#10

"Sana temui calon suamimu, hari ini juga kamu harus ikut dengan nya pulang." perintah itu membuat dunia Indira yang gelap menjadi semakin gelap.

“Apa yang ibu katakan? Pu-pulang? Bukankah di sini rumah Dira, bu?!"

Tanya Indira tergugu.

"Mulai saat ini rumah ini bukan lagi menjadi tempat tinggal mu Indira. Nak Anggara akan menjadi suami mu! Dia berhak membawamu ikut pulang bersama" balas sang ibu tanpa rasa bersalah.

DEg!! Indira auto bungkam dan menunduk takut.

“Ayo kemari Indira! Keluar dari kamar mu! Kau tidak perlu membawa apapun dari rumah ini karena barang- barang itu tidak akan kau perlukan. Nak Anggara akan membelikan yang baru untuk mu!

Dengan perasaan was – was Indira melangkah keluar dari kamar. Dengan langkah lemah Indira berjalan menuju ruang tamu. Dimana di sudut kursi sana telah duduk seorang laki-laki dengan gagahnya.

Laki- laki itu tampak berwibawa dengan stelan jas hitam berdasi panjang. Persis seperti Ceo- Ceo dalam drama Korea yang bertema kan kantoran.

Indira mengangkat wajah nya tepat pada saat kacamata hitam itu perlahan- lahan laki- laki itu buka.

Kemudian terlihat laki- laki itu tersenyum pada Indira. Dengan gerak mata yang seolah memberi isyarat agar Indira menurutinya.

Karena sedang bingung, panik dan juga takut saat itu, Indira pun berjalan ke arah laki- laki itu dengan langkah kaki yang layaknya robot, jujur Indira takut mendekat untuk duduk di samping pria itu. Indira duduk canggung. Namun ibu nya telah memegang tas yang berisi uang itu, maka mau tidak mau Indira pun terpaksa duduk di samping laki- laki yang tidak dia kenal itu. Dengan penuh keterpaksaan, Indira mengulas senyum kecut nya.

Suasana persis seperti di kuburan. Hening! Senyap! Beda nya saat ini suara jangkring dan kodok untuk pelengkap suasana tidak ada.

Entah berapa lama sudah Indira terdiam. Bersembunyi di balik tubuh nya yang bergetar hebat. Indira sungguh diam bagai patung, sama sekali tak berani berontak. Sementara laki- laki kaya di sampingnya sudah sejak 30 menit mencoba mengajak Indira untuk berbicara.

"Kenapa? Kok diam saja?" tanyanya namun Indira tetap diam. Diam karena menahan agar air mata nya tidak jatuh berlinang di depan laki- laki ini. Sekuat tenanga ia berusaha menahan agar air matanya tidak tumpah.

"Kau siap?? Kalau kau sudah siap, kita ke mall dulu. Saya ingin membelikan pakaian yang layak untuk kamu.”

“Tu kan apa ibu bilang! Kamu gak perlu bawa pakaian lusuh mu yang ada di kamar ndira. Nak Anggara sudah memikirkan semua yang terbaik untuk kamu!” Cerocos ibu Indira yang hanya membuat harga diri Indira yang sudah tidak tersisa ini jatuh ke tempat terbawah di bumi ini.

"Ayo Ndira kita pulang?" ajaknya. Namun ketika pria itu melangkah, Indira menahannya.

"Kenapa?"

"A-a-aku..." bibir Indira seakan beku. Ucapan terbata- bata dan tidak jelas.

"Aku tidak bisa," tolaknya kemudian.

Refleks Anggara melepas pegangan tangannya. Matanya menyiratkan sejuta tanya membuat Indira merasa telah melakukan sebuah kesalahan besar.

Anggara berjalan mendekati Indira dengan tatapan mata dingin nya.

"Kamu kenapa Indira? Kenapa kamu tidak mau pergi dengan saya? Apa kamu masih ragu?" tanyanya dengan suara datar.

Pelan -pelan Anggara mengangkat dagu Indira yang menunduk dan berkata. "Buka matamu , Indira." ujarnya perintah nya dengan suara nya yang masih sama datar nya dengan sebelum nya.

Indira dalam keraguan nya pelan- pelan mengangkat wajah nya sambil kedua mata nya mencoba melihat ke kiri dan ke kanan agar pandangan nya tidak bertemu dengan pandangan pria itu.

Anggara mengeluarkan sesuatu dari saku jas nya, sesuatu yang memang telah di persiapkan oleh istri nya.

Indira terpaku karena tidak menyangka Anggara akan memberikan sebuah kalung berlian yang sangat memukau mata.

"Tadi nya aku ingin memberikan ini pada mu saat kita berdua berada di mobil? Tapi seperti nya kau masih meragukan ketulusan ku. Maka mungkin lebih baik aku memasang kan ini saat ini juga di leher mu."

Indira terkejut! Dia mundur beberapa langkah ke belakang.

Namun sialnya sang ibu melihat tindakan bodoh Indira lalu memengan kuat lengan Indira dan menahan Indira agar tidak menjauh dari Anggara yang hendak memasangkan kalung berlian itu.

"Aduh Nak Anggara, kenapa repot-repot sih? Indira kan jadi malu- malu begini?" Seru ibu Indira sambil menarik sedikit tangan Indira agar jarak Indira dan Anggara kembali dekat.

Indira yang tidak ada piliha lain kali itu terpaksa ikut tersenyum, walaupun kecut.

"Sini, aku pakaikan!” Ujar Anggara yang masih saja terdengar dingin di telinga Indira.

Indira tidak perlu menjawab apapun karena ibu nya yang sudah kerajingan harta langsung bersorak iya! Seolah kalung berlian itu akan di pasangkan di leher nya.

Usai memasangkan kalung berlian itu di leher Indira, Anggara berpamitan yang pasti nya dengan membawa serta Indira.

Namun setelah lama berkendara, ternyata Anggara tidak membawa Indira ke rumahnya.

Dia membawa Indira ke tempat lain. Tapi seperti nya Indira mengenal tempat itu. Malah sangat mengenal tempat itu. Setelah Indira lihat berkali- kali pun, tempat ia berada sekarang benar- benar tak asing bagi Indira. "Indira????” Tanya bang Ridwan kaget saat melihat Indira keluar dari mobil sepupu nya Anggara.

“Dikta nyariin kamu terus lho, Ndira seharian ini!? Dia uring-uringan seperti orang gila gara-gara nggak dapet kabar darimu! Padahal baru juga sehari." cerocos Bang Ridwan.|

Indira diam tidak menjawab hingga Anggara muncul dengan membawa beberapa bag belanjaan.

“Bang Anggara masuk.” Ucap Ipeh, istri Ridwan yang memang sudah di telpon oleh istri nya Anggara yang mengabarkan kalau Anggara akan datang bersama calon istri kedua Anggara.

Ridwan yang masih belum paham duduk permasalahan nya hanya diam dan ikut ke dalam rumah.

Terpopuler

Comments

꧁🦋⃟‌⃟ ˢⁿ᭄𝔎𝔄𝔉𝔎𝔄𝔎꧂

꧁🦋⃟‌⃟ ˢⁿ᭄𝔎𝔄𝔉𝔎𝔄𝔎꧂

kan jadian dikta nya yng pertama di ambil abng nya, Indira juga di ambil abng nya,, aku heran dari mn abng nya thu ibu Indira yng gila harta

2023-03-05

1

Vyrne S W

Vyrne S W

hmm...bgg

2023-03-01

1

Via Octavia

Via Octavia

yoolo, ini parah sih..

2023-02-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!