baik-baik saja.Lebih baik kau kejar saja makhluk itu.Jangan biarkan ia lari dan balaskan dendam Roger” ucap Malika.

“Apa benar baik-baik saja ?” ucap Indra dengan ekperesi khawatir.

“Hmm tenang saja. Sudah cepat sana dan tendang bokong si lintah itu” ucap Malika.

“Baiklah kalau begitu” ucap Flare.

Saat Indra hendak pergi tiba-tiba Flare berbalik arah menuju Malika dan Stella.Pada saat itu ia mengeluarkan sebuah pelindung api yang mengelilingi mereka berdua.

“Ini adalah pelindung api illahi.Ini akan bertahan sampai 30 menit.Paling tidak itu akan melindungi kalian selagi kami masih tidak ada” ucap Flare.

“Hmm kau baik juga pada kami” ucap Malika tersenyum.

“Jangan salah sangka, aku melakukan ini untuk menjaga foku Indra dalam bertarung” ucap Indra dengan sombong.

Setalah itu Flare pergi dari sana menuju Indra.Saat Flare mendekatinya Indra menoleh ke arah Flare dan tersenyum.

“Terimakasih Flare” ucap Indra.

“Hmm, sudahlah ayo cepat berubah” ucap Flare dengan nada judes.

“Baiklah” ucap Indra.

Indra menutup matanya dan mengingat kembali pembicaraan nya dengan Flarea sebelumnnya.

Flasback

“Blue menghilang karena kau yang sekarang adalah Blue itu sendiri” ucap Flare.

“Apa maksudmu aku adalah Blue ?” tanya Indra dengan bingung.

“Diasaat terakhir ia mengorbankan keberadaan dan menyatukan kekuatanya kepada mu agar kau bisa selamat dari sekarat” ucap Flare.

“Tunggu jadi maksudmu...” ucap Indra.

“Benar kau yang sekarang bukanlah manusia lagi, tapi kau adalah Blue itu sendiri dan karena itulah saat kau berubah menjadi Alexis wujud raksasamu adalah warna biru karena warna wujud itu diwujudkan berdasarkan Blue itu sendiri” ucap Flare.

Indra merasa tidak percaya dengan apa yang ia dengar, tapi mau bagaimana lagi ia sudah melihat kenyataan itu sendiri.Flare lanjut menjelaskan.

“Dan juga harus kuberitahu bahwa kau saat ini harus memahami kekuatan sebenarnya dari Blue” ucap Flare.

“Kekuatan sebenarnya dari Blue ?” ucap Indra.

“Benar, kekuatan sebenarnya blue terletak pada...” ucap Flare.

Pindah ke saat ini

“Alexiiiiiiiiiiis” berubah.

Indra berubah menjadi Alexis dan langsung terbang menuju langit.

“Flare kau bisa mendeteksi Lantelion Beta ?” tanya Flare.

“Tunggu sebentar aku sedang mendeteksi mereka” ucap Flare.

Flare mencoba mendeteksi Lantelion Beta dan anak buahnya dan Flare berhasil mendeteksinya.

“Mereka berada di 100 meter di depan kita” ucap Flare.

“Bagus kalau begitu mari kita ngebut” ucap Indra.

Indra langsung mempercepat terbanya dan mengerjarnya.Pada saat itu Indra melihat sebuah tanah yang sedang bergelombang bergerak.

“Itu mereka” ucap Indra.

Indra langsung menyerang mereka dengan menembakkan bola energi dari tangannya dan menembak tanah. Pada saat itu tanah meledak dan dari sana keluarlah Lantelion Beta dengan ekor yang menyerupai kepala Badrah. Setelah itu Indra turun dan siap untuk bertarung.

Lantelion Beta mengeluarkan semua tentakel dan bersiap untuk menyerang Indra. Saat petarungan hendak dimulai, ia memikirkan perkataan Flare sebelumnya.

Flashback

“Kecepatan katamu” ucap Indra.

“Benar, kekuatan Blue sebenarnya terletak pada kecepatan. Meskipun ia tidak memiliki serangan yang kuat tapi ia memiliki kecepatan dan kelincahan gerak yang sangat tinggi yang mampu menghindari setiap serangan musuh dengan mudah” ucap Flare.

“Memang benar saat aku bertarung melawan Lantelion Alfa aku merasa tubuhku sanga ringan, tapi itu juga mengorbankan kekuatan juga” ucap Indra.

