Kalian memaki, dan membawa orang yang salah 2.

Beberapa jam perjalanan, rombongan itu terlihat diam. Namun sebenarnya mereka tengah merencanakan rencana yang sangat kejam terhadap Xiao Chen. Namun pada dasarnya, Xiao Chen telah hidup lebih dari sepuluh ribu tahun lamanya. Selama hidupnya, dia telah bertemu dengan macam macam orang. Karena itu, dia telah menebak apa isi percakapan mereka.

"Tapi, dia terlihat santai dan tidak merasa takut sedikitpun pada kita," ucap telepati salah satunya merasa heran melihat Xiao Chen malam bermeditasi dengan tenang.

"Hahaha, dia mungkin berpikir dengan Kristal Dewa sebanyak ini dapat membuat kita menghornatinya, tapi setelah tiba... Aku ingin melihat dia menangis karena telah menyinggung ku tadi," balas telepati sosok tetua yang berhadapan dengan Xiao Chen.

***

'

Disisi lain.

"Si putih dan hitam telah mati... Sekarang tugas pengumpulan roh ada ditanganmu, ingatlah untuk berhati hati saat menjalankan tugas dialam Menengah." Sosok bayangan dibalik cermin mencoba memberikan nasihatnya.

"Baik tuan Jalan Dao."

***

Sepuluh hari kemudian, rombongan sekte Phoenix dari Kekaisaran Phoenix telah tiba di pulau Bunga Persik. Setibanya, rombongan yang ada didepan Xiao Chen mulai melaksanakan rencana mereka.

"Kita telah tiba, sekarang bayar lagi lima puluh Kristal Dewa."

Xiao Chen membuka matanya perlahan, kemudian dia menatap rombongan didepannya yang tengah menatapnya dengan wajah keserakahan.

"Apa yang aku berikan kemarin tidak cukup?" Tanya Xiao Chen tenang.

"Hahahaha! Tentu tidak, serahkan saja apa yang kami minta. Maka kau tidak akan mati ditangan kami sebelum kamu mengikuti pertandingan," ucap tetua yang awalnya berdebat dengan Xiao Chen.

Swuuuuush!

Xiao Chen berkelebat cepat hendak memasuki pulau yang indah didepannya itu. Namun tetua utama dari sekte Phoenix mengejarnya dan menghalangi jalan Xiao Chen.

"Enyahlah, atau kamu merasakan akibatnya...," Suara Xiao Chen berubah menjadi sangat dingin.

"Hahahaha! Lihatlah dia mengancamku!" Tetua yang ada didepan Xiao Chen bertanya pada rekannya dengan wajah kegirangan.

"Apa kau kira saat kami hendak membunuhmu, Kultivator Kekaisaran Jiangnan akan datang membantumu?" Tanya tetua itu yang disambut tawa rekan rekannya.

Xiao Chen terdiam, dia diam diam mengedarkan aura sepiritualnya mengecek kondisi di pulau Bunga Persik.

"Ternyata pulau ini bukan pulau alami, tapi pulau ini adalah arena bertarung... Jika begitu baguslah," ucap didalam hati Xiao Chen.

"Apa kau sudah berpikir akan memberikan Kristal Dewanya... " Ucap tetua itu tertahan.

"Tidak, karena kalian semua juga tidak bisa mengalahkanku," ucap Xiao Chen berjalan diatas langit dengan tenang.

"Sialaan cari mati!" Tetua utama itu melesatkan tinjunya kearah Xiao Chen.

Xiao Chen yang telah mengetahui tetua didepannya akan melakukan hal tersebut hanya membalikan tubuhnya. Setelah itu, tinju keras tetua itu ia terima menggunakan telapak tangan kirinya.

Baaaaaaamms!

Fluktuasi energi Qi menyebar, gelombang kejutan membuat angin disekitar mereka sedikit bergejolak.

"Bagus sekali, sepertinya kau memang ingin mati!" Ucap tetua itu mencoba melepaskan tangan dari genggaman tangan Xiao Chen.

Namun setelah mencoba melepaskannya. Wajah keterkejutan terlihat di kedua bola matanya. Karena saat ini, ia tidak bisa melepaskan genggaman Xiao Chen. Bahkan menggerakan otot ototnya.

"Kenapa? Apa kau merasa sangat nyaman berada di genggamanku, sehingga tak mau menarik tinjumu kembali?" Tanya Xiao Chen sambil memberikan senyum dibalik topengnya.

"I-ini... Arghhhh!" Ia berteriak kesetanan mencoba melepaskan genggaman Xiao Chen.

Disisi lain, tepatnya rombongan mereka berada. Wajah wakil ketua sekte Phoenix berubah menjadi memerah.

"Sial, jika dilihat para Kultivator Kekaisaran ini tetua kita tidak bisa apa apa melawan sosok misterius ini, bisa bisa sekteku menjadi bawahan tertawaan mereka..." Ucapnya didalam hati tertahan.

