"Paman... " Sapa Xiao Chen sambil menampilkan senyum hangat dibalik topengnya.
"Chener, bagaimana perkembangan lukamu?" Tanya Xiao Bai yang tahu ponakannya itu mencoba menyembuhkan lukanya kembali.
"Hem mungkin perlu lima tahun aku telah sepenuhnya dapat menawarkan racun didalam tubuhku," ucap Xiao Chen sambil mencari pemuda pemudi yang ingin ia jadikan murid pribadinya.
Xiao Bai hanya menganggukan kepalanya. Namun melihat Xiao Chen tengah mencari seseorang, Xiao Bai mencoba melihat kearah kedua bola mata Xiao Chen memandang.
"Paman dimana pemuda, pemudi muda yang tadinya ada di sana?" Xiao Chen menunjuk dikelompok merah.
Xiao Bai pun menjelaskan dengan rinci, bahwa yang Xiao Chen cari telah memasuki halaman murid dalam.
"Memang kau ingin menerima murid kembali?" Tanya Xiao Bai tahu maksud ponakannya tersebut.
"Benar paman, karena Hua Ling telah..." Ucap Xiao Chen tertahan akibat teringat murid satu satunya mati didepan matanya menahan gempuran hebat Kaisar Iblis ditengah pelariannya.
"Chener jangan kau tangisi mereka yang telah meninggal, karena..."
"Roh mereka tidak akan tenang di alam bawah," potong Xiao Chen.
Xiao Bai mengangguk, lalu memberikan senyuman di balik topengnya.
"Paman, kurasa puluhan ribu murid yang tersisa akan selesai menyerap dua kristal dewa, dua bulan kemudian. Lebih baik, jadikan mereka murid luar terlebih dahulu." Ucap Xiao Chen yang ia sendiri ingin berkelana menjelajahi seluruh alam Menengah.
"Baiklah Chener," ucap Xiao Bai yang kemudian bersiap menghentikan paksa Kultivasi puluhan murid menggunakan energi Qi nya agar mereka tidak terluka.
Xiao Chen mengangguk, lalu terbang kearah halaman dalam untuk menemui pemuda dan pemudi yang ia cari.
Beberapa jam kemudian, Xiao Chen yang sengaja berjalan dihalaman dalam menggunakan indera sepiritualnya untuk mencari aura pemuda pemudi yang ia cari.
"Ketemu," gumam Xiao Chen yang kemudian memasuki asrama murid dengan menampilkan raut wajah kebingungan.
"Apa mereka adalah pasangan? Kenapa berada satu kamar yang sama?" Hanya itu yang dipikiran Xiao Chen.
Sesampainya didepan pintu.
Xiao Chen terlihat ragu saat akan memasuki kamar dua murid yang ia ingin jadikan murid. Karena saat ini, bayangannya mereka sedang bermesraan, bahkan mungkin melebihi hal itu.
Tok! Tok! Tok!
"Siapa?" Suara wanita lembut menyambut ketukan pintu Xiao Chen.
Xiao Chen hanya diam, namun beberapa detik kemudian pintu terbuka. Dibalik topeng emasnya, akhirnya Xiao Chen bisa bernafas lega melihat mereka yang ternyata akan kembali ber kultivasi.
"Te-tetua..." Wanita muda dan pria itu sedikit gugup melihat sosok topeng emas yang jelas ia ketahui dialah tetua penting sektenya tengah mengunjungi kamarnya.
"Apa aku boleh masuk?" Xiao Chen pun menjadi sedikit canggung.
Mereka secara bersamaan mengangguk, lalu menanyakan alasan Xiao Chen memasuki kamar mereka. Menarik nafas sedikit dalam sambil menghilangkan suasana canggungnya. Xiao Chen menjelaskan maksud kedatangannya dengan baik.
"Apa kalian tertarik?" Xiao Chen hanya mengucapkan tujuan utamanya.
"Lier, bagaimana menurutmu? Apa kita akan menyetujuinya saja?" Tanya She Rou melalui telepati.
"Kakak, apa salahnya kita menerimanya. Firasat ku mengatakan tetua ini pria yang baik. Bahkan dia terlihat lebih berwibawa dari pada empat tetua yang tengah menunggu pelatihan Kultivasi murid baru lainnya, " balas telepati kejujuran She Li.
Mereka saling pandang sejenak, lalu segera bersujud dihadapan Xiao Chen.
"Hormat pada guru!" Ucap keduanya kompak.
Xiao Chen tersenyum dibalik topengnya, setelah itu ia meminta mereka untuk kembali merapikan barang bawaannya. Beberapa menit menunggu, Xiao Chen bersama She Rou dan She Li akhirnya berjalan kearah kediamannya.
Satu jam berjalan, Xiao Chen pun menanyakan banyak alasan kenapa mereka mau bergabung dengan sekte yang baru dibentuk. Bahkan dengan bakat yang Xiao Chen lihat. Seharusnya mereka bisa memasuki sekte ternama di Kekaisaran manapun di alam Menengah.
