#12

“Maafkan aku Indira.” Gumam kak Ipeh dalam hati.

Setelah hanya diam dan memperhatikan Indira yang masih berderaian air mata, kak Ipeh pun memutuskan untuk keluar.

"Mmmm.. Kakak keluar sebentar ya?" ujar Kak Ipeh dengan raut sejuta misteri.

Indira pun hanya bisa mengangguk pelan dan terisak. Tapi sialnya ketika kak Ipeh baru saja membuka pintu, wajah Dikta sudah nongol tepat di depan batang hidung kak Ipeh.

“Astaga naga!” Seru nya kaget.

“Kamu ngapain sih Dik?! Bikin kaget tahu!” Seru Ipeh menyembunyikan rasa cemas yang kini sudah sampai ke tulang- tulang nya.

“Aku mau main sama Dodo!” Jawab Dikta santai.

"Dodo masih tidur Dik, ntar aja main nya. Dia baru aja tidur! Jangan diganggulah, kesian!" Jawab Bang Ridwan dari belakang.

Walaupun dia tidak setuju dengan ide istri nya tapi untuk saat ini dia terpaksa menghalangi Dikta agar tidak memasuki kamarnya. Karena dia belum siap menjelaskan semua yang terjadi pada Dikta.

"Aku cuma mau lihat kok! Aku janji gak akan membangunkannya," tolak Dikta, tetap maksa untuk masuk dan melihat Dodo yang sedang tertidur.

"Ntar aja deh Dik! Kalau Dodo sampai bangun, kakak sulit untuk menidur kan nya lagi.” Kak Ipeh tetap bersikukuh untuk melarang Dikta masuk ke kamar nya.

"Lah bagus dong kalau dia bangun? Dengan begitu aku jadi bisa main dengannya," timpal Dikta tak mau kalah.

"Jangan Dik!" Larang kak Ipeh lagi dan lagi.

"Ih! Napa sih! Kak Ipeh dan bang Ridwan ini anehh deh!!? Biasanya juga aku dibebaskan keluar masuk kamar kalian untuk menemui Dodo? Kalian berdua super aneh hari ini.” Seru Dikta.

“Atau- apa jangan-jangan, ada yang abang dan kakak sembunyikan dariku?" tanya Dikta penuh curiga bak seorang detektif.

“ Ya gak lah!!” Bang Ridwan menggeleng panik. Tapi Dikta tak menggubris perubahan raut Bang Ridwan.

"Nggak ada apa-apa kok Dik, cuma perasaan kamu aja," sambung Kak Ipeh lalu memasuki kamarnya.

"Hmmm, apa benar hanya perasaan ku saja???” seru Dikta untuk mempertegas perkataan Kak Ipeh barusan.

“Iya! Hanya perasaan mu saja itu!!” Sahut Bang Ridwan hanya manggut-manggut sok menyetujui.

Dikta berjalan seolah dia akan pergi, tapi begitu kak Ipeh dan bang Ridwan lengah, Dikta berbalik dengan kecepatan cahaya dan mendorong pintu kamar kak Ipeh dan bang Ridwan.

Tapi untungnya kak Ipeh masih di pintu dan menahan tubuh Dikta dengan daun pintu.

"Dik, Dodo masih tidur. Biarkan dia istirahat dulu!! Main nya ntar aja!!!?" kah Ipeh kembali melarang Dikta masuk.

"Kalian berdua membuat ku sangat curiga! Apa jangan- jangan Indira ada di dalam kamar kalian?" Pertanyaan Dikta yang tebak- tebak buah manggis utut ternyata mampu membuat kak Ipeh dan bang Ridwan tidak mampu berkata- kata.

Mereka sangat terkejut mendapati tebakan Dikta yang begitu jitu.

Dalam kepanikan kak Ipeh berusaha mengelak.

"Indira?" tanya Ipeh berusaha membuat ekspresi senatural mungkin.

"Ngarang kamu! Kenapa coba pacar kamu ada di dalam kamar aku dan bang Ridwan??! Ada- ada aja! Lagian ya Dik, buat apa kakak dan abang menyembunyikan Indira darimu? Kayak kurang kerjaan gitu!!" cicir kak Ipeh dengan debaran yang tak terkira di dada nya.

