#17

Senja dah mulai membayangi hari namun bang Ridwan masih tertunduk lemas di depan pusara istrinya.

Tak pernah sekali pun ia membayangkan kak Ipeh akan meninggalkannya.

Terbayang oleh nya Si kecil Dido yang terus bertanya dimana ibu nya, hati bang Ridwan makin terenyuh. Sakit yang sulit untuk di katakan membuat air mata jatuh berlinang di kedua pipi nya.

Hari ini bang Ridwan pulang ke rumah nya. Dan hari ini pula lah Indira di antar oleh Silvia ke rumah Ridwan. Kabar duka yang Ridwan alami tidak menghalangi langkah Silvia untuk mengantar Indira ke sana.

"Bang Ridwan, kami turut berbela sungkawa. Maaf kami tidak bisa datang bang." Ucap Silvia pada sepupu suami nya itu.

"Terima kasih Silvia. Gak papa.  Ayo duduk dulu. Anggara tadi sudah nelpon aku dan mengatakan semua nya. Kalian ingin menitipkan Indira disini kan? Aku tidak keberatan. Tapi apa tidak apa- apa kalau dia sini? Secara Ipeh sudah tidak ada lagi?" ungkap Ridwan.

"Kan masih ada Dodo bang! Aku rasa gak papa lah." Sahut Silvi.

"Bang maaf, aku gak bisa lama karena aku harus balik ke Jakarta."

Silvia pun akhirnya pergi meninggalkan Indira di rumah bang Ridwan. Indira langsung di antarkan ke kamar yang biasa Dikta tempati kalau Dikta menginap disana.

"Kamu disini aja dulu ya Dira.  Abang akan renovasi kamar depan supaya kamu bisa tempati dengan bang Anggara setiap kali bang Anggara ke sini."

Usai mengatakan itu bang Ridwan pun pergi meninggalkan Indira sebab dia sendiri masih perlu waktu untuk memulihkan hati nya pasca kepergian sang istri. Sehingga dia tidak sempat bertanya kabar Indira? Seperti apa perasaan Indira saat ini setelah menikah dengan Anggra. Yang ada saat ini hanya dunia nya yang hancur setelah Ipeh pergi.

Hari pun berganti hari.  Tapi di rumah rasa nya seperti tidak ada orang lain selain Indira. Indira tidak melihat bang Ridwan pada hal Indira ada beberapa kali keluar kamar. Hanya para pekerja suruhan Anggara saja yang tengah sibuk merenovasi kamar depan yang akan Indira tempati saja yang terlihat sibuk menukang.

Sebenarnya Indira cukup sering ke rumah ini. Maka nya dia tahu seluk beluk rumah ini. Yaaa - kalau dibandingkan antara rumah ini dengan rumah nya Anggara, walaupun rumah ini lebih kecil, Indira memilih rumah ini.

Bukan karena dia berharap dia bisa bertemu Dikta di rumah ini, tapi lebih karena di rumah ini dia bisa lupa cap istri lima ratus juta yang ada di diri nya.

Soal Dikta? Hm- Indira lebih berharap untuk tidak bertemu dengan DIkta selama nya. Indira sudah tahu dari bang Ridwan kalau DIkta telah mengundurkan diri dan pergi entah kemana.

Sore itu Indira berjalan di sekitar taman yang ada di samping rumah bang Ridwan. Suasana cukup hening karena para pekerja sudah tidak bekerja lagi. Kamar Indira dan Anggara sudah selesai di renovasi. Kini hanya tinggal menunggu Anggara yang datang dengan sebuah janji yang harus segera Indira penuhi.

"Bang Ridwan??" Seru Indira saat melihat bang Ridwan duduk sendirian sambil termenung.

Indira mendekat ke mantan bos nya itu. Indira tahu pasti saat ini bang Ridwan tengah mengingat mendiang kak Ipeh. Nama nya juga sepasang suami istri. Kalau salah seorang nya pergi meninggalkan kita lebih dulu maka pasti akan meninggalkan duka yang mendalam pada pasangan yang di tinggalkan.

Indira dan Dikta saja yang belum menikah dan hidup bersama saja, sudah semenderita ini. Apalagi bang Ridwan.

Tangan Indira menyapa lembut bahu bang Ridwan yang sedang duduk termenung. Ia yang juga pernah merasakan bagaimana kehilangan orang yang sangat dicintai sangat paham dengan apa yang bang Ridwan rasakan saat ini.  rasa nya seperti dunia ini akan runtuh. Hidup bagaikan zombie karena hidup pun ada guna nya lagi.

Sungguh! Kehilang seseorang yang kita cintai rasa seperti kehilangan sebagian jiwa kita. Dimana semua impian yang kita miliki berdua sirna dalam sesaat

"Bang?" panggil Indira lalu duduk di depan bang Ridwan yang menatap nya dengan tatapan mata kosong.

Bagaimana tatapan mata nya tidak kosong, hari-hari nya dia lalui hanya dengan termenung. Mata nya selalu menatap ke arah pintu seolah sedang menunggu kedatangan kak Ipeh.

