"Hmppp! Siapa yang berani menganggu istirahatku!" Bentak sosok rubah dari sebrang daratan dengan wajah amarah.
Xiao Chen yang mendengarnya, kemudian menghentakan kakinya berlari diatas air dengan kecepatan penuh. Melihat sosok pemuda bertopeng berlari diatas air menuju kearahnya. Sang rubah yang kesal melepaskan serangan kelima ekornya.
Tidak menyerang balik, Xiao Chen hanya menghindar dan terus berlari diatas air hingga sang siluman benar benar marah dibuatnya.
"Manusia rendahan! Mati kau! "
"Ekor delima pembunuh dewa!" Teriak rubah berekor lima dengan amarah yang menggebu gebu.
Xiao Chen hanya tersenyum dibalik topengnya. Beberapa detik kelima ekornya rubah berbalik lalu menyerang Xiao Chen secara bertubi tubi. Ditengah beberapa meter menuju ke pinggir daratan tengah danau. Xiao Chen berkelebat seperti bayangan dan lalu seketika muncul mencekik leher sang rubah.
"Rubah kecil, cukup bermainnya. Kedatanganku saat ini hanya ingin mengetahui apa yang membuatmu begitu brutal," ucap Xiao Chen terus mencekik leher siluman rubah itu.
"Bu-bukankah aku yang harus mempertanyakan hal ini padamu!" Ucapnya tidak mengalah sambil mengeratkan rahangnya.
"Katakan padaku, untuk apa kau mengumpulkan roh kehidupan manusia yang telah kau bunuh..., Setelah menjawab dengan jujur, aku pastikan kau akan tetap hidup...," Nada ucapan Xiao Chen begitu dingin. Bahkan membuat bulu kuduk siluman itu merinding dibuatnya.
"A-aku tidak akan mengatakannya meski kau membunuhku!" Ucapnya keras menahan rasa takutnya.
"Masih keras kepala juga! Apa kau ingin lima ekormu berkurang menjadi satu ekor..., " Ancam Xiao Chen kembali.
"Jika berani maka lakukanlah sekarang!"
"Huu, baiklah jangan berteriak saat aku melakukannya!" Xiao Chen kemudian menarik empat ekor milik rubah tersebut.
"Uuhhh!" Rubah itu berteriak menahan rasa sakit pada bagian ekornya.
Xiao Chen yang hanya bisa mengancam itu merasa sedikit iba. Setelah merasakan rasa sakit tiada tara itu, Xiao Chen melepaskan sang rubah.
"Sekali lagi, katakan padaku sejujurnya... Jika kau berbohong, entah siapapun yang ada ditengah daratan ini akan mati ditanganku..., " Xiao Chen tidak memiliki pilihan lagi.
"Tu-tuan jangan! Tolong lepaskan kakakku, dan jika ingin kau bisa membunuhku atas apa yang telah aku berbuat dalam waktu satu tahun ini," ucap sang rubah ketakutan kini mendengar ancaman Xiao Chen.
Sang siluman rubah akhirnya bercerita tentang dirinya yang ingin menyembuhkan luka kakaknya yang sangat parah. Bahkan jika bertukar nyawa bisa dilakukan, ia pasti akan melakukannya.
"Sekarang bawa aku menemui kakakmu yang terluka."
"... " Sang rubah hanya bisa terdiam memikirkan sesuatu.
"Tenanglah aku hanya ingin membantu kakakmu saja. Tapi setelah aku membantu kakakmu, katakan padaku siapa tuan hitam yang kau ceritakan."
"Baik tuan!"
Xiao Chen mengangguk, kemudian ia mengibaskan tangan kearah para penduduk dipinggiran danau. Beberapa detik kemudian, aray pelindung menghilang. Dan Xiao Chen bersama sang rubah memasuki ketengah hutan kecil itu.
Sesampainya di gua yang sepi dan dingin.
"Aura yang sangat kacau, tapi sepertinya aku pernah bertemu dengannya," gumam Xiao Chen kemudian memasuki gua tanpa takut sedikitpun.
Setelah tiba ditengah gua, sosok wanita berekor tujuh tengah terbaring diatas giok es. Wajah wanita itu sangat cantik, dengan rambut yang hitam legam. Namun, aura kekacauan merembes ditubuhnya. Xiao Chen kemudian melihat ke sekelilingnya.
"Gadis kecil apa kau tau apa yang telah kau perbuat jika menghisap roh kehidupan para manusia?" Tanya Xiao Chen sambil menggelengkan kepalanya.
"A-aku akan menjadi haus darah, ta-tapi demi kakakku..." Ucapnya tertahan.
Xiao Chen melepaskan energi Qinya. Kemudian bola yang tak lain kumpulan roh kehidupan yang diserap gadis rubah hancur. Asap kehijauan memudar dengan bayangan para warga telah mati menampilkan senyum mereka kearah Xiao Chen.