“Benar, karena kau tidak memiliki serangan yang cukup kuat, maka sebagai gantinya kau dipersenhati oleh bilang pedang tajam yang mampu memotong berlian dengan sanga mudah” ucap Flare.

“Jika aku mengkombinasikan keduanya maka....” ucap Indra.

“Benar kau akan menjadi orang tidak terkalahkan” ucap Flare terseyum semangat.

Waktu sekarang

“Yosh, kali ini kau akan kubantai” ucap Indra dengan semangat.

Lantelion Beta menyerang menggunakan puluhan tentakelnya untuk menyerang Indra, namun Indra dengan mudah menghidari serangan itu dengan kecepatannya.

“Baiklah, aku akan mencoba mendekat” ucap Indra.

Indra mengeluarkan bilai pedang dari tangan kanannya dan langsung mendekati Lantelion Beta dengan cepat.Beberapa serangan tentakel mulai menyerang Indra, namun Indra berhasil memotong tentakel tersebut menggunakaan pedangnnya.

“Sebentar aku mendekat” ucap Indra.

Lantelion Beta menggunaka ekor Badrah untuk menyerang Indra.Pada saat itu Indra lansung melompati serangan ekor Badrah dan langsung menendang kepala Lantelion Beta.

Serangan tersebut membuat Lantelion Beta terjatuh. Indra melihat sebuah kesempatan tersebut dan langsung mendekat dan menyerang, namun tiba-tiba.

“Tunggu Indra kumohon jangan bunuh aku”.

Indra langsung berhenti saat mendengar suara orang yang ia kenalnya.

“Roger ? Itu kau ?” tanya Indra.

Ternyata suara itu berasal dari Lantelion Beta yang sedang terdesak.

“Benar ini aku.Saat ini aku dan sang ratu telah menjadi satu” ucap suara itu.

“Apa maksudmu ?” tanya Indra.

Tiba-tiba ekor Badrah dari Lantelion Beta menyerang dan mencapit leher dari Indra.

“Kuarrrgghh” Indra.

“Dasar bodoh, manusia memang mudah ditipu oleh ilusi tidak nyata” ucap sang ratu dengan suara Roger.

Mendengar Lantelion Beta berbicara mengejek membuat Indra menjadi terkejut.

“Apa maksud ini semua ? Kau kau bisa bicara ?” ucap Indra.

“Hmm tentu saja, kau pikir aku ini siapa.Aku adalah dari Seven Great Nightmare, sang ratu wabah Lantelion Beta” ucap sang ratu.

Tiba-tiba Indra merasa energi nya diserap oleh sesuatu.Hal itu membuat Flare menjadi panik.

“Indra ini berbahaya, makhluk ini menyedot habis energi kita” ucap Flare gelisah.

“Aku tahu” ucap Indra berusah melepaskan diri.

Indra menggunakan bilah pedangnya dan langsun memotong ekor Lantelion Beta sehingga berhasil melepaskan diri.

“Bagus, Indra kalau begitu kita tinggal...” ucap Flare.

Flare belum selesai bicara tiba-tiba muncul cahaya dari arah Lantelion Beta.Tubuh Lantelion Beta telah di selimuti oleh cahaya dan perlahan mulai retak dan dari retakan itu munculah aura kegelapan yang besar menyelimuti daerah sekitar.Pada saat itu munculah seekor monster humannoid dengan bilah capit Badrah yang berada di tangan kana dan kirinya dan tentakel dan sebuah armor hitam yang mengeluarkan aura hitam pekat.

“Begitu rupanya, tidak kusangka hanya menyerap sebagian kecil dari energinya mampu membuatku berevolusi sampai ke tahap ini.Aku merasa seperti dilahirkan kembali” ucap sang ratu dengan girang.

Tiba-tiba muncul sebuah notifikasi dari system.

[Bahaya]

[Bahaya]

[Bahaya]

[Elder : Legion

Kemampuan : Tidak bisa diidentifikasi

Deskripsi : Sebuah evolusi Lantelion Beta dimana elder menyerap kekuatan cahaya dan mengubahnya menjadi energi kegelapan sehingga terjadi mutasi yang membuat Lantelion berhasil melampui batasan dan berevolusi ke wujud yang mematikan]

Sang ratu akhinya terlahir kembali dari kegelapan yang pekat dan akan membawa dunia menuju kekacauan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!