"Bang? Abang tidak bisa seperti ini terus! Abang masih punya Dodo! mau sampai kapan abang seperti ini? Dodo butuh sosok papa nya bang! DIa jadi tak terurus jika abang seperti ini terus. Di sini bukan hanya abang saja yang kehilangan, Dodo bahkan lebih parah. Dia kehiilangan sosok ibu nya. Dia lebih terpukul darri pada abang. " Nasehat Indira yang baru beberapa minggu yang lalu bagaikan orang gila saat di nikah kan paksa oleh kedua orang tua nya.

"Sebaik nya abang jemput Dodo. Sudah saat nta Dodo pulang. Ndira juga rindu sama Dodo bang. Biar Ndira yang bantu rawat Dodo sembari menunggu abang bangkit untuk menjadi papa Dodo lagi. Cafe pun butuh abang." Indira terus menyemangati bang Ridwan.

Ajaibnya bang Ridwan mengangguk. Seperti nya kata- kata Indira meresap ke dalam sanubari nya. Bukti nya dia setuju untuk bangkit kembali.

***

Ke esokkan hari nya, Dodo di jemput oleh bang Ridwan. Bang Ridwan pun mulai pergi ke cafe lagi. Seperti nya kehidupan bang Ridwan mulai move on dari kesedihan nya Ya paling tidak Indira tidak melihat bang Ridwan termenung atau pun melihat ke arah pintu hingga biji mata nya memutih menunggu kak Ipeh pulang.

Anggaplah ini sebuah kemajuan untuk bang Ridwan.

Lalu bagaimana dengan nasib Indira? Hm sejauh ini baik- baik saja. Anggara sama sekali tidak ada menghubungi Indira atau pun bang Ridwan. Dalam pikiran gila nya, Indira berharap Anggara lupa akan diri nya. Biar saja dia menyandang status ini disini, dia tidak masalah. Asal kan pria itu tidak datang lagi dalam kehidupan nya.

Sebagaimana hari- hari sebelum nya, hari ini Indira pun menghabiskan hari nya dengan bermain bersama Dodo di taman samping rumah. Angin bertiup sepoi- sepoui menerpa lembut wajah Indira dan Dodo.

Indira tersenyum melihat Dodo yang bermain gembira bersama nya. Seperti nya Dodo mulai terbiasa dengan kehadiran Indira dan pelan- pelan tidak lagi bersedih.

Indira pun begitu, Dia terlihat gembira menemani Dido bermain di halaman. Celoteh Dido membuatnya terhibur hingga ia sedikit terlupa akan tekanan yang terus membebani hatinya. Tapi sayang nya hal itu tidak berlangsung lama sebab Indira melihat  mobil Anggara memasuki halaman rumah.

"Akhirnya dia datang juga." lirih Indira yang merasa kebahagian nya  usai sudah. Dunia yang tadi nya mulai berwarna kembali menjadi gelap.

Tapi beberapa  hari ini Indira terus menanamkan segala pikiran positif pada diri nya. Dia saat ini bukan lah pacar Dikta lagi. Dia sudah menjadi istri Anggara. Ya, walaupun istri dengan cap lima ratus juta. Apapun itu, Indira tetap adalah seorang istri.

Dan Indira telah mencoba untuk berdamai dengan segala penolakan yang ada di dalam diri nya. Dia akan berusaha menjadi istri yang baik bagi Anggara hingga masa kontrak mereka berakhir.

Hal ini bukan karena Indira telah melupakan DIkta. Tapi lebih karena nasi telah menjadi bubur. Mau diapakan lagi? Mau di buat jadi nasi goreng pun tidak bisa. Jadi ya terpaksa di enakin walau sepahit apa rasa bubur tanpa penyedap dan toping ayam ini.

Bukan kah kehidupan memang kadang sepahit itu? Tidak semua wanita akan se-strong Anulika Rayana dalam novel nya kak Upe. Dan tidak pula semua wanita setangguh Anne Mary istri nya Dennis Hardata dalam novel Cinta Gial genious doctor yang walau mereka terpisah lama tapi dia tetap setia dengan cinta nya pada Dennis.  Atau pun seperti Alice yang menggangap semua nya bisa di hadapi dengan segala banyolan yang bisa menggonjang ganjingan dunia seorang Ray.

No! tidak semua wanita se- strong mereka. Masih ada wanita yang terkadang memilih kabur dari masalah seperti Lea selalu saja ingin kabur dari Ansel. Ada pula wanita yang seperti Ruby yang memilih untuk mengakhiri segala nya saat dia merasa cinta nya tak mungkin untuk di wujud kan. Ada banyak tipikal wanita di dunia ini. Dan Indira saat ini termasuk ke dalam wanita yang mulai berdamai dengan takdir.

Terpopuler

Comments

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

mengharukan

2023-06-12

0

Dini Listiani

Dini Listiani

kak banyak bawang nya ini 😭

2023-04-27

1

꧁🦋⃟‌⃟ ˢⁿ᭄𝔎𝔄𝔉𝔎𝔄𝔎꧂

꧁🦋⃟‌⃟ ˢⁿ᭄𝔎𝔄𝔉𝔎𝔄𝔎꧂

alice tuh yng mna 😭😭😭aku lupa lgi, masa harus bc ulang 😭😭

2023-03-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!