"Ta-tapi... " Sang rubah ingin menghentikan apa yang dilakukan Xiao Chen. Namun ia terlambat, roh kehidupan untuk menghidupkan kakaknya akhirnya telah hancur sepenuhnya.
Xiao Chen hanya diam, lalu berjalan kearah gadis berekor tujuh yang tak lain kakak dari siluman rubah lima ekor.
"Berhenti apa yang ingin kau lakukan!" Sang rubah yang berpikir Xiao Chen akan menyakiti kakaknya menyersng dengan ekornya. Namun, Xiao Chen hanya melepaskan aura intimidasinya, hal itu menyebabkan sang rubah mematung.
Setelah memeriksa denyut nadinya. Xiao Chen mengangguk mengerti.
"Darah rubah nya diserap oleh seseorang, gadis galak sepertinya kondisimu lebih parah dariku," ucap dalam hati sambil tersenyum, Xiao Chen kemudian membentuk pedang dengan energi Qinya.
Slaaaaaash!
Xiao Chen menggores kulitnya, darah emas dari klan Naga murni akhirnya menetes dengan deras. Xiao Chen yang mengenal gadis rubah tujuh ekor itu kemudian memberikan darahnya.
Lima belas menit kemudian.
"Uuuuhuuuk!" Gadis berekor tujuh memuntahkan darah dari bibirnya.
Melihat kakaknya tersadar, siluman rubah yang belum bisa berubah menjadi manusia dibelakang Xiao Chen menangis. Dia tidak menyangka, kakaknya bisa sadar secepat ini.
"Ka-kau... " Ucapnya tertahan gadis ekor tujuh yang terkejut melihat sosok pria bertopeng disebelahnya.
"Hehehe... Sepertinya dia tidak mengenaliku," ucapan Xiao Chen kemudian menghentikan intimidasi terhadap adik Bai Yu.
"Tu-tuan terimakasih telah menyelematkan kakakku," Bai Yi segera bersujud.
Xiao Chen hanya tersenyum dibalik topengnya. Setelah menatap Bai Yu yang kini tahu pemuda bertopeng telah menyelamatkan hidupnya ikut bersujud.
"Gadis kecil, katakan padaku siapa tuan hitam yang kau maksud?" Tanya Xiao Chen.
Bai Yi kemudian mengenalkan dirinya dan kakaknya. Setelah itu ia menceritakan semuanya dengan jelas.
"Sepertinya kakek sialan itu lagi," gumaman Xiao Chen kemudian mengangguk.
"Kapan persembahan dilakukan?"
"Nanti malam disaat bulan purnama bersinar," jawab Bai Yi serius.
"Tu-tuan tapi dia sangat kuat a-aku tidak bisa mengalahkannya. Mungkin kakakku bisa, tapi dia... " Bai Yi menatap Bai Yu yang hanya menyimak pembicaraan mereka.
"Tuan, aku masih terluka. Sebelumnya terimakasih atas bantuanmu, tapi atas kesalahan adikku terhadap penduduk sekitar aku pasti akan menghukumnya. Dan lagi, untuk tuan hitam yang dimaksud menyesatkan adikku, aku sendiri yang akan membalasnya..., " Timpal dingin Bai Yu sambil berterimakasih kepada Xiao Chen.
"Hahahaha!" Xiao Chen hanya tertawa mendengar ucapan Bai Yu yang ia kenal.
Keduanya heran mendengar tawa Xiao Chen yang menggema.
"Kenapa tuan tertawa? Sepertinya tidak ada hal yang lucu?" Tanya Bai Yu.
"Takutnya kau tidak bisa mengendalikan kekuatanmu hingga beberapa tahun kedepan, apa kau yakin dapat mengalahkan kakek tua itu?" Tanya Xiao Chen tersenyum dibalik topengnya.
Bai Yu mengerti arah pembicaraan Xiao Chen. Beberapa saat kemudian, ia mencoba melepaskan kekuatannya. Namun keterkejutan diwajahnya terlihat disaat ia tidak bisa mengendalikan kekuatan darah rubah nya.
Dhuuuaar! Dhuuuuar!
Energi Qi yang kacau menyebar, menyebabkan gelombang kejut yang menghancurkan goa. Hal itu membuat ketiganya berlari keluar kearah goa.
"Ke-kenapa... " Disaat ucapan Bai Yu tertahan, ia mencoba mengecek kekuatan darahnya.
Namun hal mengejutkannya, tadinya darah miliknya adalah darah rubah kini berganti menjadi keemasan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Ibad Moulay
Rubah Berekor ....
2023-04-24
1
Ibad Moulay
Kurama
2023-04-24
1