Dua bulan telah berlalu, kondisi sekte dihalaman luar sangat ramai karena para murid tengah melatih jurus yang mereka ambil dari perpustakaan sekte.
Waktu pertandingan antar murid luar akan segera dilaksanakan. Karena itu, mereka yang ingin menjadi murid luar berusaha berlatih semaksimal yang dapat mereka lakukan.
Disisi lain.
Tujuh pria berjubah hitam saling pandang menatap dulunya hutan tanpa kehidupan kini menjadi sekte yang sangat besar. Bahkan sekte milik Xiao Chen melebihi besarnya sekte milik mereka.
"Ketua apa kita akan langsung menantang mereka?" Tanya salah satu pria paruh baya dengan hormat.
"Jangan dulu, jika mereka mampu membuat sekte sebesar ini, takutnya mereka memiliki kekuatan yang sangat besar. Karena itu kita hanya bisa menyamar menjadi murid mereka."
"Tapi apa kau merasakan energi Qi sangat tebal di area sekte. Sedangkan di luar... " Ucap tertahan Ketua sekte Kegelapan mencoba menyerap energi Qi yang begitu tebal.
"Benar Ketua, bahkan di sekte kita mungkin hanya dua puluh persen dari ketebalan energi Qi disini," salah satu menimpal sambil terheran heran.
Swuuuuush! Swuuuuush!
Mereka pun melesat kearah gerbang sekte Naga Surgawi untuk menyamar.
Sepuluh hari kemudian.
Pertandingan antar murid luar akhirnya tiba. Puluhan ribu murid luar mengantri untuk menunggu giliran mereka bertanding. Sistem pertandingan di bentuk menjadi tantangan. Para murid diperbolehkan menantang satu sama lain. Peringkat seratus besar murid luar juga ditentukan oleh kemenangan terbanyak yang diraih. Jika telah menang, mereka dapat melanjutkan tantangan sorenya, bahkan besoknya lagi.
Disisi lain, Xiao Chen yang berada di kediamannya melatih dua muridnya merasa puas melihat perkembangan pesat mereka. Xiao Chen juga memberikan dua kitab berbeda kepada keduanya. She Li yang mahir menggunakan pedang. Diberikan kitab Pedang Pemusnah. Sedangkan She Rou mahir dalam tombak diberi kitab Tombak Naga.
"Cukup, pelatihan kalian sampai disini saja. Sekarang kalian bisa bermain kemanapun. Tapi ingat jangan pernah menginjakan ke halaman elit... Saat ini guru ada beberapa masalah yang harus diselesaikan."
Swuuuuush!
Setelah Xiao Chen berkata, ia menghilang dari pandangan. Lalu muncul diatas langit dengan senyuman kecil terlihat dibalik topengnya.
"Penyusup yang tidak tahu diri... "
Terbang dengan kecepatan puncaknya, Xiao Chen muncul beberapa menit di arena Naga untuk menemui pamannya. Setelah tiba, Xiao Chen menggunakan ilmu meringankan tubuhnya menemui Xiao Bai, agar mengelabuhi penyusup tersebut.
"Paman, apa kau tidak menyadari sesuatu?" Tanya telepati Xiao Chen heran melihat pamannya masih tenang tenang saja.
"Chener, paman tahu kau pasti merasakan aura kematian yang begitu pekat berasal dari beberapa murid. Sehingga kau datang kemari? Jujur saja paman merasakannya. Dan sengaja membiarkanmu keluar dari sarang untuk merenggangkan ototmu yang telah kaku selama seratus tahun," balas telepati Xiao Bai sambil tersenyum dibalik topengnya.
Xiao Chen sedikit kesal, namun nyatanya lawan saat ini seimbang dengan ranah Kultivasinya. Dan kebenarannya ia memang ingin bertarung, dengan ranah Kultivasi nya yang telah turun jauh dari tingkatan aslinya.
Beberapa saat menunggu para murid telah menyelesaikan pertandingan. Xiao Bai menghentikan pertandingan selanjutnya.
"Para murid yang baik serta budiman, pertandingan antar murid akan dihentikan sementara waktu. Karena ada hal yang sangat menarik untuk ditonton setelah ini." Suara Xiao Bai sangat keras hingga terdengar di seluruh sekte Naga Surgawi.
Sontak mereka yang telah bertarung berbondong bondong menuju arena Naga karena keingin tahuan tontonan apa yang akan menjadi menarik untuk mereka.
She Li, dan She Rou yang juga mendengarnya langsung melesat menggunakan ilmu meringankan tubuhnya keluar dari halaman dalam.
Setelah suara Xiao Bai terdengar, para murid langsung gaduh karena ingin mengetahui hal apa yang akan menarik perhatian mereka. Setelah menunggu Xiao Bai melanjutkan perkataannya. Xiao Chen menggunakan ilmu meringankan tubuhnya menuju keatas arena Naga.
"Perkenalkan dialah Ketua sekte kalian! Beri hormat!"
Sontak semua murid langsung berlutut dan memberi hormat. Beberapa menit masih berlutut, Xiao Chen memandangi tujuh pemuda yang tak lain rombongan tamu tak diundang dengan wajah tenangnya.
"Berdirilah," ucap Xiao Chen tanpa mengaliri energi Qi, sehingga suaranya hanya terdengar oleh murid bagian depan saja.