"Guru... " Sedikit tertekan ingin bercerits She Rou menampilkan raut wajah kesedihannya.
"Jika belum bisa mengatakannya tidak apa, ehem... Sepertinya kita telah tiba," ucap Xiao Chen memecah kesunyian suasana tersebut.
"E-energi di-disini sangat kuat... Bahkan tubuh terasa tertekan... Gu-guru, kenapa sangat berbeda! " She Rou terkejut saat baru memasuki gerbang kediaman gurunya. Hal yang keduanya kini rasakan yaitu tubuh mereka seperti tertimpa puluhan kilogram batu.
Tidak hanya itu saja, energi Qi yang mereka rasakan seolah olah itu nyata tidak transparan.
"Karena kalian sekarang adalah muridku, hal utama yang guru inginkan adalah biasakan tubuh kalian di kediaman ini. Karena kalian mulai saat ini akan tinggal disini," dibalik topengnya Xiao Chen tersenyum hangat.
Tidak ada bantahan, hanya anggukan yang terlihat. Hal itu membuat Xiao Chen tahu bahwa sifat mereka tidak mudah menyerah. Melihat mereka berjalan slow motion, Xiao Chen menghentakan kakinya melesat memasuki kediamannya terlebih dahulu.
"Seharusnya kalian tidak melawan energi Qi," gumam Xiao Chen sambil menggelengkan kepalanya melihat dari dalam keduanya yang berusaha keras melawan kuatnya energi Qi di kediaman Xiao Chen.
Tiga hari kemudian.
Keduanya yang kelelahan melawan energi Qi akhirnya tiba didepan kediaman Xiao Chen.
"Gu-guru ka-kami... " She Li seketika tak sadarkan diri.
Disisi lain, wajah She Rou memerah. Karena baru pertama kalinya ia tidak bisa melewati sesuatu yang sebenarnya sangat mudah.
"A-ada yang a-aneh... Setiap melawan energi Qi sekuat tenaga. Tekanan terus bertambah! Arghhhh!" Akhirnya She Rou juga tak sadarkan diri.
Didalam kediaman.
"Bakat yang cukup bagus, sayangnya mereka masih berpikir kekuatan adalah hal yang utama," sambil menggelengkan kepalanya, Xiao Chen keluar lalu memapah keduanya kedalam kediaman.
Lima jam kemudian.
She Rou dan She Li telah terbangun dengan raut wajah terkejut.
"Te-tekanan ini masih ada! Bahkan lebih kuat!" Teriak She Rou yang hanya bisa berbaring dan mencoba bangun dari tempat tidurnya.
Sedangkan She Li, dia termenung sebentar. Hingga beberapa menit kemudian. Ia menghela napas yang cukup panjang. Dan dengan mudahnya ia menstabilkan emosi, serta tidak menahan tekanan kuat energi Qi yang tercipta dari energi Kristal Dewa dari bawah tanah kediaman Xiao Chen.
Swuuuush!
Xiao Chen muncul sambil bertepuk tangan melihat She Li yang telah berhasil melewati ujiannya.
"Lier ba-bagaimana ka-kamu melakukannya! Ke-kenapa ka-kakak malah tidak bisa berdiri! Bahkan bernafas!"
"Ka..." Ucapan She Li tertahan melihat Xiao Chen menggelengkan kepalanya.
"Biarkan saja, ini pelatihan pertama untuk kalian," ucap Xiao Chen kemudian mengajak She Li kearah halaman belakang kediamannya.
"Gu-guru kalian kemana! Tu-tunggu aku!" She Rou berteriak seperti kesetanan.
Melihat guru dan adiknya malah terus berjalan. She Rou menghela napas sangat panjang. Bahkan ia kini pasrah dengan tekanan yang membuatnya tidak bisa bergerak sama sekali.
Disisi lain.
Tepatnya di halaman luar.
Para murid baru telah beraktivitas. Namun di tengah mereka berlatih. Suara menggema datang dari langit yang mereka kenal suara itu adalah milik wakil ketua sekte.
"Muridku yang baik, berkumpulah dilapangan sekte!"
Satu jam kemudian, lapangan sekte dipenuhi puluhan ribu murid luar. Kegaduhan sempat terjadi, namun saat Xiao Bai, Shu, Lei, serta Chu muncul membuat kegaduhan terhenti.
Xiao Bai dengan tenang menjelaskan alasan mereka dikumpulkan. Sontak seluruh murid kembali gaduh, baru saja mereka memasuki sekte. Mereka akan mengikuti ujian terakhir yaitu pertandingan antar murid luar untuk mengetahui peringkat. Sekaligus kelayakan memasuki halaman dalam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Ibad Moulay
Firasat
2023-04-24
1
Ibad Moulay
Menjelajahi Alam Menengah
2023-04-24
1