"Trus kalau emang gak ada, kenapa aku harus dihalang- halangi begini coba?" sanggah Dikta sambil tetap berusaha meraih gagang pintu.

“Dik! Jangan!” Larang kak Ipeh dan bang Ridwan berbarengan yang pada akhir nya semakin menambah kecurigaan Dikta.

Dikta semakin semangat untuk membuka pintu kamar itu dan melihat siapa yang ada didalam nya.

Dengan bersusah payah akhirnya pintu itu terbuka seiring dengan Kak Ipeh yang panik sambil menutup mata.

Dikta berjalan masuk bersama Bang Ridwan yang juga ikut masuk. Jujur perasaan nya saat ini sedang harap- harap cemas. Takut kalau Dikta meledak amarah nya karena menjumpai Indira di dalam kamar itu.

“Dimana dia?” Seru bang Ridwan dalam hati karena tidak dapat menjumpai sosok Indira di dalam kamar.

Untuk sesaat bang Ridwan bisa bernafas lega.

"Tuh benarkan Dik, Dodo masih tidur. Dan tidak ada Indira di sini. Dari tadi aku dan kakak mu bilang gak ada Indira tapi kamu tetap saja ngeyel!! Udah di bilangin itu hanya perasaanmu saja," ucap Bang Ridwan lega.

Kak Ipeh auto melihat ke dalam kamar. Dan helaan nafas lega langsung keluar dari muluy nya.

“Tapi kemana Indira?” Batin kak Ipeh, yang juga heran karena Indira tidak ada di dalam kamar nya.

Dikta berjalan mendekati Dodo yang sedang tertidur dan mengelus bayi itu dengan sangat lembut. "Mungkin karena aku terlalu merindukan nya maka nya aku merasa dia ada di dalam kamar ini." kata Dikta lemah.

Tanpa DIkta sadari buliran air mata menggenang di kedua sudut mata nya.

"Sudahlah Dik, yuk kita keluar." Ajak Bang Ridwan sambil meliri ke arah istri nya dengan tatapan penuh tanda tanya.

Tapi dari sorot mata istrinya, bang Ridwan dapat menangkap kalau kak Ipeh juga tidak tahu dimana Indira berada saat ini.

"Hem- baiklah. NI bocah juga nyenyak banget tidur nya. Gak tega Dikta ganggu nya. " senyum Dikta sedikit bercahaya. Terasa beban di dada sedikit sirna. Meski duka masih bergelanyut erat.

"Loh! Jendela nya kok dibiarkan terbuka! Itu Ac nya jadi gak bekerja maksimal!!” Seru Dikta memandang jendela yang terbuka.

Semilir angin terasa menelusup sukarela. "Kenapa gak di tutup sih kak!!?" tanya Dikta.

Baru selangkah DIkta beranjak ke jendela, kak Ipeh sudah melesat mendekati jendela lebih dulu.

Firasat kak Ipeh mengatakan bahwa Indira mungkin saja bersembunyi di bawah jendela.

Kak Ipeh menengok ke bawah namun aneh nya yang dicari tidak ada.

Kak Ipeh melemparkan pandangan nya kehamparan rerumputan di halaman rumah nya, dan tanpa sengaja ia melihat Indira tersungkur diantara rimbunan semak.

Dengan mata yang masih berkaca- kaca gadis itu masih sempat menoleh. Dan mereka sempat beradu pandang.

Tapi kemudian Indira menggeleng seolah ingin meminta kak Ipeh untuk tidak memberitahu siapapun kalau dia ada disana.

Indira bahkan sampai mengatup kedua tangannya lalu berlari dengan bertelanjang kaki.

“Sungguh kasihan diri mu Indira.” Gumam kak Ipeh dalam hati.

Terpopuler

Comments

Yustipa Wati

Yustipa Wati

itu orang tua ggak punya hati nurani

2023-12-09

0

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT

kabur saja indira

2023-06-12

0

꧁🦋⃟‌⃟ ˢⁿ᭄𝔎𝔄𝔉𝔎𝔄𝔎꧂

꧁🦋⃟‌⃟ ˢⁿ᭄𝔎𝔄𝔉𝔎𝔄𝔎꧂

au ach no komen kasian Indira nya sumpah
nich cerita Indira bkl bnyk bwang nya nich

2023-03-05

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!