Setelah semua murid berdiri kembali, Xiao Bai akhirnya melanjutkan ucapannya.
"Bukankah kalian ingin bertemu Ketua sekte Naga Surgawi? Sekarang beliau ada didepan kalian, majulah dan katakan apa niat kalian sebenarnya!" Xiao Bai melanjutkan ucapannya.
Para murid saling berpandangan, namun sesaat setelah itu. Tujuh pemuda menggunakan ilmu meringankan tubuh mereka menuju keatas arena.
"Hahahaha! Aku merasa malu karena nyatanya kalian sudah mengetahui keberadaan kami!" Balas Suan He merubah wujud aslinya.
Sontak semua murid terkejut melihat jubah yang dikenakan tujuh pemuda didepan mereka.
"Se-sekte Kegelapan!" Ucap mereka yang mengetahuinya.
Xiao Chen hanya diam ditempat, meskipun ia sudah tau hasilnya. Tapi ia terlihat tenang tidak menunjukan kesombongannya sama sekali.
"Katakan tujuan kalian," ucap tenang Xiao Chen.
Suan He menyunggingkan senyum liciknya. Wajahnya menatap kearah bangunan yang terlihat berkilau, bangunan itu memang sangat jauh dari halaman luar. Namun mata tuanya tidak mungkin salah melihat, bahwa bangunan itu terbentuk dari Kristal Dewa yang sangat langka.
"Bagaimana jika kita mencoba bertanding. Apa kau menyetujuinnya?" Tanya Suan He dengan mata keserakahan nya masih menatap kearah istana utama perkumpulan para tetua.
"Jauh jauh datang kemari pasti tidak hanya ingin bertanding bukan? Katakan saja apa mau kalian," jawab Xiao Chen masih tenang.
"Kau memang Ketua sekte yang tegas... Dan aku menyukainya, terus terang bagaimana jika kita bertaruh?" Balas tanya Suan He.
"Bertaruh ya, baiklah. Tapi jika tidak senilai aku tidak ingin melayaninya."
Suan He yang sudah tidak sabar itu segera melepas cincin ruangnya. Dan setelah itu Suan He menatap enam tetua utama yang ada dibelakangnya. Para tetua itu mengetahuinya, karena itu mereka memberikan cincin ruangnya.
"Memang apa yang kau inginkan?"
"Istana itu!"
Xiao Chen hanya mengangguk saja. Saat para tetua sekte kegelapan ingin turun dari arena, suara Xiao Chen segera menghentikan langkah mereka.
"Kalian berenam kenapa turun dari arena? Karena kalian sangat menginginkan istana utama itu, bukankah lebih baik kalian maju bersama agar dapat memenangkan taruhan ini." Senyuman tipis terukir dibalik topeng Xiao Chen.
"Kau!!!" Merasa di remehkan Suan He menahan amarahnya.
"Tapi benar omongannya, karena dia ingin dipermalukan. Dan tentu kita akan menang jika mengeroyoknya, kita ladeni saja!" Timpal salah satu tetua membuat Suan He terdiam.
"Benar juga, setelah mengalahkan Ketua bodoh ini, kita hancurkan dan ambil seluruh harta sekte ini. Bukankah kelak sekte kita akan menjadi sekte nomor satu di Kekaisaran Jiangnan?" Suan He yang telah berpikir, dan jelas sorot mata keserakahan nya terlihat kearah istana yang terbentuk dari Kristal Dewa, segera menyetujui usul tetua sektenya.
"Baik, aku Xiao Chen Ketua Sekte Naga Surgawi menerima tantanganmu," ucap Xiao Chen.
Suan He mengangguk, "aku Suan He, Ketua sekte Kegelapan sebagai tamu hanya bisa mengiyakan saja! Kuharap kau jangan menyesal atas kebodohanmu itu!"
"Apa! Ketua sekte benar benar menantang mereka secara bersamaan!" Ucap para murid yang bergidik ngeri.
"Tapi sepertinya Ketua sekte ingin memperlihatkan kekuatannya, agar kelak kita dapat setia menjaga sekte ini tetap utuh!" timpal lainnya.
Banyak para murid yang merasa kecewa dengan keberanian Ketua sekte mereka. Tentu mereka tahu kekuatan Ketua sekte Kegelapan yang notabennya adalah orang terkuat ke dua puluh di Kekaisaran Jiangnan.
"Lao Yu serang!" Suan He berteriak memerintah.
Xiao Chen menyunggingkan senyum dibalik topengnya. Melihat kepercayaan diri Suan He mengutus satu ranah Raja Langit tiga tingkatan untuk menghadapinya. Tanpa bergerak sedikitpun, Xiao Chen masih berada ditempatnya.
"Huh! Sombong!"
"Gerakan lima racun!" Lao Yu yang ingin memermalukan Xiao Chen tak tanggung mengeluarkan jurusnya.
Swuuuuush!
Setelah Xiao Chen melihat Lao Yu tiba didepan wajahnya. Hanya satu gerakan tangan kanan menyambut Lao Yu bergerak tepat kearah jantung Lao Yu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments
Ibad Moulay
Hutan Tanpa Kehidupan
2023-04-24
1
Ibad Moulay
Pria Berjubah Hitam
2023-04-24
1