Di depan kaca dapur cafe yang dibatasi dengan setengah tembok bata mereka saling merebutkan HP. Indira dengan cekatan menggeledah kantong celana Dikta, membuat Dikta hanya mesem-mesem menahan tawa.
"Ih! Ay! Suka gitu! Gak lucu ini!! Cil, kita pulang!" ujar Indira ngambek.
Galau pun dengan cepat menyerang Dikta jika melihat sang kekasih sudah pasang muka ngambek seperti ini. Sifat ke profesionalisme nya rela dia gadaikan bila sudah berhadapan dengan yang nama nya cinta.
Beneran!!! Pernah suatu hari Indira ngambek karena Dikta lupa memasakan mie goreng spesial untuk yang dia minta di titipkan ke bocil saat bocil pulang. Dan Taraaaaaaaaaaa Indira langsung ngambek dong.
Dan itu berimbas pada mood Dikta yang sedang masak saat itu kalau Indira mematikan handphone. Dikta sampai rela menutup cafe lebih awal karena dia tidak mood masak.
Alasannya simple!! Dikta galau karena Indira tak menggubris ucapannya.
Hari itu Dikta rasa nya benar-benar mati rasa selepas Indira ngambek. Padahal ngambek nya juga hanya ngambek palsu.
Betul sekali! Indira saat itu hanya cari-cari masalah saja dengan Dikta. Tapi ia juga tak menyangka kalau Dikta akan sampai seperti itu.
"By," panggil Dikta. Ia menarik dagu Indira.
"ih!! Apa sih," jawab Indira ketus dengan bibir manyun.
"Nih," Dikta menyodorkan itu kembali pada Indira.
"Senyum dong by! Jangan ngambek lagi. Jelek! Nah kalau senyum kayak gini tuh jauh lebih cantik.” goda Dikta lagi.
Dikta sengaja menarik dua sudut bibir Indira secara berlawanan antara kedua sudutnya sambil terus menggoda Indira.
Dan untung nya berhasil. Indira sudah tidak marah lagi. Tapi Indira tetap minta izin pulang lebih awal, karena takut ibu nya marah.
"Ay, aku pulang dulu ya? Ibu nyariin ini. Ntar bisa perang dunia kalau ibu tidak segera melihat ku.” Ucap Indira lalu mencium tangan Dikta.
Dikta juga membalas ciuman itu dengan mencium tangan Indira juga.
Hanya saja, Dikta menambah sebuah kecupan lagi di kening Indira.
Setelah ritual dua sejoli itu, bocil dan Indira kembali pulang.
Sesampai nya di depan rumah Indira, Indira dan bocil saling tengok..
“Mobil siapa tuh?” tanya Bocil penasaran dengan sebuah mobil BMW keluaran terbaru bertengger di depan rumah Indira.
“Au! Mbil bapak sampai tadi malam masih Agya!” Jawab Indira sambil mengangkat bahu.
“Teman nya bapak kamu kali Ra.” Ujar Bocil yang sudah terlalu malas untuk berpikir karena besok sudah harus menemani Dkta untuk menemui pengawa cafe.
“Oh iya, Dikta dah bilang, lom? Besok cafe libur . Ada pengawas restoran datang. Aku dan Dikta di jadikan tumbal pasugihan untuk anti bala.” Ucap nya cengengesan.
“oooO- jadi itu alasan bang Ridwan manggil kak Dikra tadi? Jadi besok aku libur dong?” tanya Indira tidak bersemangat. Karena kalau besok dia libur, itu artinya dia tidak bisa ketemu Dikta. Jadi haruus menumpuk rindu.
“Alah! Cuma sehari doang!! Lebaaaaaaaaaaaaaah eh leeeeebaaai kamu!!” Seru Bocil dan langsung pulang.
Indira yang tidak memiliki firasat apapun kecuali amarah ibu nya yang pasti telah menunggu nya d di dalam sana, mulai melangkah pelan- pelan ke dalam rumah.
“assalamualaikum..” Sapa nya pelan karena ternyata di dalam rumah nya ternyata ada dua orang tamu yang tidak dia kenal.
Seorang wanita cantik dan juga seorang pria tampan.
Melihat dua sosok tersebut, Indira pun jadi bertanya – tanya di dalam hati.
“Siapa mereka?”..
“Kenapa wajah ibu seperti nya senang banget? Apa ini arti nya aku akan bebas dari omelan???”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT
dasar emang emak mata langsung kinclong d tawarin uang ratusan juta🤭🤭
2023-06-12
1
Vyrne S W
bukan omelan indira tapi hmm.....
da deh🤔🤔🤔🤔
2023-03-01
2
꧁🦋⃟⃟ ˢⁿ᭄𝔎𝔄𝔉𝔎𝔄𝔎꧂
wah mak nya bnr bnr, dia tuh mak kandung apa dpt mungut di tong sampah sih
2023-02-23
2