"Ini bagaimana bisa!" Ucap para tetua lainnya kebingungan melihat tetua utama mereka tidak bisa melepaskan genggaman tangan Xiao Chen.

"Apa kita perlu membantu?" Tanya salah satu tetua kearah wakil ketua sekte.

"Sial, ini tidak perlu. Kaisar Jiang telah melihat kita dipermalukan," ucap wakil ketua sekte yang kemudian mencoba menghentikan Xiao Chen.

"Ehemm... "

"Apa? Apa kau ingin menyerang ku juga? Jika iya datanglah kemari," ucap Xiao Chen yang kini semakin menjadi jadi.

Menghela napas cukup panjang, wakil ketua sekte kemudian tersenyum.

"Kulihat usiamu masih muda dan memiliki bakat tanpa batas. Lebih baik, kau lepaskan saja dia. Bukankah kau akan ikut berkompetisi? Jadi jangan buang energi Qimu dengan sia sia," ucap wakil ketua sekte Phoenix yang memiliki ide.

"Ciiih! Sudah berapa ribu kali aku melihat senyuman ini, yang pada akhirnya akan mati ditanganku," ucap dalam hati Xiao Chen kemudian melepaskan genggamannya.

"Baik, terimakasih sarannya. Jika bisa nanti kita bertarung," ucap Xiao Chen meninggalkan rombongan mereka.

Setelah melihat kepergian Xiao Chen. Kedua mata wakil ketua sekte Phoenix memperlihatkan niat membunuhnya.

"Aku akan menerima tantanganmu, dan disaat itu kematian serta seluruh hartamu menjadi milik sekte Phoenix," ucap wakil ketua sekte yang kemudian juga memasuki pulau Bunga Persik.

***

Disisi lain, tepatnya di aula utama penyambutan tamu pulau Bunga Persik.

"Jendral Wei Chong, coba kau cari tau identitas pemuda bertopeng itu," ucap Kaisar Jiang yang ternyata telah melihat Xiao Chen mempermalukan sekte Kekaisaran Phoenix didepan matanya.

"Baik Yang Mulia!"

***

Didalam pulau Bunga Persik, ratusan pedagang kaki lima rata rata menjual senjata, dan beberapa pill yang dibutuhkan para Kultivator. Namun tidak ada yang menarik perhatian bagi Xiao Chen.

Hingga Xiao Chen melihat bangunan besar bernama gerbang informasi. Ia tertarik untuk memasukinya. Setibanya.

"Tuan apa yang ingin anda tanyakan?" Sosok pelayan bertanya dengan ramah.

Xiao Chen mengangguk, "apa saya dapat mencari beberapa informasi yang misterius?"

"Tentu bisa tuan, namun informasi misterius termasuk informasi tingkat tinggi. Dan hal ini hanya bisa dijawab oleh manager pengelola gerbang informasi," jawab sang pelayan hormat.

"Baik, kapan aku bisa bertemu?" Tanya Xiao Chen.

Pelayan itu menjelaskan, bahwa manager mereka sedang mengikuti rapat di aula utama pulau Bunga Persik. Karena itu, pelayan tersebut meminta Xiao Chen datang pada malam nanti.

"Baik, terimakasih," jawab Xiao Chen kemudian mencari ruang penginapan terdekat.

Setelah mendapatkan penginapan yang mewah, Xiao Chen menemui pelayanan penginapan. Namun setibanya.

"Maaf tuan penginapan kami telah penuh," jawab sang pelayan.

Xiao Chen mengangguk tidak menyalahkannya. Namun baru beberapa langkah, Xiao Chen tidak sengaja mendengar percakapan pelayan tadi dengan pelanggan lain.

"Masih ada tiga kamar VIP dilantai atas..." Ucap pelayan itu tertahan disaat Xiao Chen membalikan tubuhnya.

Pelayan itu merinding disaat menatap kedua mata dibalik topeng emas yang dikenakan Xiao Chen. Terlihat niat membunuh meledak dimatanya.

"I-ini..."

"Tadi kau mengatakan padaku bahwa penginapan ini penuh, tapi kau bisa berkata berbeda dengan orang lain. Kurasa kau telah ditekan oleh seseorang...," Suara Xiao Chen menjadi sangat dingin. Karena, menurutnya ini ulah sekte Phoenix yang telah ia singgung.

Terpopuler

Comments

Ibad Moulay

Ibad Moulay

Tuan Jalan Dao

2023-04-24

1

Yuli Duwi

Yuli Duwi

gak apa apa assl samapai tamat tidak berhenti di tengah jalan

2023-03-01

0

Ale Ganteng^^

Ale Ganteng^^

Huhuhu! Nulis keburu buru ga baek juga. Jadinya banyak kosa kata aneh yang kena ketik

2023-02-26

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!